rencana yuri tapi.....

108 4 1
                                    

Dengan jaket tebal dan tudung serta topi yang menutupi wajahnya, yuri datang ke sebuah mansion mewah. terlihat sebuah mobil mewah berhenti didekat yuri, "kau, kenapa kemari? Ada urusan apa?" Tanya rane setelah membuka jendela mobilnya "ada hal penting yang ingin ku bicarakan, ini tentang rein" jawab yuri, rane terkejut "masuklah ke mobilku!, kita bicara didalam" suruh rane, yuri pun masuk kedalam mobil rane.
Apa yang akan yuri rencanakan dengan rane?
Sementara itu di tempat dimana rein berada, Daniel mengawasi semua orang yang bertugas meneliti rein namun apa yang dikatakan riko benar, mereka tidak akan menemukan kelemahan apapun pada diri rein. Daniel frustasi karna ia tidak menemukan apapun yang bisa ia laporkan pada ayahnya maupun ayah Yuri "rein, kenapa kau suka sekali membuatku kesulitan, ayolah beri aku satu saja kelemahan mu" gumam Daniel "hai Daniel!" Sapa rey baru saja datang dengan mata sembab "baru selesai menangis?" Tanya Daniel "entah kenapa aku sebegitu sedihnya setelah membohongi rein" ucap ray "rey, jawab pertanyaan ku kenapa aku sama sekali tidak menemukan kelemahan apapun pada rein?" Tanya Daniel "riko mengatakan ini padaku, ia bilang rein itu tipe ghost saver abnormal walaupun ia terlihat normal sekalipun. Jadi...kita tidak akan menemukan apapun, semua hantu didalam tubuhnya saling menutupi kekurangan mereka masing-masing" ucap rey "mungkin kau ada benarnya" ucap Daniel "kau tau jika saja waktu itu tidak terjadi, mungkin keadaannya masih tetap sama dengan saat ini" ucap rey "apa maksudmu?" Tanya Daniel "lihatlah keadaan kita saat ini, kita semua keluar dari sekolah dan mulai melakukan hal seperti ini, coba saja bayangkan kita juga tidak bisa berteman dengannya lagi karna kita akan jarang bertemu" jawab rey "kau benar, jika aku bisa memutar waktu mungkin aku akan memilih untuk tidak berkenalan dengan rein saat aku masuk ke taman kanak-kanak" ucap Daniel "aku juga akan melakukannya jika time machine itu Ada" ucap rey.
Selang beberapa jam, rey dan Daniel masih berada ditempat mereka dan hanya diam menatap ke arah rein yang bergerak berkali-kali walaupun terlihat lemah. "Dia memberontak atau hanya bergerak?" Tanya rey "kurasa rein mulai memberontak" jawab Daniel "kencangkan rantainya agar ia tidak bisa bergerak lagi!" Surih rey "tidak, gerakannya lemah, kurasa itu tidak perlu" tolak Daniel, baru saja Daniel selesai berbicara rein mulai memberontak "benar kan apa kataku" ucap rey, belum sempat Daniel berbicara, rein sudah bisa melepaskan ikatan rantai yang mengikatnya bahkan ia berhasil memecahkan tabung besar dimana ia berada.
Rein pov
Aku membuka mataku, terlihat suasana sangat kacau. Aku teringat apa yang terjadi, sial! mereka semua menipuku!. "Rein, kau baik-baik saja kan?" Tanya rey "kau tidak perlu bertanya pun kau sudah akan tau, aku tidak mengira kalian akan menipuku seperti ini. Teman kalian bilang? Teman macam apa yang menggunakan temannya sebagai salah satu bahan penelitiannya!" Ucap rein marah, "tenanglah dulu rein!" Ucap daniel "tenang kau bilang? Aku ingat sekarang kalian menangkapku malam itu lalu aku kehilangan ingatanku dan kalian mulai menipuku" ucap ku, daniel dan rey hanya terdiam. "Mulai saat ini aku tidak akan pernah menyesal lagi karena menjadi musuh kalian" ucap ku lalu berubah ke wujudnya sebagai ghost saver lalu terbang dengan sayapnya menembus langit-langit ruangan ini.
Aku tiba dimansion milik rane, aku membuka pintu dan terlihat yuri disana. "Kenapa kau disini?" Tanyaku "rein!, kau berhasil kabur?" Tanya yuri "jika iya memang kenapa? Pulanglah! Aku tidak ingin melihatmu saat ini" ucapku, yuri terlihat terkejut "rein, jangan seperti itu!" Bentak rane "pulanglah! Bukankah kau akan segera bertunangan tidak maksudku menikah dengan Daniel?" tanyaku kepada yuri, yuri menundukkan kepalanya "tapi aku hanya ingin dirimu bukan Daniel ataupun siapa pun" ucap yuri terlihat sangat sedih,aku menghela nafas panjang, aku selalu tidak bisa marah dengannya jika ia mengeluarkan wajah memelasnya seperti itu "aku tau, tapi kita tidak bisa bersama, bukankah aku sudah pernah mengatakannya padamu?" Tanyaku "ayolah rein!" Paksa yuri "jujur aku tidak mau membahayakan hidupmu yuri, daniel lebih mampu menjadi apa yang kau mau" ucapku lalu memegang kedua pipinya "jangan menangis seperti ini, kita berpisah dengan cara yang baik kan?" Tanyaku "tapi rein...aku tidak mau berpisah" ucap yuri, "jika kita memang ditakdirkan bersama, aku yakin kita akan bisa bersatu entah bagaimana caranya. Sekarang pulanglah! Temani Daniel, aku yakin ia akan kena marah" ucapku "kamu harus janji jika ucapanmu benar" ucap yuri, aku mengangguk lalu tersenyum manis, "biar supirku yang mengantarmu hingga sampai didepan gerbang, yuri" pinta rane, yuri mengangguk "aku akan memanggilkannya" ucap rane lalu pergi. Rein mencium kening yuri, "pulanglah!" Suruhku, yuri mengangguk lalu berjalan keluar menemui supir rane. "Sakit ya?" Tanya rane "sangat sakit" jawabku.

ghost saverWhere stories live. Discover now