chapter 10 Perasaan

3.3K 193 0
                                    

Lunara pov

Tiga hari lagi prom nite sekolah akan diadakan, beberapa hari setelahnya aku akan segera menjalani kemotheraphy. Mengingat keadaanku yang terbilang masih baik, kami memutuskan waktu tersebut adalah waktu yang tepat.

Dalam seminggu aku merasa akan berubah.

Aku takut. Setiap detiknya terasa menakutkan. ...

Tapi....

Aku ingin tetap hidup.

***
"Luna!"

"Pa , Ma? Tumben datang ke sekolah?" Lunara bergegas menghampiri Papa dan Mama -nya ,memeluk mereka dengan erat.

Mama mengelus rambut Lunara lembut. " kami menjemput kalian. Alex memberitahu bahwa hari ini dia harus kembali ke Jerman selama beberapa hari. Sementara, kita akan tinggal bersama lagi."

"Sekalian, kita akan menebus obatmu ke rumah sakit dan mencari gaun dan tuxedo untuk prom nite kalian."

"Prom nite? Aku ... mungkin takkan datang. Sebelum kemo aku memutuskan istirahat total di rumah sakit." Jawab Lunara, mengabaikan raut kecewa Mama yang sangat kentara.

"Kau takkan datang?"

Surya yang tiba -tiba saja muncul membuat Lunara terkejut hingga nyaris menjatuhkan jus jeruknya.

"Surya!" Hardiknya dengan wajah kesal, dia menoyor pundak pemuda itu gemas.

"Sori deh sori...." Surya nyengir lalu memasang wajah memelas. "Kalau kamu gak datang, nanti aku pergi sama siapa? Sendiri?"

Lunara menjulurkan lidahnya. "Banyak tuh perempuan cantik yang mau sama kamu, dasar gak peka!"

"Kamu mau mereka perang dunia karena aku?" Sahutnya kepedean.

Lunara mencibir. "Hihh... kepedean!"

Papa berdeham, menghentikan perdebatan konyol kedua anak itu mengingat mereka masih berada di gerbang sekolah.

"Ayo pergi sebelum butiknya tutup."

***
Lunara memandangi gaun bewarna biru laut selutut itu dengan kagum

Sungguh indah, siapapun wanita di dunia pasti ingin menjadi cantik. Tapi bagi Lunara itu tak pernah berarti. Sebentar lagi dia akan kehilangan rambutnya, rona wajahnya memucat, tubuhnya kian semakin kurus bagai mayat hidup.

Devon...  apa yang akan dipikirkan pemuda itu?

Setelah melupakan sosoknya bertahun -tahun, setelah menimbun perasaannya, dan membohongi dirinya bahwa dia tak lagi mencintai pemuda itu, semuanya berbalik s eperti pisau bermata dua.

Lunara ingin, untuk terakhir kalinya menjadi cantik.... Apabila dia memang ditakdirkan 'kalah' setidaknya dia ingin mencoba.

Sekali lagi, berikan dia keberanian...
untuk terakhir kalinya dalam wujudnya yang paling sempurna Lunara ingin menyatakan perasaannya pada Devon.

Hal yang tak terpikirkan sebelum kanker ini datang padanya.

Dia juga seorang gadis, dan untuk pertama kalinya, dia memohon agar cinta datang padanya.

***

Surya pov

Aku akan datang ke acara prom bersama  Lunara. Dalam acara itu, aku ingin memutuskan hubungan kami sebagai kakak dan adik.

Aku tak bisa selamanya seperti ini dan entah mengapa aku merasa tak bisa menang melawan Devon yang memang dicintai Lunara.

Tapi, perasaanku padanya takkan kalah dengan Devon. Kesempatan ini hanya ada satu kali.

"Lunara, aku menyukaimu, tidak, aku mencintaimu..."

Bisakah aku mengatakannya padamu?

One Last Wish (Completed)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora