Part 11. Rainy Night 2

931 85 3
                                    

Sarang berlari di bawah derasnya hujan yg sudah sebulan ini sering menyerbu. Aku bisa sakit kalau tiap pulang kampus seperti ini. Batin Sarang berlari menuju tikungan di depan. Belok kiri dan sampai. Ia membuka pagar dan masuk ke teras, kemudian ia mendengar suara seseorang berteriak dari gedung seberang. Ia menoleh dan mendapati seseorang yg ia kenal basah kuyup.

"Jiminie!"

××××××××××

"Hyung!! Hyung!! Yeoreojwo! (buka)" Jerit Jimin yg kehujanan di luar pagar yang dikunci.

"Hyung!! Aish- mereka pasti pergi." Umpat Jimin.

"Hyung-!"

"Jiminie!" Panggil seseorang dari belakang Jimin. Ia mendapati Sarang berdiri di teras gedung dormnya.

"Iliwa! (kemarilah)" Ujar Sarang lantang seraya melambaikan tangan tanda perintah 'kemari'. Senyum Jimin merekah, ia berlari ke gedung seberang. Mereka masuk ke ruang utama.

"Ya. Kau kehujanan juga?" Tanya Jimin.

"Eoh. Aku baru pulang kuliah. Kau dari mana?" Tanya Sarang menyerahkan handuk pada Jimin.

"A... jalan²? Aku bosan di dorm." Sahutnya menerima dan memakai handuk Sarang.

"Kenapa tak hubungi teman²mu? Mengapa berteriak²?"

"Ponselku di kamar."

"Babo." Ejek Sarang. "Akan ku pinjamkan pakaian ke ibu pemilik." Ujar Sarang beranjak. Ia memberikan pakaian ganti ke Jimin dan masuk ke kamarnya. Sekeluarnya dari kamar mandi, Jimin mengedar pandang ke seluruh penjuru ruangan. Tempatnya cukup nyaman. Sepertinya hujan tak kunjung reda. Batinnya menatap halaman belakang gedung dorm wanita itu.

"Jiminie, neon meogeosseo? (kau sudah makan)"

"A- ajik."

"Bab meogja. (ayo makan) Ibu pemilik dorm baru selesai memasak." Ajak Sarang. Jimin mengikuti Sarang ke ruang makan.

××××××××××

Member BTS sedang berkumpul di ruang tengah utk makan malam. Jin membawa panci supnya ke meja makan. Keenam member menelan ludah gembira.

"Jalmeogesseunidaaa~ (selamat makaan)" Seru keenam member melahap nasi, sup, serta lauk yang dimasak oleh Jin.

Klak.

"Aku pulang-" Ujar Jimin tertahan saat seluruh mata memandangnya. "Wae geuraeseulka? (ada apa)"

"Ani... kau dari mana saja? Pergi sejak tadi siang, dan pulang saat makan malam." Tanya Namjoon sbg leader. "Kita memang sedang liburan, tapi setidaknya jangan keluyuran. Memangnya apa yg kau lakukan selama lima jam-"

"Lima jam?" Tawa Jimin mengejek. "Aku hanya keluar 20 menit, dan kalian mengunci dorm tanpa meninggalkan kunci. Aku kehujanan, kedinginan, dan berteduh di gedung seberang. DI DORM WANITA. Dan kalian masih men-judge aku tanpa menanyakan alasanku dulu? Wah... daebak. (hebat). BTS ga daebakida. (BTS hebat)" Ujar Jimin sarkatis, lalu masuk ke kamarnya dan menutup pintunya lantang.

Semua member terdiam.

"Yah!! Meogeo, meogeo! (makan, makan)" Sela Hoseok memecah suasana.

××××××××××

Hoseok dan Taehyung masuk ke kamar mendapati Jimin yg sedang tersenyum menatap layar ponselnya. Hoseok segera berbaring tak mempedulikan Jimin.

"Mwohae? (ngapain)" Tanya Taehyung menghampiri Jimin. Karena terkejut, Jimin segera menyembunyikan ponselnya.

"Amugeotdo. (tak ada)"

"Yaaah... kau menyembunyikan sesuatu."

"Jalja. (selamat tidur)" Ujar Jimin berbaring mengalihkan pembicaraan.

"Ya, Jimin a. Mwoya geuge? (apa itu)" Paksa Taehyung seraya menindih tubuh Jimin.

"Ya, chukgullae? (kau mau mati)" Canda Jimin meninju lengan kiri Taehyung hingga kawannya itu merintih dan menyingkir dari tubuhnya.

"Ah! Hyung~ Jimin nakal~" Rengek manja Taehyung pada Hoseok.

"Ja. (tidur)" Perintah Hoseok singkat. Taehyung menggeser posisinya, tidur di tengah. Ia menoleh ke arah Jimin dan memeluknya seperti guling.

"Ya! Taehyung ah!"

"Ungg... jalja, chagiya~ (selamat tidur, sayang)" Goda Taehyung tak melepas peluknya, Jimin pasrah dan memejamkan matanya.

××××××××××

Hoseok terbangun tengah malam. Ah~ aku tak bisa tidur. Batinnya keluar kamar. Ia memutuskan utk berjalan² di sekitar perumahan, membeli sekaleng kopi hangat dan berjalan menuju taman di dekat mini market JB. Siapa itu? Batinnya saat melihat sesosok makhluk duduk di sebuah ayunan. Bulu kuduknya berdiri.

"Cheo- cheogi. (pe- permisi)" Ujarnya pelan. Wanita itu menoleh. Hoseok tak dapat melihatnya dgn jelas karena cahaya temaram.

"Dangsineun... saram maja yo? (apakah kau manusia)" Tanyanya dgn suara agak bergetar.

"Ah, ne." Jawabnya. "Anjuseyo. (duduklah)" Ujarnya. Hoseok duduk di ayunan sebelah kiri gadis itu. Ia mencuri pandang.

"Eoh? Kau wanita yang tinggal di dorm wanita no. XX kan?" Tanya Hoseok saat mengenali wajah gadis itu.

"Majayo. (benar) Dan kau...?" Tanya Sarang membuat Hoseok tertegun. Eh? Dia tak kenal aku? Batin Hoseok heran. Benar kata Jimin.

"Aku... tinggal di gedung seberang."

"Ah geurae yo? Cham- dangshin-ui ireumeun...? (nama anda...?)" Tanyanya.

"Hoseok. Jung Hoseok." Ujar Hoseok mengulurkan tangan.

"Sarang. Cheon Sarang." Sambut Sarang.

"Wa! Malaikat dan cinta?" Ujar Hoseok kagum membuat Sarang merona.

"Eheehe..." Tawa Sarang malu². Sarang adalah anak yg mudah akrab. Dia benar² friendly. Mereka berbincang lama hingga Sarang menyadari malam mulai larut. Mereka kembali ke dorm masing².

××××××××××

Sarang masuk ke kamarnya dan menatap jadwal yang ia buat. Aah... tak terasa aku sudah sebulan lebih tinggal di Korea. Batinnya. Ia mengeluarkan ponsel. Appa pasti sibuk. Aku rindu Appa. Ia mengetik pesan pada Appa.

|To: 아빠|
[Appa, bogoshippeo. Kudengar dari Halmeoni, Seokie oppa jadi kakakku. Bagaimana kabarnya?]

Setelah mengirim pesan, Sarang berbaring dan memutar lagu 'Story Of My Life'-nya 1D.

××××××××××

Yup. Begitulah... Semoga kalian puas. Jika ada komplain silakan komentar.

Author menerima kritik dan saran.
Vote and comment please~

Thanks, reader~

1004랑 : Cheon SarangWhere stories live. Discover now