Bab 23 : Percaya

1.2K 250 39
                                    

Chen Yue menuangkan teh untuk Zhu Yinan sebagai tanda bahwa ia resmi menjadi selir Gu Shangjun saat ini. Zhu Yinan menyesap teh itu dengan tenang. 

Dengan nada yang sedikit pelan Chen Yue berbicara. “Kakak, kita sudah lama tidak bertemu.”

Alis Zhu Yinan sedikit berkerut mendengarkan panggilan itu. “Aku bukan kakakmu.”

Chen Yue tercekat. “Aku… bukankah aku harus memanggilmu Kakak?”

Zhu Yinan hanya menghela nafas. Lu Zhi menatap Chen Yue penuh benci. 

“Tidak perlu. Panggil aku Menteri Zhu.” Zhu Yinan berucap penuh penekanan. 

Chen Yue merasa bahwa ia dijatuhkan Zhu Yinan hanya dalam beberapa kata. 

“Menteri Zhu, lama tidak bertemu.”

“Ini tidak seperti kita sering bertemu sebelumnya. Dulu kita bertemu hanya selama beberapa saat, tidak perlu bernostalgia untuk hal-hal tak beralasan semacam itu.”

Chen Yue merasa ia dipojokkan dengan sangat kuat oleh Zhu Yinan. Seakan Zhu Yinan memberi batas yang sangat jelas antara mereka berdua. Zhu Yinan berada dalam cahaya terang dan Chen Yue hanya menjadi bayangan Zhu Yinan dalam kegelapan. 

“Aku hanya akan memberi tahu tugasmu. Kau hanya perlu melayani Tuan Jenderal, jika kau hamil lindungi anak itu dan lahirkan dengan selamat. Setelah itu tidak ada yang perlu kau lakukan lagi. Jangan berbuat curang, jangan berkhianat, tahu dimana tempatmu, jaga martabat keluarga Jenderal Gu, dan…” Zhu Yinan mencabut tusuk rambut Chen Yue, menancapkan tusuk rambut itu pada tangannya. Darah segera mengalir. “Jika kau memiliki rencana buruk dalam hatimu, ingatlah bukan hanya aku yang menderita kerugian tetapi kau juga akan terseret ke dalamnya. Seperti tusuk rambut ini.”

Zhu Yinan menunjukkan tusuk rambut yang kotor oleh darah segar. Lu Zhi dengan tenang menyeka darah Tuannya dan menutupi luka Zhu Yinan. 

“Apa kau mengerti?” Tanya Zhu Yinan. 

Chen Yue mengangguk pelan. Ia menatap Zhu Yinan. Suaranya pelan bertanya. “Apakah itu menyakitkan, Menteri Zhu?”

Zhu Yinan menjawab dengan suara yang getir. “Menyakitkan atau tidak, siapa yang akan peduli?”

Zhu Yinan menyuruh Chen Yue bersikap karena Gu Shangjun akan segera pulang. 

Zhu Yinan baru saja menerima tugas dari Kaisar, bahwa ia harus pergi ke luar kota selama beberapa waktu untuk memeriksa suatu daerah dan membuat rancangan pembangunan bagi daerah itu. 

Lu Zhi membantu Zhu Yinan berkemas. 

“Lu Zhi apakah kau ingin ikut?” Sekarang Zhi Yinan berpikir bahwa ia sudah memiliki Lu Zhi sebagai pelayan pribadinya. Jadi ia tidak perlu hanya pergi bersama Liang Xuan seperti biasanya. 

Lu Zhi yang mendengarkan tawaran itu menjadi bersemangat. “Ya! Apakah itu boleh?”

“Tentu saja. Agar kau bisa melihat dunia luar. Banyak hal menarik di luar sana.”

Lu Zhi selalu berpikir betapa menyenangkannya bisa pergi ke berbagai tempat, di dunianya yang sempit dan terbatas Lu Zhi tidak pernah berharap mendapatkan kesempatan ini. 

Jadi ia dengan semangat mengiyakan. 

Selesai berkemas. Zhu Yinan berniat membaca buku untuk menenangkan pikirannya. 

Tetapi pintu dibuka dan ditutup dengan keras. Gu Shangjun muncul dengan langkah kaki yang lebar. 

“Mengapa ada Chen Yue disini?”

Zhu Yinan meletakkan bukunya. Ia merasa suasana kali ini sangat berubah. Tampaknya Gi Shangjun benar-benar marah besar. 

“Dia menjadi selirmu. Aku sudah menerima teh darinya.”

[BL] Kehidupan Kita Baru DimulaiWhere stories live. Discover now