Epilog

557 16 0
                                    

Kring..kring..kring..

Bunyi telfon rumah tidak henti-hentinya berdering dari tadi pagi dan menjadi kerjaanku untuk mengangkatnya.

"Ya.. Pokonya cancel semua, semua agenda besok cancel, mau itu metting penting, cancel semua" perintahku pada bawahan ku

"Sibuk banget sih, nyonya Ardaniswara" tegur Silvi yang muncul2 dan langsung merangkulku

Iya...
2 hari yang lalu aku sudah resmi menjadi nyonya Ardaniswara. Kami sudah resmi menjadi suami-istri, tapi.. Jangan kalian pikir kami sudah melakukan hubungan layaknya suami istri.

   Kami belum melakukan apapun, ya kecuali kissing lah, yakali udah nikah gak boleh kissing haha.

  Kami menunggu waktu yang tepat, karena kami juga belum menjalankan resepsi pernikahan. Awalnya resepsi itu akan di laksanakan esoknya setelah akad nikah !!

Tapi...
Berhubung Ardan masi belum selesai dengan urusan perusahaannya, dan aku juga harus mengontrol, menandatangani, meresmikan cabang2 toko cup cake yang kubangun di beberapa kota-kota besar. Alhasil, resepsi pernikahan kami ditunda 2 hari seperti ini.

"Kakak ipar, pokoknya lo besok harus kosong gak ada agenda apapun !!! Pasien apapun itu harus kosong !!!" perintah ku tak mau tau

   Sekarang orang yang ada di depanku Silvia Cantika, sudah resmi menjadi kakak iparku, hahaha tak terduga memang. Aku juga gak paham kenapa anak satu ini bisa jadi kakak iparku.

  Silvi dan bang Erland baru menikah 3 bulan yang lalu pada bulan April, usia Silvi 25th bang Erland 28th , yahhh pas lah.

  Silvi juga sekarang sudah jadi dokter spesialis anak, gak heran lah dia kan pinter jadi cepet mau ambil spesialis juga. Sedangkan abangku sendiri sekarang sudah mempunyai beberapa cabang usaha travel pariwisata.

  Ya walaupun anak di depanku ini sudah menjadi kakak iparku, gaya bicaraku benar2 tak berubah sama sekali.

"Ih ngaco, mana ada dokter libur" jawab Silvi cuek

aku mendengus kesal "oh my good, lo emang ga pengen dateng ke resepsi adek ipar lo sekaligus sahabat lo yang paling cantik ini" rengekku

Silvi tertawa "iyalah, nanti gue tukeran jam sama dokter yang lain" jawab Silvi

"Asikkk" teriakku

Brukk..
Suara pintu di dorong kasar. Masuk seorang perempuan dengan setumpuk belanjaan di tangannya.

"Ta, gaunnya udah di cocokin itu, udah pas sama ukuran yang lo minta" ucap Annis sambil menaruh setumpuk belanjaan yg dia bawa

aku dan Silvi di buat melongo olehnya yang super duper sibuk. Annis mengeluarkan semua belanjaan yang dia bawa, yang terdiri dari acsesorries, cinderamata, gaun-gaun untuk dia dan Silvi..

Aku dan Silvi menghampirinya "lo abis ngeborong satu mall?" tanyaku takjub

"Anjirr, kalo gak karena ini resepsi temen gue tersayang gak akan gue persiapan mati-matian begini" jawab Annis "heran gue, ide siapa sih nikah barengan di tahun yang sama !!! Udah abis-abisan di nikahan Silvi sm Bang Erland di bulan april, trus bulan juli ini gie abis2an doubel buat akad sama resepsi di nikahan Cinta" omelnya

Aku dan Silvi tertawa mendengarnya "iyaa... Nanti bulan oktober gue sama Cinta yang abis-abisan buat dateng ke pernikahan lo" ucap Silvi

Pipi annis langsung bersemu merah "ishhh, gue masi lama" ucapnya malu-malu

"Ihhhh, hahahah, amit-amit geli gue liat lo sok malu-malu begitu nis" ucapku

Annis tertawa, begitu juga dengan Silvi. Iya, kami memang sudah merencanakan dr umur 23th untuk menikah di tahun yang sama.

Cerita CINTAWhere stories live. Discover now