Unsaid - 04

65K 4.9K 71
                                    

 

Mikayla bingung, saat dia terbangun, dia sudah berada di kasurnya. Tubuhnya diselimuti. Pipi Mikayla bersemu merah, apa Kak El yang melakukan ini semua?

Dia bergegas mandi tanpa berani berpikiran lebih jauh lagi dan memakai seragam sekolahnya. Kemeja putih, berenda di bagian kerahnya, lalu dasi cokelat menyempurnakan. Di bagian bawah dia mengenakan rok lipit kotak-kotak merah hitam.

Saat dia ingin memakai kaus kaki, dia melihat jam weker di nakas. Sudah jam 6 lebih 15 menit. Seharusnya Michael sudah mengetuk pintu kamarnya. Meminta untuk berangkat bersama.

Dia mengangkat bahu, lalu mengambil tas yang ada di sampingnya. Mungkin kakaknya itu sedang memanaskan mobil.

"Kak El di depan yah?" tanya Mikayla polos pada ibunya ketika ia sudah berada di lantai satu.

Perempuan itu berjalan mendekati ibunya yang duduk di ruang keluarga. Megan menutup buku agendanya, penuh kegugupan.

"Ehm ..., Michael duluan, Sayang."

Kontan saja Mikayla terkejut. "Kok bisa, Mom?" tanya Mikayla.

“Michael duluan karena ada piket kelas pagi," jelas Megan berbohong.

Mikayla yang tahu semua tentang Michael langsung mengerutkan dahi, "Kak Michael kan piket hari jum'at, Mom."

"Katanya ada lomba mading di kelasnya, Sayang," kata Megan lagi-lagi berbohong.

Mikayla menganggukkan kepalanya mendengar kebohongan janggal Megan yang tak bisa ia terka, "oooh gitu. Harusnya Mika juga ada lomba mading ya? Kan Mika juga pengurus mading?" Mikayla berpikir. Mengetukkan jari telunjuknya ke dagu berkali - kali.

"Hmm ... Meskipun SMP dan SMAnya digabung cuman beda gedung, biasanya kalau ada lomba pasti barengan. Atau bisa aja lombanya cuman buat yang SMA ‘kan? Tapi kok Kak El gak bilang ya? Aneh ..., Biasanya dia bilang. Atau jangan-jangan ...."

Megan yang sudah keringat dingin pun berdiri, menghampiri Mikayla. Mendorong punggung Mikayla ke pintu utama.

"Sudah-sudah. Kamu berangkat sana, nanti telat lho,"

Mikayla melongo. Menatap ibu ajaib di belakang punggungnya.

"Tapi Mika ...."

"Udaaah, berangkat ya, Sayang. Semoga harimu indah. Mom mencintaimu."

BLAM! Pintu pun ditutup oleh Megan.

                                                                            …

                                                            —The Princess Series—

ST [2] - UnsaidWhere stories live. Discover now