Part 9

331 11 0
                                    

   Aku berjalan gontai meninggalkan taman belakang sekolah. Aku gak habis fikir kenapa anak kecil itu bisa berbuat selicik itu.

Yang jadi pertanyaan adalah kenapa Rendi pergi sambil menarik tangan tasya??

Rendi dari tadi disitu atau baru dateng? Kalo dia baru dateng dia bisa salah paham !!

Aku harus telfon rendi sekarang..

Aku mengeluarkan hp dan mencari nama Rendi fi kontak hp ku.

Tapi hasilnya? Nihil ! Nomernya tidak aktif.

Oke, akan aku coba besok untuk bicara dengannya. Semua akan baik-baik saja. Tenang Cinta..

*****

Aghhhhhh...
Aku bisa gila kalau seperti ini terus !

Semua gak baik-baik saja. Dari terakhir kejadian di taman belakang sekolah sekitar 2 bulan yang lalu sampai sekarang, aku gak pernah bicara dengan Rendi !!

Jangankan bicara, nomer hp dia pun tidak aktif, sepertinya dia ganti nomer, line, WA , hangout gak ada yg di respon..

Setiap aku mencoba bicara dengannya setiap itu juga dia menghindariku.

Sekarang aku hanya bisa memandanginya dari jauh, melihat punggungnya yang sedang berbicara dengan teman2nya sambil tertawa gembira.

Sementara aku?? Aku seperti orang bodoh yg dari tadi hanya membolak-balik buku di depanku tanpa mengerti isinya.

"Ta, lo gak bisa kaya gini terus" ucap Silvi menutup bukunya

"Gue harus giman??" tanyaku frustasi sambil membenamkan wajahku di atas buku yg tergeletak di atas meja.

"Sekarang udah mau UN ta, lo bakal gak lulus kalo belajar ga konsen gini" omel Silvi.

Silvi menarik nafas panjang "gue ada dua pilihan" ucap silvi

Aku mengangkat kepalaku "apa?" tanyaku

"Lo mau ngobrol sama dia dan nanya apa yg sebenernya terjadi sebelum UN, atau setelah UN?" ucap silvi " kalo sebelum UN seandainya dia jawab tapi bikin hati lo drop lo jangan salahin siapa2 kalo lo ga konsen ngerjain UN trus gak lulus" jelasnya, aku mengangguk

"Kalo setelah UN lo bisa tanya dia waktu upacara kelulusan, jadi lo punya waktu lama untuk ngobrol sama dia dan kalo jawabannya bikin hati lo drop ga bakal ngaruh apa2 buat lo, karena kita bakal pisah" jelas silvi lagi

"Oke gue pilih setelah UN" jawabku mantap

"Lo harus tahan Ta, sebentar lagi kita UN , ga sampe sebulan lagi, fokusin belajar lo baru mikirin dia" ucap Silvi

Aku mengangguk !
Silvi benar, ga ada gunanya aku meratapi seperti ini. Aku harus fokus UN dulu.

Walau sebenarnya aku sedih karena gak ada lagi yang namanya Rendi dan Cinta.

Gak ada lagi duduk bersama di danau Cinta. Gak ada lagi belajar bersama di Cinta Cupcake. Tapi semua belum berakhir. Habis ini aku akan mengembalikannya seperti semula.

*****

    Aku berlari kencang diantar semua siswa dan siswi di sekolah yg sedang mencari namanya di papan pengumuman hasil ujian nasional.

Aku LULUS !! aku dapet juara 4

aku mencari sosok yang sangat ingin kutemui dari dulu, dari sejak 3 bulan lalu kami tidak pernah berbicara lagi, sekarang aku akan membuat semuanya kembali seperti semula.

Seluruh sekolah telah aku telusuri, tapi aku tidak menemukan Rendi !

Kemana dia?? Dia lulus, dia juara 2, Silvi juara 1 dan Azka juara 3.

Aku berhenti setelah puas berlari-lari mencari Rendi, aku mengatur nafasku yg terengah-engah.

"Ta" panggil seseorang dari belakangku.

"Sil" ucapku, aku membalikkan badanku dan memeluk Silvi "congrats sil juara 1" ucapku tersenyum sambil memeluknya

"Thanks ta" jawabnya

Aku melepaskan pelukanku "lo liat Rendi gak?" yang aku sambil tersenyum ceria.

"Duduk dulu Ta" jawab Silvi mengajakku duduk di taman belakang Sekolah.

Aku curiga, jangan2 ada apa2.

"Kenapa sil?" tanyaku bingung

"Rendi pindah Ta" ucap Silvi, aku langsung melepaskan tanganku yg menggenggam tangan Silvi , senyum di wajahku pun hilang

"Tadi gue di panggil kepsek karena juara satu, kepsek bilang Rendi ga dateng hari ini karena dari selesai UN dia memang sudah mengurus kelulusan dan kepindahannya ke Jogja, urusan raport dan semuanya akan menyusul" jelas Silvi

Aku tidak menjawab, bergerak pun tidak.

"Ta, are you okay?" tanya Silvi pelan

"Hah, ah gje gak papa, cuma ke jogja kan? Deket lah dari jakarta, selama belum ke luar negri" ucapku mencoba tertawa

"Pak kepsek bilang alamat Rendi di jogja gak di kasi tau sama orangtuanya, urusan raport dan sebagainya orangtuanya yg urus, Rendi gak akan kesini" jelas Silvi hati-hati

"Oh yaudah gak masalah kok, ha..ha" ucapku sambil tertawa, tertawa getir.

Air hangat sudah menumpuk di kelopak mataku.

"Niatnya gua mau ngobrol sama dia, ternyata dia udah pergi duluan" ucapku sambil tertawa

"Ta" ucap Silvi lalu memelukku

Air mataku tak sanggup lagi untuk di bendung. Aku menangis sejadi-jadinya di pelukan Silvi

"Gue telat sil" ucapku masih menangis

"Enggak ta, bukan elo yang salah, memang dia yang jahat" ucap Silvi mengusap-usap punggung ku.

Aku terus menangis sejadi-jadinya.

Aku baru tau kalau ternyata a
Perkiraanku salah

Cinta gak selalu bikin orang bahagia. Ada kalanya CINTA itu sendiri yang membuat kita menangis

Cerita CINTADonde viven las historias. Descúbrelo ahora