5. Happy Go Buzzed

1.7K 88 2
                                    

Gosh, been so busy lately. I'm all work and no play. Huff.
----------------

Rasanya seperti listrik mengaliri tubuh ku saat bibirnya menyentuh ku, aku terkejut dan menikmatinya di saat yang sama. Aku entah kenapa merasa familiar dengan perasaan ini, bibir ini, seperti aku pernah merasakannya padahal saat ini, yang menciumku adalah seorang orang asing. Atau setidaknya itu yang aku pikir sampai ia mengambil langkah mundur dan menunjukan wajahnya. Lalu aku bertatapan dengan dia, kenapa dia mencium ku?

2 jam yang lalu...

"Ayolah Chloe, ini hari ulang tahun mu! Mari kita keluar!" Ajak Ryan semangat

"Dan bagaimana kau tahu kalau ini adalah hari ulang tahun ku?" Tantang ku malas

"Duh.. Pernah dengar sosial media yang bernama Facebook?" Balas Ryan mengerlingkan matanya, walaupun ini hanya melalui telepon, aku yakin ia melakukannya

"Aku tidak pakai Facebook lagi" balas ku mengelak

"Tetap saja" Ryan bersikeras "ini hari ulang tahun mu, Chloe, mari kita rayakan.. Tidak setiap hari kau bisa menjadi 18 tahun" ucap Ryan masih mencoba membujuk ku

"Tidak Ryan, tidak malam ini" balas ku mengerang kesal

"Jangan buat aku datang ke rumah mu dan menyeret mu keluar, Chloe.. Aku cukup yakin orang tua mu sudah mengenal ku cukup baik jadi mereka tidak akan mengatakan apapun saat aku melakukannya" ancam Ryan. Tapi sungguh, itu tidak membuat ku takut, karena aku sudah tahu, saat Ryan mengancam, dia tidak hanya menggertak, dia benar-benar akan melakukannya. Dan aku mengandalkan hal itu darinya.

"Silakan buktikan kalau kau mampu" tantang ku sebelum mematikan sambungan

Aku melirik jam, Ryan akan sampai dalam waktu 10-15 menit, dan aku masih belum berpakaian yang tepat. Kalau ia akan benar-benar menyeret ku keluar, sebaiknya aku segera pergi mandi..

Saat aku selesai mandi, langit sudah berubah gelap, dan saat aku melihat ada siluet yang tiba-tiba muncul, aku memekik terkejut dan hampir melepaskan handuk ku dan kehilangan pijakan

"Shit, Ryan!" Maki ku kesal "kau hampir membuat ku melepas handuk ku dan tersandung!" Lanjut ku masih memaki "apa yang kau lakukan di kamar ku?!"

"Aku sudah katakan aku akan menyeret mu keluar" balasnya ringan

"Tidak bisakah kau melihat aku masih memakai handuk?!" Mengencangkan handuk di tubuh ku, aku mendorong tubuh besar Ryan keluar kamar "out! Now!"

"Tidak seperti aku belum melihat semuanya" ucapnya mengedipkan sebelah matanya sambil tertawa lalu keluar, meninggalkan ku dengan mulut ternganga lebar. Dia pernah melihat ku tanpa pakaian atau apakah itu hanya tubuh wanita dalam bentuk general?

Tidak ingin mendahului keputusan, aku kembali mendudukkan diri di kasur dengan pakaian rumah ku sebelum memutuskan untuk kembali pada novel baru ku dan merebahkan diri ku dengan nyaman di kasur. Dan saat itulah Ryan memilih untuk kembali memasuki kamar ku tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu. Hanya karena ia tidak menyukai perempuan bukan berarti aku akan baik-baik saja kalau sampai ia membuka pintu ku dan aku sedang tanpa pakaian.

"Kau seharunya mengetuk terlebih dahulu" gumam ku masih membaca buku. Lalu tiba-tiba buku ku di tarik dari tangan ku "what the hell?!"

"Kau seharusnya keluar dan merayakan, bukan bersembunyi di kasur dengan buku fiksi mu" ucap Ryan bersedekap

"Itu bukan hanya fiksi, itu smut fiction, ada bedanya" balas ku datar

"Kau membaca porno?" Ryan terlihat terkejut

The Secret Life of The Loveable Daughter (The Secret Life Series #3)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang