Part 23. Stories [End].

1K 82 4
                                    

*WARNING*
Masih ada 'Epilogue'.



"Appa di bandara??" Pekik Sarang mengejutkan resepsionis dihadapannya. Sarang tersenyum malu dan membungkuk meminta maaf pada perempuan itu. Sarang mendengarkan Halmeoni, kemudian memeriksa ponselnya. "Ah... iya, ada 14 missed call dari Appa." Ujarnya kecewa.

"Aku akan menjemputnya, Halmeoni." Ujar Sarang. "Eh? Oppa? Mungkin ia sibuk, biar aku sendiri saja." Yap, Sarang sudah menemui Halmeoni bersama Hoseok, mereka memberitahu Halmeoni bahwa selama ini mereka benar-benar saling tak mengenali. Dan Hoseok hampir saja berpacaran dengan Sarang jika Sarang tak menolaknya.

"Ne." Ujar Sarang sebelum menutup telpon. "Terima kasih, Yoora-ssi." Ujar Sarang kepada resepsionis lobi itu. Perempuan itu tersenyum dan mengangguk. Sarang segera berlari keluar, menelpon taxi. Di perjalanan, Sarang menelpon Hoseok. Tuut. Tuuuttt. Klak.

|| Goyangie, ada apa? || Tanya Hoseok dengan background musik yang keras.

"Oppa sedang rekaman?"

|| Ne. Ah... hyung, coba masukkan melodi yang tadi. || Ujarnya berbicara pada Yoongi. || Ah, mian. (maaf) Ada apa? || Tanya Hoseok pada Sarang.

"Appa pulang, sekarang Appa mengunggu di bandara. Dan sekarang aku menuju ke sana-"

|| Benarkah?? Kau menjemput Abeoji sendiri? ||

"Ne, tak apa, aku tak ada kesibukan. Kebetulan Yue rewel di rumah sendirian."

|| Baiklah... aku harus kembali bekerja. Hati-hati, dan titipkan salamku pada Abeoji. ||

"Ok, Oppa. Nanti malam kau harus pulang cepat." Ujar Sarang mengingatkan Hoseok.

|| Arasseo. (aku tahu) || Ujar Hoseok sebelum memutus telpon. Sarang menikmati pemandangan kota selama perjalanan.
.
.
.
.
"Appa!" Seru Sarang saat melikat sosok pria dibalut coat coklat dengan wajah familier yang duduk di ruang tunggu.

"Aga~ (baby~)" Seru Appa beranjak dari kursinya seraya membuka lengannya. Sarang berlari dan memeluk ayahnya erat. "Kau merindukanku?"

"Sangat." Ujar Sarang. "Appa, kita bertemu Halmeoni dulu, yuk."

"Haeyaji. (tentu saja harus)"
.
.
.
.
"Eomma..." Panggil Appa saat memasuki kamar rawat inap Halmeoni, Halmeoni menoleh dengan senyum merekah, Appa langsung memeluk ibunya yang rapuh itu.

"Aigoo... Adeul~ (anak lelakiku)" Ujar Halmeoni bahagia seraya membalas pelukan anak tunggalnya. Tiba-tiba Halmeoni melepas peluk dan memukul lengan anak lelaki satu-satunya itu. "Pulanglah... Kau pasti lelah. Kenapa kau kemari mala mini? Kau kan masih bisa kemari besok."

"Eomma, nal bogoshipjianha? (apa kau tak merindukanku?)" Tanya Appa tampak manja. Sarang yang ada di sebelah Appa hanya tersenyum manis.

"Tentu aku rindu. Tapi kau harus istirahat. Lagipula, ini juga waktu istirahatku." Ujar Halmeoni. "Cepat pulang, kasihan Yue kesepian."

"Yue? Yue di sini?" Tanya Appa menoleh pada Sarang saat mendengar nama sahabat anaknya itu disebut.

"Ne, dia rewel minta jajjangmyeon. Kebetulan aku juga lapar." Jawab Sarang.

"Kalau begitu ayo beli 3 porsi. Appa juga lapar." Ujar Appa mengacak rambut Sarang gemas. "Eomma, na jib-e kalke. (aku pulang dulu)"

"Eoh."

××××××××××

"Abeoji... kenapa anda repot² kemari?" Tanya Hoseok membungkuk menyapa Appa sopan. Hoseok melirik jam dinding di lobi. 07:46. "Ini masih pagi sekali, Abeoji."

1004랑 : Cheon SarangWhere stories live. Discover now