Unsaid - 01

129K 6.7K 122
                                    

Suara tawa hangat dari dua orang tersebut memecah keheningan di ruangan itu. Ruangan dengan dinding bercat kuning cerah, beberapa bingkai foto terpajang di setiap sisi dinding. Dan perabotan lainnya yang menunjukkan bahwa mereka bukan dari kalangan bawah.

Michael sedang menarik erat lengan Mikayla yang tertawa riang. Dengan tangkas, Michael memutarkan badannya membuat Mikayla ikut berputar. Lagi-lagi Mikayla tertawa senang.

"Lagi Kak El! Lagi!" rengek Mikayla begitu Michael berhenti memutarkan badan atletisnya.

Michael tertawa, berusaha mengatur nafasnya yang terengah-engah. Dia terduduk di lantai marmer tersebut. Tangannya sudah melepas lengan Mikayla. Dia memijit betisnya yang sakit sementara Mikayla menatapnya khawatir.

"Capek yah, Kak El?" tanya Mikayla merasa bersalah, ia ikut duduk manis di dekat Michael.

"Iya, badan kamu tuh udah gak kecil kayak dulu, Kay," jawab Michael.

Mikayla menunjukkan cengiran andalannya saat mendengar jawaban sang kakak.

Namanya Mikayla, lengkapnya Mikayla Cher Pleasant. Cewek yang mudah senyum dan berhati polos. Walaupun sering ditipu orang lain, dia menerimanya dengan lapang dada. Begitu ada sahabatnya yang emosi karena dia tidak bertindak saat ada teman yang mengkhianatinya. Dia hanya berkata "gak apa kok. Aku gak marah sama dia. Dia pasti punya alasan tersendiri kenapa ngekhianatin aku. Biarin aja." Tiap kali Mikayla menjawab seperti itu, mereka langsung salut padanya. Karena itu, Mikayla mempunyai banyak teman.

Kakak Mikayla, Michael Black Pleasant. Dia selalu khawatir pada sifat polos Mikayla yang dapat mencelakakan dirinya sendiri. Maka dari itu, sejak dulu Michael sayang banget sama adiknya. Mikayla juga begitu. Sayang banget sama Kak El. Di sekolah, Michael cowok paling beken dan most wanted guy. Anaknya sopan dan tidak macam - macam. Sama seperti Mikayla, dia ramah pada siapa saja.

Mikayla ikut memijit betis Michael yang satunya. "Aku ikut pijitin ya Kak."

"Makasih Dek. Duh kamu tuh, ya, masih aja suka maen muter-muter begitu. Inget dong, Mik. Kamu udah kelas 3 SMP," Michael menggelengkan kepalanya heran.

"Lagian seru ..., apalagi diputerin Kak El. Lebih enak daripada naik kicir-kicir di Dufan, Kak." Mikayla membalas serius, matanya berbinar lucu. Membuat Michael benar - benar gemas dengan kepolosan Mikayla.

Michael mengacak rambut hitam panjang yang lurus milik Mikayla, Perempuan itu mengerucutkan bibir merahnya.

"Jangan diacak - acak Kaaak. Nanti Kayla susah nyisirnya."

"Kamu gemesin sih Dek!"

"Kakak mukanya ganteng."

"Kamu unyu."

"Kakak baik."

"Kamu cantik."

"Kakak... Eh cantik?" pipi Mikayla bersemu merah dengan cepat.

ST [2] - UnsaidTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon