[1]

13K 631 5
                                    

BAGIAN SATU

***

“Dam, lo nanti latihan basket?” Tanya Kevin dengan berakhirnya bunyi bel pulang sekolah. Adam hanya mengangguk yang berarti tanda iya. Kevin hanya memutar bola matanya seakan sudah terbiasa dan paham akan sifat Adam yang sedikit mengesalkan.

“Besok jangan lupa kerjain PR, Mbak.” Seru Joni sambil memasukan buku-bukunya ke dalam tas. Misyel dan Michel yang mendengar mengangguk dan tersenyum simpul.

Ruangan kelas mulai sepi karena penghuninya sudah pulang menuju tempat tinggalnya masing-masing.

“Gue sama Misyel duluan ya, semangat latihannya!” Pinta Michel dan mengapit lengan Misyel menuju ke ambang pintu.

“Gue juga duluan,” seru Joni dan meninggalkan Kevin dan Adam.

Memang, yang ikut Eskul Basket dalam sahabat itu hanya Adam dan Kevin. Joni bukanlah orang yang cukup baik dalam bidang olahraga. Namun, jika dibidang pelajaran, ia lah jagoanya.

Kevin dan Adam pun ke loker untuk mengambil baju latihan. Setelah itu ke kamar mandi untuk mengganti baju, lalu ke lapangan.

Sepuluh menit berlalu, semua peserta dibagi menjadi dua kelompok, kemudian bertanding.

Siswi perempuan yang biasanya pulang, menjadi tidak jadi pulang, hanya karena sekedar untuk melihat Si Ketua OSIS latihan basket. Mereka mengambil posisi dan berdiri dengan mulut yang menganga. Pemandangan itu sudah biasa bagi Adam ataupun yang lainnya.

Dari kejauhan, Olive dan Sheila berbicara santai sambil melirik ke kanan dan kiri. Sheila yang penasaran karena banyak sekali siswi bergerombol dekat lapangan basket, langsung mendekat. Begitupun Olive.

Melihat cowok tadi pagi, Sheila langsung mendengus sedikit kesal. Kemudian ia berbalik dan ingin pulang. Olive yang benar-benar polos, hanya mengikuti sahabatnya itu. Dan kesialan apalagi yang terjadi, bola basket itu mengenai kepala Sheila.

“Auuuw,” pekiknya. Olive yang melihat itu langsung terkejut.

Adam yang tak sengaja melemparkan bola itu langsung berlari mengambil bola. Setelah mengambil bola, Adam melirik korban dari ketidaksengajaannya itu.

Ketika Adam tahu bahwa itu Sheila, entah kenapa ia merasa kasihan dan langsung mendekatinya. Sedangkan Sheila hanya memegang kepalanya yang pusing.

“Lo nggak apa?” Tanya Adam spontan dan berusaha memegang kepala Sheila.

“Nggak usah pegang-pegang,” kata Sheila dan langsung menarik tangan Olive untuk mnjauh.

Selama Sheila dan Olive berlalu, Adam terpaku pada tempatnya. Ia sedang mengalami Deja Vu dengan kata-kata yang diucapkan Sheila tadi.

“Dasar!” Gumamnya sedikit kesal dan melanjutkan latihannya.

***

“Lo kok ketus gitu?” Tanya Olive ragu-ragu.

“Lagi nggak senang aja,” jawab Sheila datar.

“Oo, gitu,”

“Bosan nggak Liv?” Tanya Sheila yang merasa kalau Olive agak risih dengan jawabannya.

My Bad Girl RomanceOnde as histórias ganham vida. Descobre agora