19. A True Heartbreak

1K 86 1
                                    

Oh hey guys, turns out I have a little bit of free time :)
Yeay horay!!
----------------------------------------------------------------------------------------------

Seperti yang Skye katakan, Alexander datang beberapa jam kemudian, dia tidak mengatakan apapun selain "kau sudah siap?" Yang aku balas dengan "tidak. Aku bahkan tidak tahu kapan kau akan datang" ia hanya menggeleng dan menyuruh ku untuk segera bersiap-siap.

"Apa kita akan mendatangi pesta lain di London?" Tanya ku kembali keluar

"Sebuah pernikahan" balasnya ringan "kita akan transit di New York, penerbangan lanjutkan tidak berangkat sampai jam 12 malam, kau bisa bertemu dengan teman mu. Kau yakin kau ingin memakai itu?" Lanjutnya menujuk jeans dan sweater ku

"Bahkan kalau aku akan bertemu dengan Abigail, dia tidak akan peduli dengan apa yang aku pakai" balas ku mengerlingkan mata "dan Abigail sibuk, aku dari tadi mencoba menghubunginya, tapi ia tidak menjawab. Jelas sekali ia sedang sibuk"

"Apa kau mengatakan kau tidak ingin bertemu dengan teman mu nanti?" Tanya Alexander bingung

"Aku mengatakan kita akan melihatnya nanti" balas ku

"Hmm.. Terakhir kali kau sangat bersemangat untuk bertemu dengannya, kau belum bertemu dengannya untuk waktu yang lama" kenapa Alexander memaksa ku untuk menemui Abigail?

"Dia sebetulnya pulang liburan musim panas kemarin, dan memperpanjang liburannya sampai Januari" balas ku "haruskah kita pergi sekarang?"

"Ya"

5 jam kemudian, kita mendarat di New York. Saat itu sudah jam 7 malam waktu setempat, yang berarti penerbangan kita masih 5 jam lagi. Sejak Alexander sepertinya tidak memiliki apapun untuk ia lakukan, dia bertanya pada ku apa yang ingin aku lakukan selama menunggu, tapi sama sepertinya, aku juga tidak tahu apa yang harus kita lakukan sejak Abigail tidak mengangkat telepon ku saat aku menghubunginya tadi, jadi menemui Abigail jelas keluar dari pilihan.

Sejak kita tidak bisa hanya berdiri di terminal kedatangan dan menunggu sampai penerbangan kita diperbolehkan check in, Alexander pun memutuskan untuk mengajak ku keluar bandara untuk membuang waktu dan mencari makanan, aku tidak melihat alasan kenapa kita tidak bisa melakukan hal itu.

Saat jam menunjukkan jam 21.07, kita bergerak dari restoran untuk kembali ke bandara, Alexander mengantisipasi kemacetan di kota New York yang ternyata bukanlah hal yang salah untuk dilakukan, karena saat ini, kita terjebak ditengah kemacetan.

Perjalanan yang seharunya hanya 10-15 menit ditempuh menjadi 2 kali lipatnya. Saat kita sampai, jam sudah menunjukkan waktu 21.37. Kita sampai dalam waktu 30 menit tepat.

Aku sedang menanti Alexander yang sedang mengurusi check ini saat aku melihatnya. Aku melihat Abigail, dia baru saja memasuki pintu bandara, dan saat ini ia terlihat seperti seseorang yang hilang, tidak hanya itu, dia juga tidak membawa apapun bersamanya, dan Abigail selalu membawa setidaknya dompet di tangannya saat ia pergi, tak pernah tangan kosong. Aku baru saja akan memanggilnya saat matanya mengunci pada satu titik, aku mengikuti tatapannya. Mata Abigail ditujukan pada seorang pria dengan sebuah ransel di bahu kirinya, dari tempat ku duduk, aku tidak bisa melihat wajah pria itu, tapi aku yakin Abigail bisa karena saat ini ia sudah bergerak mendekatinya. Abigail mengatakan sesuatu para pria itu, dan saat ia mengadah untuk menemui tatapan Abigail, aku dapat melihat wajah pria itu, dan aku cukup yakin kalau aku melihat Lyander di sana. Apa ia akan pergi atau sesuatu?

"Apa yang kau sedang lakukan?" Alexander datang dan mengganggu

"Shh" desis ku melayangkan tangan ku

The Secret Life of The Loveable Daughter (The Secret Life Series #3)Where stories live. Discover now