mbk 22 | my world

21.6K 1.9K 55
                                    

MBK::22

My World

Ali menatap badut di hadapannya dengan senyum ceria. Badut tersebut dengan senang hati menghibur Ali di hari ulang tauhunnya yang ke-12. Ali tersenyum, tertawa, dan bertepuk tangan atas aksi si badut. Bahkan, ia melupakan kemana orangtuanya pergi.

Sekarang, ia sedang berada di taman hiburan. Bukan sekadar untuk senang-senang saja, tapi untuk merayakan ulang tahunnya yang genap ke-12.

Hingga saat ia mendengar Ayahnya berteriak kencang di tempat lain, Ali membeku. Terakhir kali ia mendengar Ayahnya membentak seperti itu adalah saat ia tidak ingin makan apapun. Entah karna apa, Ali pun tak ingat.

Ali mengedarkan pandangan. Disana, Ayahnya sedang menarik Ibunya dengan langkah seribu. Di belakang Ayahnya, ada Ibunya yang sedang menangis tersendu-sendu.

Ali mulai bergetar. Ia tak pernah melihat Ibunya seperti itu. Terakhir Ibunya seperti itu adalah saat neneknya atau bisa di bilang Ibu dari Ibunya Ali, meninggal.

Haikal sudah di depan Ali dengan napas memburu, di padukan dengan nafas terengah. Dadanya naik turun, dan mata serta wajahnya memerah.

Ali makin bergetar. Ia bahkan tidak sadar kalau ia sedang di gendong oleh Ayahnya.

Ali pun di dudukan di kursi penumpang. Sedangkan, Ayahnya di kursi pengemudi sendirian. Ibunya berada di sisi kiri Ali.

Sedari tadi, Ayahnya terus memukuli stir dan membentak Ibunya yang menangis semakin menjadi.

Lampu merah.

Mobil pun berhenti.

Tapi, Haikal terus saja memarahi Ibunya yang makin terisak.

Ali tidak mengerti keadaan ini. Tapi, diumurnya yang sudah besar ini, Ali mengerti bahwa keadaan ini sangat buruk. Amat sangat buruk.

Dan, perlahan tapi pasti, satu per satu air matanya mulai berlomba untuk keluar dari pelupuk matanya. Ali menangis dalam diam.

Entahlah.

Ia hanya ingin menangis dalam diam tanpa mencampuri urusan keduanya.

Lampu hijau.

Mobil kembali berjalan.

Tapi, sesuatu yang tak terduga terjadi.

Dari arah kiri, sebuah truk manabrak mobil tersebut sampai terseret beberapa meter.

Mobil itu sangat hancur di sisi kiri. Bahkan bisa di bilang gepeng di sisi tersebut. Kacanya pecah dan berhamburan di jalanan. Mesinnya sudah agak berasap.

Ali dan Ayahnya yang berada di sisi kanan mobil, terluka tidak cukup parah.

Ali mengerejapkan matanya berkali-kali. Ia menatap sekitar.

Hancur.

Mobilnya sudah tak berbentuk.

Matanya tertuju pada sisi kiri. Dimana seorang wanita paruh baya mengeluarkan banyak darah di kepalanya dengan mata terpejam.

Ali membeku. Air matanya kembali keluar. Ia terpaku pada wanita paruh baya itu dan tak dapat mengalihkan pandangannya. Seluruh tubuhnya melemas dan dadanya bergmuruh hebat. "Mom-mom-mommy...."

.
..
...

Ali terbangun dengan napas memburu dan keringat yang membanjiri seluruh tubuhnya. Mengetahui itu semua mimpi, Ali mengusap wajahnya kasar. "Mimpi itu lagi..."

FCS(1) - My [Bad] King✔[BADASS #1]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang