Part 2

886 18 2
                                    

"Rendi..." panggil seseorang heran

Aku dan Rendi langsung menengok kearah suara tersebut

"Lo sejak kapan disini" ucap orang tersebut

"Yailah Sil, sampe heran gitu manggilnya" sahutku

"Engga, prasaan gue gak sampe 10 menit kok ni anak udah nongol" ucap Silvi menanggapi kata2 ku

"Baru gue vi" jawab Rendi

"Jadi, lo tadi mau ngomong apa Ren?" tanyaku, melanjutkan pembicaraan kami yg sempat tertunda

"Oh iya, jadi gini ta, besok sabtu kan. Nah jadwal ekskul besok gak ada basket gak ada tataboga juga kan, berarti kita gak masuk nih" ucap Rendi

"Terus?" tanyaku

"Terus gue mau ngajak lo ke gramed cari novel" ucap Rendi lagi

Yailah Rendi, dikira mau ngomong apa, untung aku gak baper

"Gue mau aja sih" jawabku "lo ikut aja sil" usulku

"Iya lo ikut aja vi" timpal Rendi pula

"Gak deh, gue besok ada ekskul di lab, sama anak kimia, lo aja pergi berdua, gue malemnya aja ke rmh Cinta" jawab Silvi

"Sil, otak lo gak pecah apa Kimia mulu?" tanyaku memegang pundak Silvi

"Pliss deh ta, jangan kaya orang baru kenal gue" jawab silvi mengetok kepalaku

"Aduh Sil, ntar rontok rumusnya" ucapku

"Dih, haha apa banget sih" sahut Silvi

Rendi hanya geleng2 melihat tingkah kami berdua.

"Jadi, besok jam 10 gue jemput ya ta" ucap Rendi sambil tersenyum

"Oke sip" jawabku dengan senyuman pula

"Yaudah, gue balik duluan ya ta, vi" ucap Rendi

"Ya, hati-hati Ren" jawabku dan Rendi pun berlalu.
Aku masih memperhatikan punggung Rendi yg mulai menghilang

"Ciye, yg mau kencan" goda Silvi, tapi dengan muka datar, yg sukses bikin aku pengen ngakak liatnya

"Dua tahun, masa friendzone mulu" ucap Silvi

"Friendzone apa sih? Gak ada ya istilah itu dalam kamus hidup gue" jawabku

"Terus apa dong namanya?" tanya Silvi "seorang temen biasa gak akan selalu WA temennya buat ngingetin hal-hal kecil, gak mungkin pegang tangan temennya tiap mereka lagi jalan bareng, gak mungkin ngusap kepala temennya kalo temennya lagi bingung ngerjain pr, apa masi kurang jelas pemaparan gue?" ucap Silvi

Yang kuakui memang benar, tapi aku gak mau di bilang friendzone

"Gue itu kenal lo dari kecil Ta, gue tau banget kalo Rendi adalah orang pertama yg berhasil menghidupkan keajaiban Cinta dalam hidup lo" ucap Silvi lagi

"Kalo lo sendiri gmn?" giliranku bertanya balik

"Knp sama gue?" tanya Silvi heran

"Lo sendiri gmn? Masa belum nemu keajaiban cinta" ucapku lagi

"Pinter banget lo ngalihin omongan ya" jawab Silvi

"Hahahah" tawaku meledak mendengar jawaban Silvi begitu pula Silvi

Mungkin blm sekarang bicara serius antara Aku dan Rendi

Aku yakin suatu saat keajaiban cinta itu akan muncul dengan sendirinya

****

Pagi ini aku sudah siap, dengan tube dress selutut berwarna biru yg membalut tubuhku.
Tidak terlalu berlebihan, tapi terkesan feminim sekali.
Tak apa kan skali-kali tampil feminim.

Cerita CINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang