Part 19. 'Seok'

849 86 5
                                    

Sudah seminggu Jimin mengurung diri di kamarnya. Jimin hanya sekali keluar dari kamar untuk mandi. Taehyung sempat mencoba mengajaknya untuk pergi ke mini market atau taman, tapi tak berhasil. Taehyung sangat peduli pada sahabatnya itu, tiap makan malam ia membawakan makanan ke kamarnya untuk Jimin.

Hari ini member lainnya pergi ke kampung halaman Jungkook. Hanya ada Taehyung yang setia menemani Jimin. Ting tong!

"Nuguseyo? (siapa?)" Tanya Taehyung beranjak dari duduk.

"Hoseok." Taehyung segera membuka pintu. Hoseok masuk dengan wajah agak ditekuk.

"Ada apa, hyung?" Tanya Taehyung berjalan ke dapur mengambil minum.

"Kau tau? Kita akan comeback 5 bulan lagi." Ujar Hoseok duduk di dekat jendela. "Kudengar dari Jin-hyung, ada masalah lagi dengan kunyuk satu itu." Ujar Hoseok menatap kamar tempat Jimin berdiam.

"Hyung, jangan buat ia mengumpat padamu." Ujar Taehyung duduk di depan Hoseok.

"Dia yang harus bersikap pada hyung-nya." Ujar Hoseok. "Apa ia benar² tak mau keluar?"

"Hanya untuk mandi saja."

"Manager bilang kita akan mulai latihan bulan depan. Aku kemari hanya untuk memberitahukan ini." Ujar Hoseok berdiri.

"Hanya itu? Kau jauh² dari rumahmu kemari hanya untuk itu? Kau tak ingin main game denganku dulu, hyung?" Tanya Taehyung.

"Sekarang kau tau seberapa pedulinya aku kan?" Ujar Hoseok dengan nada sombong. Taehyung hanya memandangnya malas mendengar kesombongan hyungnya.

"Na kanda. (aku pergi)"

"Hati², hyung" Ujar Taehyung.

"Eoh, jaga kunyuk itu." Ujar Hoseok sebelum berlalu.

××××××××××

Sarang duduk seraya memeluk kakinya di kasur. Ia menatap banyak bingkisan dari member BTS yang dibawa Jaeshin minggu lalu. Dan satu hal terngiang di telinganya.
.
.
.
.
-Flashback-

"Kau tahu? Aku minta maaf karena bicara sembarangan soal BTS yang memanfaatkanmu." Ujar Jaeshin menatap mata sendu Sarang.

"Ara... (aku tahu)" Jawab Sarang lemah.

"Lalu, mengapa kau menjauhi mereka?"

"Aku hanya... merasa bodoh. Aku malu bertemu mereka lagi."

"Berbaikanlah. Lihat seberapa pedulinya mereka padamu." Ujar Jaeshin menunjuk bingkisan dari BTS. Jaeshin mendata nama tiap member yang tertera disetiap bingkisan.

"Jiminie... dia marah padaku ya?" Tanya Sarang saat tak menemukan bingkisan dari Jimin.

"Jimin-sunbae titip sesuatu yang tak bisa kau lihat." Ujar Jaeshin membuat alis Sarang bertaut.

"Dia titip hatinya untukmu. Akankah kau menerimanya?"

-Flashback End-
.
.
.
.
Haruskah ku terima? Aku takut tersakiti dan menyakitinya. Dia idol, aku bukan siapa². Batin Sarang meluruskan kakinya. Ia menatap jam dinding yang menunjukkan pukul 8 pagi. Ia beranjak mandi sebelum pergi ke gedung BigHit.

××××××××××

Dentum musik menggema di ruang rekaman. Dua gadis bernyanyi tanpa henti selama dua jam lebih, mencari kesempurnaan nada.

1004랑 : Cheon SarangWhere stories live. Discover now