mbk 7 | one day with you

28.1K 2.3K 24
                                    

MBK::7

One Day With You

"Aah ... cape banget gue!" Red membanting tubuhnya di sofa rumah Ali, diikuti oleh teman-teman yang lainnya.

Ali menyimpan kunci motor Jo di atas nakas yang berada di samping sofa. "Kalian mau minum apa?" Tanya Ali, kemudian masuk ke dalam dapur.

Baru saja Roy akan membuka mulut untuk meminta minuman yang di inginkannya, Ali menyela.

"Minum air putih aja ya? Gue belum belanja."

Roy pun menutup kembali mulutnya. Memang tidak ada yang dapat di harapkan pada orang yang tinggal sendiri di rumahnya.

Seperti Ali. Ia hanya tinggal sendiri. Tanpa Ibu. Tanpa Ayah. Tanpa siapapun, kecuali teman-teman yang senasib dengannya.

Jo yang mendengar pertanyaan sekaligus pernyataan Ali pun hanya berdecak. "Lo gimana sih? Katanya nawarin! Tapi malah memutuskan sepihak."

Ali memutar bola matanya. "Yaudah. Kalian mau minum apa?"

Jo pun mulai terduduk dan menatap Ali dengan mata berbinar. "Ada minuman apa aja?"

"Ada ...," Ali memeriksa isi kulkasnya. "Air putih, air putih, dan air putih, trus air putih lagi."

Sekarang Jo yang memutar bola matanya malas.

Sedangkan Roy hanya cengo. "Gue gak tau kalau lo sebego ini."

Ali hanya nyengir lebar dan menutup pintu kulkasnya, kemudian mengambil kembali kunci motor Jo yang ada di atas nakas. "Yaudah. Karna gue tau balas budi, gue beliin minuman deh ... mau minum apa?"

Semua yang tadinya terkulai lemas di sofa, langsung terduduk tegap dan menatap Ali dengan mata berbinar. Mereka sudah seperti manusia yang baru menemukan penemuan baru di ambang keruntuhan.

"Gue soda!" Seru Jo.

"Gue teh botol!" Seru Red.

"Gue susu vanila aja deh." kata Roy cuek.

Ali mengangguk dan berlalu. Ia ingin mengasah kemampuannya yang baru beberapa jam ia kuasai. Dengan begitu, ia akan terbiasa dan akan menang di perlombaan yang menyusahkan kehidupannya itu.

Sepele memang. Ali hanya di suruh untuk minta maaf pada adiknya Bang Andre, tapi masalahnya makin panjang karena Ali yang tidak sudi mengatakan kata maaf pada Lisa.

Tapi, menurut Ali, itu adalah peghinaan dan merendahkan harga dirinya. Ia butuh tantangan agar harga dirinya masih seimbang. Jadi, Ali memutuskan untuk menyetujui tantangan itu dan saat ia kalah, ia akan meminta maaf pada Lisa. Jadi, harga dirinya tetap seimbang karna ke-gentleannya yang telah menepati janji.

Sampai di parkiran, Ali pun menstarter motornya dan membelah jalan komplek perumahannya itu.

Ali memarkirkan motornya di salah satu supermarket dan membeli pesanan-pesanan yang di minta oleh teman-temannya.

Setelah menemukan yang ia butuhkan, Ali berjalan ke kasir dan membayar barangnya. Setelah itu, ia kembali keparkiran untuk mengambil kembali motornya.

Ali terdiam duduk di motornya saat melihat seorang gadis mungil yang melepas helm-nya. Ali tersenyum miring melihat kejadian tersebut. Kece juga tuh cewek. Ali menggeleng keras setelah menyadari apa yang di pikirkannya. Enggak! Apaan sih? Gak. Gak. Gak. Dia jelek! Dia jelek! Gue gak mungkin suka!

Prilly pun masuk ke dalam supermarket, meninggalkan Ali yang masih menatap kepergiannya dengan senyum yang memenuhi pipinya.

Tanpa Ali sadari, ada seorang pria yang memantaunya dari jauh dengan senyum miring yang tercetak. "Jadi itu ceweknya? Rendah banget selera lo, Li!" Gumamnya, kemudian berlalu menggunakan motornya.

FCS(1) - My [Bad] King✔[BADASS #1]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang