Part 8

355 13 0
                                    

Aku masi terbengong di depan makanan yang sudah tersedia di mejaku, gak ada selera sedikitpun untuk menyantapnya.
"Kenapa cuma diliatin sih makanan ya?" tanya Rendi heran.
Aku memutar tubuhku mengahadap Rendi dan memperhatikannya "kenapa jadi ngeliatin gue?" tanya Rendi heran
"Tadi kenapa lo ga nyambut uluran tangan dari tasya?" tanya gue penasaran. Rendi mengerutkan dahinya bingung "pertanyaan lo ga penting" jawabnya.

Apa susahnya sih tinggal jawab aja?? Aku memutar tatapan malas, malas melanjutkan pertanyaanku tadi.
"Lo ngerti lah, gue gak harus ngejelasin Ta" ucap Rendi.

Aku paham, tapi aku pengen denger dari dia langsung, kayanya emang susah mau dengerin pengakuan dari dia itu.

*****

Aku berjalan menyusuri rak-rak buku di perpustakaan, aku mencari buku untuk referensi makalahku.
Aku mulai berfikir, aku harus lebih fokus lagi di tahun ini karena sudah menginjak kelas 3 dan sebentar lagi akan ujian.

Drttt..drtttt...drttt..

Handphone bergetar dari saku ku, dan aku melihat ada 1 pesan disitu..

08576388xxxx
Pulang sekolah di taman belakang sekolah..

Sms yg tertera di hp ku , ini nomer siapa?? Dia ngajak ketemuan loh ! apa nomer Rendi?? Perasaan dia ga pernah ganti nomer deh.
Gue juga lagi ga deket sama siapa2. Trus ini siapa??

Kalau sudah begini otak pun sudah tak bisa fokus untuk belajar lagi, yang ada aku kepikiran pulang sekolah kapan tiba???

******

"Jadi kalian harus tau dulu gaya apa saja yang bekerja di soal ini, analisis gayanya dulu baru soalnya bisa dikerjakan" guru fisika ku terus menjelaskan pelajaran.
Sementara aku?? Aku gelisah setengah mati mikirin kapan bel pulang bunyi??? aku bener2 penasaran siapa yg sms kepadaku

"Lo ngapa sih ta? Gelisah amat" tegur Silvi padaku, aku nyengir mendengar teguran Silvi "gue ada emergency sil" jawabku
"Apaan?" tanyanya

Tettt...tetttt...tetttt
Bel pulang berbunyi. Aku langsung buru-buru membereskan barang-barangku

"ta, ada apaan sih?" tany silvi penasaran. aku hanya nyengir garing "ntar ya sil, nanti gue ceritain gue buru-buru sekarang, ada yg harus gue temuin" jawabku pada silvi. Setelah menjawab demikian aku langsung ngacir dari kelas dan menuju taman belakang sekolah.

******

aku terpaku di tempatku berdiri, ini mimpi apa enggak sih???

5 menit yang lalu

aku celingak-celinguk mencari siapakah orang yang mengajakku bertemu sepulang sekolah, tapi yang aku temukan sedang berada disitu adalah Tasya???

dan dia sedang menangis...

aku mendekatinya "kamu kenapa?" tanyaku didepannya. Bukannya menjawab pertanyaanku dia malah menatapku tajam "aku tau kak, kakak deket sama kak Rendi, tapi itu bukan berarti gak ada yang boleh suka sama kak rendi selain kakak" ucapnya marah2 seolah aku ini melarangnya habis2an agar tidak suka dengan Rendi.

"Gue gak pernah tuh ngelarang siapapun buat suka sama rendi" jawabku santai, aku tak mau terpancing emosi oleh anak baru lulus SMP begini
"Lo itu siapa Rendi sih?" tanya dia, lebih tepatnya bentaknya

Gila ada ya orang se agresif ini, apa dia sebegitu terobsesinya dengan Rendi?? " lo knp sih doyan banget ngurusin hidup orang?" tanyaku heran

Plakkk..
Bunyi tamparan terdengar keras. Tidak, bukan aku yang nampar dia, bukan dia juga yg menampar aku. Lebih tepatnya dia menampar wajahnya sendiri.

Aku menutup mulutku kaget "lo gila?" tanyaku heran. "Lo tega kak, gue kira lo orang yang dewasa ternyata lo orang yg kasar" ucapnya

Aku salah apa?? Siapa yang kasar sih !! "Lo ngomong apa sih, dari tadi omongan lo itu ngelantur sana sini terus" ucapku mulai kesal

"Gue gak nyangka lo tega nampar ade kelas cuma karena takut Rendi suka sama gue" ucapnya. Aku terbelalak, jelas2 dia yang nampar dirinya sendiri

Belum sempat aku berbicara, tiba2 sosok seorang cowo melewatiku

Rendi...

Dan belum sempat aku menahannya dia langsung memegang tangan Tasya dan membawanya pergi dari hadapanku !!!!

Cerita CINTATahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon