CAAPA || 34

8.3K 669 50
                                    

Silahkan temukan jawabannya di sini.. wkwkwkkwkwkwkw...
Ada kah tebakan anda yang benar atau adakah jawaban dari pertanyaan kalian yang muncul disinj?! Hihihi

Selamat pagi..
Selamat beraktifitas kesayangan.....
Muamuamuamuamuah... hehe

...

Ando mengangguk. "Apa Ali gak pernah cerita?!"

Aku menggeleng cepat. Ando menghela nafas. "Ceritanya panjang dan itu bukan hal penting..."

Oh, dia benar. Untuk apa juga aku merasa sok peduli? Harusnya kan aku jaim dan berpura - pura tidak peduli apapun. Ingat semua luka yang telah mereka buat sama lo Prill.

"Yang terpenting disini sebenernya. Kata maaf lo..."

Aku tersenyum sinis. "Telat..."

"Iya, gue tau. Ini udah sangat telat. Bener - bener sangat telat. Tapi itu kan karna ......"

Aku melirik Ando, dan ku lihat wajahnya tiba - tiba memerah. Seperti sedang menahan sesuatu yang aku sendiri tidak tau apa.

"Apa?!" Tanyaku sedikit mendesak dan disaat yang sama pula ia mendongak menatapku kemudian melirik ke arah meja. "Ndo...."

"Apa lo masih cinta sama Ali?!"

Oh, pertanyaan itu. Aku kembali menyandarkan punggungku ke sandaran kursi. "Itu gak penting.."

"Tapi lo masih pakek cincin kalian..." katanya dan aku baru saja sadar bahwa alasannya sedari tadi terus memperhatikan tanganku adalah untuk itu. Merasa hanya dipermainkan aku beranjak berdiri dan berniat untuk pergi.

"Tolong maafin Ali, lo boleh gak maafin gue tapi seenggaknya lo harus maafin Ali..." katanya yang berhasil menghentikan langkahku. Suaranya serak dan aku tau dia menangis.

"Gue udah maafin..."

"Makasih.. Makasih juga lo udah dateng. Dan sorry, kalo gue nulis surat itu dengan memakai kata - kata Ali. Tapi gue yakin, kalo gue gak lakuin itu lo pasti gak akan dateng..." lanjutnya.

"Apa lo udah selesei ngomong?!"

Ando mengangguk. Jadi aku kembali melanjutkan langkahku.

"Apa lo gak nanyain dimana Ali?" Seru ando lagi. Aku kembali berhenti. Hatiku ingin sekali bertanya dimana dia sekarang tapi mulutku tiba- tiba terkunci. Ya Tuhan, aku ingin menangis. Ku dengar langkah kaki yang perlahan mendekatiku. Jadi aku kembali mengangkat kepalaku kemudian berbalik menatap Ando. Aku kembali memasang wajah angkuhku, aku rasa itu perlu.

"Memang kenapa gue harus tanya dia dimana? Apa pentingnya buat gue? Dimana dan dengan siapapun dia aku harap dia bahagaia..." balasku sarkastik. Sialan, karna pertukarang mereka mengingatkanku soal Prima, selama Ali di Aussie dia bahkan tinggal satu atap dengan gadis itu. Mengingat hal itu benar - benar membuatku gila.

"Lo masih inget kan? Disurat itu, Gue nulis.. gue gak pernah ngerasain gimana rasanya di permainkan. Tapi gue sangat tau gimana sakitnya kehilangan. Apa lo pernah artiin kata - kata gue itu?"

Aku mengernyit. "Apa maksud lo?!"

Ando diam ia menunduk sebentar sebelum kembali menatapku. "Ali udah pergi..."

Tiba - tiba tubuhku bergetar. Pergi? Apa maksud dari kata pergi yang dia katakan. "Pergi?!" Aku kehilangan suaraku.

"Lo bisa arti'in sendiri maksud dari kata itu.." ujar Ando menangis. Ya tuhan, apa yang sudah terjadi.

"Gue gak ngerti maksud lo..."

"Saat lo tau semua kenyataannya waktu itu, saat lo lari dan Ali ngejar lo. Dia tergelincir dari tangga dan jatuh..."

Cinta Antara  "Ali, Prilly dan Ando"Where stories live. Discover now