Part 16. The Boys

955 91 17
                                    

Sarang berjalan menuju kantor agensinya dengan wajah yang lebih cerah. Ia mencari kontak Yue di buku telepon ponselnya. Bip. Rriing~ Rring~

//Halo? Sari?// Terdengar suara Yue di seberang.

"Bulan~!! Aku akan debut 4 atau 5 bulan lagi!!" Pekik Sarang seraya berlari maemasuki kantor.

//Apa? Beneran? Kok cepet banget?//

"Iya, mereka bilang aku sudah layak. Kamu kapan kesini? Nginep di kosku dulu aja, daripada kosku kosong. Soalnya, mereka nyuruh aku tinggal di dorm yang mereka siapin." Serbu Sarang pada Yue yang lama tak ia hubungi.

//Entahlah, Papa masih sibuk dan Mama gak mau ninggalin tokonya. Entar ,deh, aku kabarin kalo aku mau ke sana. Kirim aja alamat kosmu.//

"Oke. Gimana kabarmu? Baik?" Tanya Sarang menuju ruang rekaman.

//Baik kok. Eh, kirimin aku foto kamu yang sekarang dong. Bisa jadi foto pre-debut nih. Jadi hoobaenya BTS pula.// Goda Yue.

"Apaan, sih."

//Kamu lagi ngapain sekarang?//

"Mau buat tracklist. 5 bulan itu bukan waktu yang lama untuk persiapan debutku."

//Woah... Oke deh, semangat. Jangan lupain sahabatmu ini ya...//

"Gak akan, kok."

//Bye.// Ujar Yue sebelum memutus sambungan. Sarang mengetuk pintu ruang rekaman.

"Deureowa. (masuklah)" Ujar seseorang. Sarang masuk dan mendapati Jaeshin bersama seorang lyric-composer. "Cheon Sarang, aniji? (Cheon Sarang, bukan?)"

"Ne." Jawab Sarang seraya duduk di sebelah Jaeshin. Jaeshin tersenyum dan mulai menjelaskan beberapa hal pada Sarang.

××××××××××

"Jimin-ah, kau ikut ke kantor tidak?" Tanya Taehyung seraya memakai sepatunya.

"Eoh. (iya) Kalian duluan saja. Aku masih belum mandi." Jawab Jimin menenteng handuknya menuju kamar mandi.

"Arasseo. Palli wa, jeonyeok-iya. Kaja. (baiklah, capat, ini sudah sore, ayo)" Ujar Taehyung pada rekan lainnya yang menunggu di teras. Jimin mandi dan bersiap setelahnya. Senyumnya tak bisa ia sembunyikan. Andai aku pria biasa, mungkin aku sudah mengajaknya berkencan sejak dulu. DEGG. Jimin tertegun akan apa yang ada dipikirannya sendiri.

"Aish-- Mwoya? (apaan sih)" Rutuknya pada dirinya sendiri.

××××××××××

Sarang dan Jaeshin berjalan menuju kantin seraya bercanda seperti biasanya. Usia mereka beda 3 tahun, dan itu yang membuat mereka makin seperti saudara. Ternyata membuat lagu itu tak semudah yang Sarang kira dan itu membuatnya lapar. Mereka memesan menu untuk makan malam. Sayangnya, Jaeshin harus membungkus pesanannya karena orang tuanya telah menunggunya di dormnya. Sarang teta makan di kantin karena Jaeshin hanya pergi sebentar dan kembali untuk melanjutkan menyusun rencana tracklist-nya. Walau makan sendirian Sarang makan dengan lahap sampai beberapa namja (pria) memasuki kantin yang sepi itu membuat Sarang menghentikan aktivitasnya.

1004랑 : Cheon SarangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang