Part 08. Jimin's Fave Place

1.1K 103 9
                                    

Jimin melamun di ruang latihannya. Anggota lainnya sedang asyik bercanda dan ia duduk sendiri di sofa. Taehyung melirik sahabat karibnya dan melangkah mendekat.

"Ya... (hey)" Panggil Taehyung.

"Mwo (apa)?" Jawab Jimin tak menoleh. Taehyung duduk disebelahnya.

"Ireohjimara... (jangan begini). Mana dirimu yang dulu?"

"Eopseosseo... (sudah hilang)" Ujar Jimin mengalihkan pandangan.

"Chingu ya- (kawan-)"

"Kkeojwo (pergilah)." Ujar Jimin dingin.

"Hh... semoga kau yg dulu kembali lagi." Ujar Taehyung kembali ke member lainnya. Ah shi*! Mengapa aku menjauhkan semua sahabatku? Batin Jimin meremas rambutnya menahan rasa sesal.

Ia berjalan menuju tempat favoritnya.

××××××××××

Uwah... atap BigHit benar² menyejukkan~ Batin Sarang berdiri di tepi pagar pembatas.

Ibu...
Aku akan meraih cita²ku. Dan aku sudah mengetahui hadiah Appa untukku.

Seokie oppa.

Halmeoni bilang Oppa diangkat anak oleh Appa dan sekarang ia sukses. Tapi Halmeoni lupa nama lengkapnya. Aku belum mencarinya.

Ujar Sarang dalam hati seraya menatap langit. Ia memejamkan matanya yg mulai basah mengingat ibunya, ia membayangkan wajah Seokie yang telah memudar dari ingatannya. Sudah 14 tahun ia tak bertemu dgnnya.

Klak!!

Pintu atap terbuka. Seorang pria yg tampak familier melangkah keluar. Sarang otomatis membungkuk. Pria itu membungkuk bingung lalu duduk di sebuah bangku. Sarang merasa sungkan dan melangkah menuju pintu.

"Eodi gaseyo? (mau kemana)" Tanya Jimin .

"Eoh... moreugesseubnida. (entahlah)" Sahut Sarang.

"Geureom (lalu)... mengapa pergi."

"Um... sepertinya ini tempat anda. Saya permisi-"

"Anjuseyo (duduklah). Jika kau sedang istirahat juga." Ujar Jimin. Sarang tampak ragu, tapi pada akhirnya ia duduk di bangku di sebelah Jimin. Jimin agak ragu dengan gadis di sebelahnya. Apa ia tak mengenaliku? Batinnya.

"Ah cheogi (permisi)... kau tahu siapa aku?" Tanya Jimin menahan malu.

"A... joesonghabnida. Moreugesseubnida. (maaf, tidak)" Sahut Sarang takut².

" Jeongmalyo? (benarkah)"

"Ah... ne. Wae yo? (mengapa)"

"Ani..."

Sunyi menyusup. Sarang tampak canggung. Ia melirik jam tangannya. 04:47.

"Ah... sebentar lagi pukul lima. Saya permisi dulu." Ujar Sarang beranjak dan membungkuk.

"Ye."

Sarang menghilang di balik pintu. Meninggalkan Jimin dengan banyak pertanyaan. Benarkah ia tak mengenaliku? Apa dia trainee? Dari mana asalnya? Banyak pertanyaan membesit di kepala Jimin. Tapi satu pertanyaan mengejutkan dirinya sendiri.

Mengapa aku tertarik?

××××××××××

"Latihan di mulai jumat ini pukul 12 siang. Tolong tepat waktu." Ujar Tn. Kim, pembimbing trainee.

1004랑 : Cheon SarangWhere stories live. Discover now