mbk 11 | dangerous

27.2K 2.2K 18
                                    

MBK::11

Dangerous

Prilly menutup pintu loker dan berjalan menuju kelasnya.

Hari ini, ia akan melakukan aktingnya. Ia memang ingin Ali mengetahui identitas sesungguhnya.

Tapi, ia juga ingin Ali mengetahui ia sebagai Prilly. Bukan sebagai Queen-nya yang dulu. Queen-nya memang sudah mati.

Ya.

Sekarang Queen-nya memang tidak ada. Hanya ada Prilly dengan sifat dan sikap Prilly. Bukan Prilly dengan sifat dan sikap Queen.

"Hi mate!" sapa Jessie saat Prilly masuk ke dalam kelasnya.

Prilly berjalan ke arah bangkunya dan duduk di samping Anggi. Sedangkan di hadapannya ada Jessie dan Vany dengan wajah semringahnya.

Prilly mengerutkan alis memperhatikan keduanya. "Lo pada napa? Beda amat wajahnya."

Jessie terkekeh geli. "Kita punya berita gembira."

"Apaan?"

Jessie, Vany, dan Anggi saling bertatapan. "Satu, dua, tiga! RASYA PUTUS SAMA PACARNYA! HAHAHA!"

Teriakan dan tawa membahana membuat seisi kelas menatap mereka dengan geleng-geleng kepala.

Berbeda dengan yang lainnya, Prilly malah mengerutkan alisnya. "Rasya siapa?"

Seketika tawa yang menggelegar tadi tergantikan menjadi keheningan.

"Sumpah lo gampang lupa!"

"Gue gak tau lo sepikun itu!"

"Apalagi waktu di kantin!"

Prilly hanya nyengir lebar sambil mengusap tengkuknya. "Gue lupa. Lagian–"

"Prill!" Panggil seorang siswi di belakang bangkunya sontak membuat mereka berempat menengok ke belakang. "Ini punya lo?" Siswi tersebut memberikan sebuah kado yang berukuran sedang ke arah Prilly.

Prilly mengambilnya dengan berkerut dahi. "Ini dari siapa?"

Siswi tersebut mengedikan bahu. "Gue dapet dari kolong bangku. Gue kira buat gue. Eh, ternyata ada nama lo di atasanya."

Prilly mengangguk pelan dan kembali menghadap ke depan.

"Dari siapa Prill?" tanya Vany.

Prilly mengedikan bahunya. "Gak tau."

"Coba buka!" Pinta Anggi.

Prilly pun mulai membukanya perlahan. Namun, karena kepo juga, dia langsung saja membukanya dengan cepat.

Semua yang melihat isi kado tersebut berdiri cepat dengan mata yang membulat sempurna dan mulut yang menganga lebar. Semuanya menjauh dari kado tersebut dengan kaki yang lemas.

Jessie menatap siswi yang memberikan kado tersebut, dan menghampirinya.

Brak

"MAKSUD LO APA, HAH?!" Bentak Jessie setelah menggebrak meja siswi tersebut.

Siswi tersebut terlihat gelagapan dan gugup. "Gu-gu-gue gak-gak tau."

Prilly dan yang lainnya menghampiri Jessie.

"ELO KAN YANG NGASIH KADO ITU?!"

"Bu-bukan."

"JANGAN PURA-PURA LO!!" Sekarang Anggie yang membentak.

"Stop guys, please" lerai Prilly, lalu menatap siswi tersebut dengan tajam. "Siapa yang ngasih kado ini ke gue?"

"Gu-gue gak tau. Gue-gue nemu kado itu di ko-kolong bangku."

FCS(1) - My [Bad] King✔[BADASS #1]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang