Aku menata Annis penuh rasa bersalah "gue bener-bener gak tau kalo Rendi itu pacar lo" ucapku keluh, rasanya aku malu menatap wajahnya
Annis menggeleng "enggak lah Ta, lo gak salah sama sekali, gue yang ngerasa bersalah harusnya ! Bisa-bisanya gue pacaran sama orang yg notabenya temen deket sahabat gue sendiri" ucap Annis tak percaya "gila ya.. Dunia sempit banget ternyata" lanjtnya lagi
Aku mengangguk setuju "kita gak berantem kan?" tanyaku memastikan pada Annis
Annis menggeleng mantap sambil tersenyum "ya enggak lah ! Ya kali berantem karena cowo, drama banget" jawabnya diselingi tawa
"Ahh, sini.. Sini.. Peluk" ucapku sambil mengajak Annis berpelukan
"Ahhh, Cinta" ucap Annis sambil mendekat dan berpelukan denganku
"Heh, gue kaya lagi nonton FTV deh" ucap Silvi sewot di meja belajar
"Haha, drama banget ya Sil kisahnya?" tanyaku pada Silvi sambil melepaskan pelukan ku dengan Annis
"Asli !!!" jawab Silvi mantap, Silvi memiringkan kepalanya menatap kami berdua "ada ya kisah beginian di dunia nyata, gue kira cuma di sinetron doang ada kisah begini" ucap Silvi tak percaya
Aku dan Annis hanya tertawa mendengar Silvi berkomentar "kurang berantem dikit lagi sih biar bener2 mirip sama kisah-kisah picisan di sinetron" lanjutnya
"Haha, gila lo, gue gak mau jadi artis kali" sahut Annis pada Silvi
"Muka lo juga kurang mendukung sih buat jadi artis" tanggap Silvi
"Maksud lo?" tanya Annis sambil memegang bantal dan melayanglah 1 batal di depan wajah Silvi
Hap..
Satu bantal gagal mengenai wajah Silvi , "kamu harus melatih kemampuan melempar sebelum mau melempar nak !" ucap Silvi meremehkanSementara Annis hanya tersenyum kecut
"By the way, lo sama Rendi gimana nis?" tanya Silvi serius
"Emm, gimana ya.." gumam Silvi tak jelas
Aku menatap Silvi "kalian belum ngomong berdua?" tanyaku
"Udah sih" jawab Annis
Aku dan Silvi sama-sama memandang penuh arti, ingin tau.
"Ya gitulah, intinya kita break dulu, dia udah ngejelasin semuanya ke gue, dia juga minta maaf karena nyamain gue sam elo Ta" ucap Annis menjelaskan
Aku mengangguk pelan
"Yaudah lah, nanti juga berlalu, entah itu ya baik ataupun yang buruk, semuanya pasti akan berlalu dan akan baik-baik saja" Silvi menanggapi dengan bijak
"Yaudah, ayo kita semua turun , kita makan cupcake" anakku menarik dua orang sahabatku
"Asik, pesta" teriak Annis
******
Cinta
Ren, kita perlu ngomong, gue tunggu sekarang di danau kita biasa ketemuSend....
30 detik kemudian..
Rendi
Oke, gue otw sekarangMelihat jawaban dari Rendi aku langsung bergegas menuju tempat yang aku tuju
****
Aku dan Rendi sama-sama diam sekarang. Aku yang ngajak ketemu tapi aku juga yang bingung ngomongnya gimana !!
"Ehm" dehemku mencoba memecah keheningan. Kulihat Rendi menggaruk tengkuknya.
"Emm, lo udah jujur sama Annis?" tanyaku basa-basi
"Udah" jawabnya singkat "jadi gimana keputusannya?" tanya Rendi
Okeh, gue harus tegas ! Gue harus nentuin siapa yg mau gue pilih !!!
"Gue.." belum selesai aku menjawab
Rendi sudah duluan mengambil tanganku dan menggenggamnya. Aku terkejut dengan apa yang dia lakukan, tapi aku juga tak berniat melepaskan genggaman tangannya.
Rendi menatap mataku penuh arti, dan aku bisa melihat keteduhan disana.
"Kasih gue satu kesempatan lagi" pintanya penuh mohon "I promise I will never hurt you, leave you again and I will make you happy" ucapnya mantap
Aku hanya terbengong mendengar semua ucapannya, semua kata2 yg sudah aku rangkai dan persiapkan rasanya hilang begitu saja
"Okay?" tanyanya lagi masih dengan tangan yang menggenggam tanganku. Dan bagaikan ter hipnotis, aku hanya mengangguk pasrah....
KAMU SEDANG MEMBACA
Cerita CINTA
Teen FictionAku yakin bahwa CINTA pasti akan memberikan kebahagiaan abadi bagi siapapun di dunia ini