Bab 22 : Menambahkan Selir

1.3K 238 56
                                    

Zhu Yinan kembali saat hari sudah larut. Ia membahas banyak hal dengan Wang Wei, selain bekerja untuk mencari tahu pejabat yang terlibat korupsi Wang Wei juga mengamati situasi wilayah-wilayah yang ada di bawah Kekaisaran Tianjin. Ia melaporkan beberapa sarana dan prasarana yang kurang memadai, jadi Zhu Yinan memiliki gambaran daerah mana saja yang harus ditangani terlebih dahulu. 

Memasuki halaman pribadinya dengan Gu Shangjun, Zhu Yinan melihat Jenderal Gu sedang berlatih beladiri. 

“Ini sudah hampir malam.” Zhu Yinan mengingatkan. 

Tetapi Gu Shangjun mengabaikannya. Zhu Yinan pikir Gu Shangjun tidak dengar, tetapi setelah Zhu Yinan mengulang perkataannya dan Gu Shangjun tetap tak acuh barulah Zhu Yinan sadar ada yang salah. 

Zhu Yinan menatap Lu Zhi yang seperti ingin mengatakan sesuatu. 

“Istirahat jika sudah lelah.” Zhu Yinan masuk ke dalam kediamannya. Lu Zhi dengan sigap mengikuti Tuannya itu. 

“Tuan. Ini gawat!” Lu Zhi panik. 

“Ada apa? Mengapa Gu Shangjun terlihat marah?”

“Itulah! Tuan Jenderal menemukan boneka kayu dari Tuan Wang Wei!”

Zhu Yinan langsung terdiam. Ia lupa bahwa masih menyimpan benda itu, mungkin saat pindah barang-barangnya tidak dipilih lagi sehingga boneka kayu itu ikut terbawa. 

“Bagaimana ini? Apakah Tuan Jendral akan benar-benar marah?” 

Lu Zhi yang diinterogasi oleh Gu Shangjun tidak memiliki pilihan lain dengan jujur mengatakan apa yang terjadi sebenarnya. 

“Tidak. Aku akan menjelaskan hati-hati padanya nanti.”

Walau begitu menghadapi Gu Shangjun yang marah bukan hal yang mudah. Gu Shangjun diam sepanjang waktu bahkan ketika tidur ia membelakangi Zhu Yinan, ketika pagi Gu Shangjun sudah bangun dan berangkat terlebih dahulu. 

Zhu Yinan bingung. 

Pada hari kedua, Zhu Yinan bangun lebih awal. Ia menyiapkan pakaian resmi Gu Shangjun, tapi Gu Shangjun tetap diam. Saat selesai Pertemuan Pagi, Zhu Yinan menitipkan makan siang pada Luo Dahu. Gu Shangjun tetap diam. Saat kembali ke rumah, Zhu Yinan pulang lebih awal menyiapkan air hangat untuk Gu Shangjun mandi. Tapi Gu Shangjun masih diam. 

Zhu Yinan berpikir barangkali Gu Shangjun kesal karena bagaimana jika orang luar tahu soal hubungan Zhu Yinan dan Wang Wei di masa lalu? Pastilah itu akan mempengaruhi reputasi Gu Shangjun. 

Pada hari ketiga Zhu Yinan tidak tahan lagi. Sebelum mereka pergi tidur, Zhu Yinan mengganti pakaiannya dan Gu Shangjun menajamkan senjata-senjatanya. 

“Apakah kau menemukan boneka kayu itu?”

Barulah Gu Shangjun bereaksi. Ia meletakkan kasar senjatanya dan tersungut-sungut. Merajuk seperti anak kecil meminta permen. 

“Apa hubunganmu dengan Wang Wei?” Gu Shangjun bertanya dengan nada benci. 

Zhu Yinan mengikat sisi pakaiannya. “Mantan kekasih.”

“Berapa lama kalian berkencan?”

“Satu tahun.”

“Mengapa kalian putus?”

“Merasa tidak cocok lagi.”

Jika dihitung masa Zhu Yinan berkencan dan putus dengan Wang Wei, maka itu adalah saat Gu Shangjun sibuk berperang untuk menekan pemberontak yang ingin menggulingkan Kaisar Anhe. 

“Ck, Nan-nan sangat hebat. Aku hampir mati karena bertempur tetapi Nan-nan memadu kasih dengan orang lain.” Gu Shangjun berucap pahit. 

Zhu Yinan akhirnya mengerti, rupanya Gu Shangjun iri. 

[BL] Kehidupan Kita Baru DimulaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang