Bab 11 : Musim Dingin

1.2K 212 21
                                    

Trigger warning // Rape, suicide

Saat malam hari Zhu Yinan bersama Zhu Mian mengelilingi kota. Lebih tepatnya mereka pergi ke pasar yang masih ramai. Saat mereka tidak memiliki makanan, sepasang kakak beradik akan ke pasar untuk menghirup aroma makanan yang dijual. Hanya dengan itu mereka bisa sedikit merasa kenyang sambil memikirkan bagaimana rasa masakan itu. 

Usia Zhu Mian adalah lima belas tahun, biasanya pada usia ini gadis seperti Zhu Mian setidaknya sudah mengatur pertunangan. Tetapi Zhu Mian terlalu miskin untuk menemukan keluarga yang cocok dan lagi ia tidak yakin jika ia menikah maka suaminya bisa menerima Zhu Yinan. 

“Kakak, disana ada sisa makanan!” Zhu Yinan menunjuk tumpukan sampah. Mata jelinya melihat dua kue mantou yang masih utuh. 

“Pergi ambil!” Mereka berdua seperti melihat harta karun. Berjalan dengan ceria mengambil dua kue mantou yang sebenarnya sudah agak kotor. Dengan keadaan mereka seperti ini mana mereka peduli soal makanan hangat? Bersih? Tidak bau? Selama mereka masih bisa memakannya untuk mengisi perut maka itu baik-baik saja. 

“Apakah kau tahu bahwa keponakan Marquis Yun dan Pangeran Shilei bergabung dengan pasukan?” Zhu Mian dan Zhu Yinan duduk di dekat tumpukan sampah, Zhu Mian membersihkan mantou milik Zhu Yinan. Setelah memastikan itu layak dimakan ia menyodorkannya pada Zhu Yinan. 

“Marquis Yun? Keponakannya terkenal belakangan ini. Ck, dia benar-benar anak nakal!”

“Tetapi meski begitu jangan salah, dia lebih menonjol dari putra kandung Marquis Yun. Di usia muda dia sudah pandai memanah, bahkan Kaisar memuji kemahirannya itu!”

“Itu benar. Ah, sebagai anak yang terlahir dari keluarga kaya memang hidupnya penuh kemudahan.”

Zhu Yinan mendengarkan semua percakapan itu. Daerah ini sangat jauh dari ibukota, tetapi Zhu Yinan pernah mendengar bahwa pejabat dan bangsawan hidup dengan sangat nyaman dan kaya. Seandainya ia menjadi pejabat pasti dia bisa makan enak setiap hari dan membeli pakaian terbaik untuk kakaknya. 

Tetapi Zhu Yinan menertawakan dirinya sendiri. Ya Ampun bahkan baca tulis saja ia tidak bisa. Sebuah tinta setara dengan emas, Zhu Yinan tidak pernah melihat emas apalagi berharap suatu saat bisa memegang kuas serta tinta? Sangat tidak masuk akal! 

Zhu Yinan mengunyah mantou yang keras itu seraya berpikir, jika ia bisa bekerja dan memiliki uang tidak perlu banyak asal cukup untuk hidup maka ia sudah pasti bahagia. 

Selesai makan Zhu Yinan dan Zhu Mian kembali ke rumah, rumah yang sangat sempit tanpa perabotan yang memadai. Keduanya berbaring di kasur jerami, menyalakan lentera dengan cahaya redup. Bermain bayangan karena belum bisa tidur. 

“Dan siluman gagak menangkap kucing kecil!” Bayangan tangan Zhu Mian yang berbentuk seperti burung menangkap tangan Zhu Yinan. 

Zhu Yinan tertawa geli begitu pula Zhu Mian. 

“Kakak.”

“Hm?”

“Apakah Kakak lelah bekerja setiap hari?”

Zhu Mian memandangi langit-langit rumahnya yang hampir ambruk. “Jika ditanya lelah, tentu saja iya. Terkadang aku ingin mengeluh seandainya masih ada ayah dan ibu hidup tidak akan sesulit ini. Tetapi ada Yi-er yang selalu menyemangatiku, maka aku tidak lelah lagi!”

Zhu Mian memiliki wajah yang cantik, ketika tersenyum ia memberi kesan bahwa ia dicintai oleh dunia ini. 

“Yi-er aku sering membayangkan bahwa Yi-er menjadi tentara. Betapa tampannya Yi-er dengan armor besi dan mengangkat senjata. Tetapi aku juga takut jika Yi-er mati karena berperang. Jadi aku tidak berani membayangkannya lagi.”

[BL] Kehidupan Kita Baru DimulaiWhere stories live. Discover now