Chapter 24

7.5K 542 22
                                    

......

"Ngapain lo disitu??" Ujar Ando gelagapan.

"Lo gagak gue??"

Ando menegang. Bagaimana bisa dia seceroboh itu sampai prilly mendengar semua yang dia katakan.

"Em... elo ngomong apa sih? Gue gak ngerti..." kata Ando sambil menuruni kasurnya. Prilly sudah menangis, pandangannya tidak bisa lepas dari sosok yang ada di depan matanya. Hal itu membuat hati Ando semakin sakit, bahkan ia bingung harus bagaimana.

"Prill.. udah ya? Mending kamu balik ke kamar. Kasian Ali sendiri..."

"Ali tidur!!" Balasnya cepat. Ando bungkam. Perlahan prilly maju mendekat. "Pantes, Ali sama sekali gak tau apa - apa soal aku. Karna memang bukan dia orang yang aku cari. Kemana selama ini kamu gak? Ha? Kemana saat aku bingung nyari kamu dulu, aku nyari kamu saat aku mau pergi, apa kamu tau itu??"

Ando mematung.

"...apa kamu tau? Aku tersiksa selama beberapa tahun disana? Aku terus berusaha cari kamu gak, aku berusaha gimana caranya biar aku bisa ketemu lagi sama kamu.. tapi apa usaha kamu?? Apa kamu tau tujuan aku kembali karna apa? Karna kamu gak. Kamu satu - satunya alasan aku kembali ke sini. Kamu!!!"

"Ssshhhttttt....." Ando segera maju dan entah dorongan dari mana dia langsung memeluk Prilly. "Shhht.. udah, jangan nangis! Udah..."

"Aku kesini cuma buat kamu gak. Kamu harus tau itu..."

"Udah prill. Udah..."

"Aku kangen banget sama kamu.." kata prilly yang mengeratkan pelukannya. Ando membiarkan hal itu hingga Prilly benar - benar tenang dan tangisnya menghilang. Ia mengajak prilly untuk duduk di sofa dan mereka sempat beberapa saat terdiam. Entah larut dalam apa, tidak ada pembicaraan, hanya Prilly yang terus memeluk Ando untuk melampiaskan rasa rindunya selama ini.

"Gak..." Panggil priy memecahkan keheningan kamar itu.

"Em??"

"Bisa kamu kasih alasannya kenapa kamu ngilang? Bisa kamu jelasin apa yang terjadi setelah aku pergi? Apa kamu nyari aku juga??" Ando diam membuat prilly merenggangkan pelukannya kemudian menatapnya. "Apa kamu dateng ke rumah buat cari aku gak?" Tanya Prilly dengan air mata yang mengumpul di pelupuk. Ando mengangguk, Prilly tersenyum sebelum berhambur lagi memeluk ando.

"Aku udah sangka itu. Kamu pasti cari aku..! Padahal, pas aku mau berangkat aku udah telfon kamu, pertama kamu rigect, selanjutnya handphone kamu gak bisa dihubungi..."

"Kamu inget? Waktu itu adalah kelulusan sekolah. Handphone aku jatoh ke sungai, aku inget kok saat itu ada telfon terus pas aku ngeluarin, becak yang aku tumpangi kena lubang, jadi gak sengaja handphone aku jatoh.."

"Aku juga datengin rumah kamu..." ujar Prilly sembari menegakkan duduknya. "Dan ternyata bukan kamu, tapi Ali yang aku temui saat itu!!"

"Iya. Waktu itu Alinya sakit, jadi gak ikut pawai becak..."

"Tapi aku ngira itu kamu gak, kenapa sih aku bodoh banget sampek gak bisa bedain mana yang kamu dan bukan.."

"Wajar. Kan kita kembar..." balas Ando. Prilly menunduk sejenak kemudian menatap Ando lagi.

"Aku sayang sama kamu gak..."

Ando diam. Dia menatap Prilly lekat, kemudian mengangguk. "Iya..." balasnya.

"Aku kesini cuma buat kamu..."

"Iya can, udah jangan nangis lagi!! Udah deh, mendingan sekarang kamu balik ke kamar Ali. Bahaya ntar kalo dia bangun terus...."

Cinta Antara  "Ali, Prilly dan Ando"Onde histórias criam vida. Descubra agora