Part 17

331 11 0
                                    

Aku meringis memegang kepalaku yang terasa berdenyut. Hampir semalaman aku menangis. Hari ini aku izin untuk tidak kuliah dulu karena mood ku masi benar2 kacau.

Aku melirik jam di atas meja samping tempat tidur, pukul 11:05 sepertinya aku harus mandi agar lebih merasa segar.

Tapi... Otakku kembali berfikir mengenai fakta yang baru ku ketahui kemarin, aku masih benar-benar tidak menyangka dengan apa yg aku tau.

Tok..tok..tok
Aku mendengar suara pintu kamar di ketuk dari luar

"Masuk, gak di kunci" ucapku dengan suara serak

Pintu kamar terbuka sedikit dan menampilkan abangku yang nongol di depan pintu

"Udah mendingan?" tanyanya sambil mendekatiku dan memegang keningku

"Udah, orang cuma pusing doang kok" jawabku

"Kenapa sih dek?" tanyanya sambil duduk di pinggir tempat tidur

Aku hanya menggeleng pelan, tanda aku belum mau menceritakan tentang apapun itu
, bang Erland menghela nafas pelan

"Yaudah, abang keluar ya, kamu mandi gih udah siang" ucapnya mengusap kepalaku pelan yang kubalas dengan senyuman dan anggukan kecil

Aku mengambil handuk dan mulai masuk ke kamar mandi

******

Otakku sudah terasa lebih segar sekarang, ternyata air memang punya kelebihan tersendiri untuk menyegarkan badan dan fikiran.

Tok..tok..tok
Pintu di ketuk dari luar, aku berjalan ke arah pintu kamar dan membukanya.

"Eh udah mandi" sapa ibuku " gimana? Udah baikan sayang?" tanya mamah perhatian sambil menyentuh keningku

"Udah mah" jawabku tersenyum "kenapa mah?" tanyaku

"Itu, dibawah ada tamu, kamu ganti baju trus turun ya" ucap mamah yg melihatku masih memakai handuk

"Buat Cinta?" tanyaku heran

Mamah menganguk "buruan gih, gaenak kalo dia nunggu lama" ucap mamah dan langsung berlalu setelah mengusap bahuku

Aku terheran, siapa yang datang?? aku langsung menutup pintu kamar dan mengganti handuk yg melilit tubuhku dengan baju yg ada di dalam lemari.

15 menit berlalu, aku langsung menuruni tangga dan berjalan menuju ruang tamu.

aku berhenti melangkah begitu melihat seseorang yang sedang duduk di ruang tamu dan membelakangiku

Meskipun orang itu membelakangiku tapi aku sangat yakin kalau pundak itu, adalah pundak Rendi

Ah !!!!!
Benar-benar, aku sangat malas untuk sekarang bertemu orang satu ini. Tapi mau tidak mau ya harus aku hadapi.
Aku berjalan mendekatinya dan duduk di hadapannya

"Hai" sapanya pelan

Setelah apa yg terjadi, dia masih bisa bilang HAI ????
Astaga.....

"Hemm" gumanku pelan, tak berniat sama sekali untuk membalas sapaannya

"Kamu sakit?" tanyanya

"Kenapa?" tanyaku langsung tanpa mau menjawab sekalipun pertanyaannya tadi

Rendi menarik nafas dalam "aku gak tau apa-apa soal kalian Ta" ucap Rendi "Awalnya aku agak kaget pas liat novel London yang kamu bawa 2 hari lalu, waktu aku ke jogja aku memang berniat ngebeliin kamu novel itu, tapi ternyata ada orang lain yg juga berniat beli novel itu dan...."

"Dan orang itu Annis" potongku

Dia mengangguk, pantas saja Rendi terlihat terkejut begitu dia melihat novel London yang aku bawa

Cerita CINTAWhere stories live. Discover now