10. Our Beating Heart

1.3K 90 0
                                    

Sesaat aku mendarat di Berlin, aku di jemput oleh Moon yang bersemangat. Aku tahu Levy pasti tidak bisa menjemput ku sendiri, dia Levy.. Dan aku juga yang memang memintanya untuk tidak melakukan itu. Menghindari pers dan mata jelalatan.

"Aku semacam merindukan rambut pink mu" ucap Moon sambil berjalan menuju mobilnya

"Waktu tantangan mu sudah selesai, Moon" balas ku tertawa

"Jadi apa yang orang tua mu inginkan?" Tanyanya saat menunggu lampu pejalan kaki berubah hijau

"Aku lebih memilih untuk tidak mengatakannya" balas ku menggeleng

"Oh.. Jadi itu personal" mengangguk "berapa lama kau akan mengikuti kami kali ini?" Lanjutnya melirik ku

"Sebulan, aku memulai kuliah beberapa bulan lagi" ucap ku berbohong, aku bahkan belum memilih apalagi mendaftar..

"Aku sunggu berharap memiliki orang tua seperti mu" gumamnya pelan

"Kau tidak ingin orang tua seperti milik ku, percayalah" balas ku tertawa sarkastis

"Aku rasa orang tua mu keren, mereka membiarkan mu pergi, saat aku.. Aku harus kabur dari rumah" balasnya tertawa ringan

"Kau kabur dari rumah?" Tanya ku terkejut

"Ya" balasnya mengangkat bahu "kau akan melakukan apapun saat kau mencintai seseorang" lanjutnya tersenyum

"Sudah betapa lama kau dengan Alex?" Tanya ku tertarik, aku tidak pernah bertanya sebelumnya

"Sejak sebelum semua ini" balasnya tertawa "kita akan 6 tahun bulan depan" lanjutnya tersenyum lebar

"Wow.. Itu sangat lama" balas ku tertawa tak percaya "sangat awet" gumam ku membuang muka. Aku tidak akan pernah memiliki sesuatu sepertinya, kehidupan cinta ku sudah hancur, literally, dan semua itu berkat orang tua ku

"Yeah, banyak sekali naik turunnya" balasnya tertawa ringan. Aku secara otomatis mengecek jarinya, tidak ada cincin

"Jadi kalian berdua belum ingin melanjutkan ke tahap selanjutnya?" Tanya ku penasaran

"Oh, kita sudah kurang lebih menikah, hon. Perayaan hanyalah kertas" balasnya memasuki mobil "kita menuju ke hotel sekarang, Levy tak sabar untuk bertemu dengan mu" lanjutnya menoleh pada ku "kau tahu? Mengapa kau tidak telepon dia? Berikan dia ketenangan pikiran kau sampai dengan selamat" lanjutnya memberikan ku HPnya

Dalam deringan ke 2, Levy mengangkat "ada yang salah?"

"Kenapa kau berpikir begitu?" Tanya ku santai

"Kau sudah sampai di Berlin" ucapnya senang "dimana kau sekarang?"

"Perjalanan ke hotel" balas ku

"Tak sabar untuk melihat mu" ucap Levy

"Aku juga"

Baru 3 hari sejak terakhir aku melihatnya, tapi entah kenapa, dia sudah terlihat berbeda, seperti sesuatu tentangnya berubah, aku tidak bisa menentukannya tapi, jadi aku tidak mengatakan apapun. Dia memeluk ku lalu mencium ku, entah kenapa, aku tidak merasakan bibir yang sama dengan yang selama 8 bulan terakhir ini ku cium. Apa tepatnya yang terjadi di 3 hari kita berpisah itu?

"Hey, baby" sapanya berbisik "aku sungguh sangat merindukan mu!"

"You have no idea" balas ku tersenyum lebar

"Kau pasti lelah, kau harus beristirahat" ucapnya menggiring ku salah satu kamar

"Tapi aku masih ingin bersama mu" ucap ku manja

The Secret Life of The Loveable Daughter (The Secret Life Series #3)Where stories live. Discover now