Jengkel?

1.4K 215 23
                                    

Oh, what do you think about that
Now you know how I feel
Say, you can handle my love, are you for real
(Are you for real)

(Wanna Be, Spice Girls)

---------------------------------------

"Jeonghan, aku tidak melihat Seungcheol selama dua hari ini," kata Soonyoung saat mengambil duduk di depanku di kafetaria asrama. Karena tidak ada nampan makanan yang dia bawa, mungkin saja dia sudah selesai dengan sarapannya. "Tumben sekali melihatmu sarapan sendirian. Di mana ketua asrama kita?"

"Dia tidak di asrama," jawabku sambil terus menyuapkan sarapanku.

"Kau tahu di mana dia?"

Aku mengangkat pundak tak acuh sebagai jawaban. "Kalau kau ada perlu dengannya, hubungi saja ponselnya."

Soonyoung menatapku dengan pandangan menyelidik. "Apa kalian bertengkar?"

"Tidak."

"Terus kenapa kau..."

"Karena menurutku bukan suatu hal yang penting, bisakah kita tidak usah membicarakan Seungcheol saat ini?" sahutku dengan nada final. "Terlebih lagi ada sesuatu yang lebih penting yang ingin aku tanyakan padamu."

"Baiklah," Soonyoung meringis menanggapi sikap bersungut-sungutku karena topik tentang Choi Seungcheol yang diangkatnya. "Apa yang ingin kau tanyakan?"

"Apa Jihoon ada di kamarnya sekarang?"

"Mungkin saja. Apa kau ada masalah dengan Lee Jihoon?"

Kenapa Kwon Soonyoung sangat ingin tahu sekali masalah orang lain?

"Apa dia tidak pernah meninggalkan kamarnya selama beberapa hari ini?" tanyakau mengabaikan pertanyaan Soonyoung sebelumnya.

"Aku tidak tahu," jawab Soonyoung sambil memutar bola matanya. "Aku bukan asisten Lee Jihoon yang harus tahu semua kegiatannya sehari-hari. Aku juga bukan pengasuhnya yang harus memantaunya setiap jam."

Meskipun perkataan Soonyoung sangat masuk akal, tetap saja aku tidak bisa mencegah diriku untuk mengernyit heran. "Bukankah kalian teman sekamar? Seharusnya paling tidak kau tahu sedikit mengenai kegiatannya."

"Kau tahu, tidak semua teman sekamar bisa seperti kau dan Seungcheol. Ada juga yang..." Soonyoung segera menghentikan kata-katanya dan kembali meringis saat mendapatkan tatapan tajamku. "Maaf."

Salah siapa dia kembali menyebut nama Seungcheol di depanku. Dan tahu apa dia tentang hubunganku dengan Seungcheol?

Yang ada saat ini Choi Seungcheol sangat membuatku jengkel.

Aku menghela napas dan menyingkirkan makananku ke sisi meja. "Apa Jihoon terlihat baik-baik saja? Setidaknya kau bisa menilai dari hanya sekilas melihat keadaannya."

"Apa kau sedang ada masalah dengan Lee Jihoon?" tanya Soonyoung lagi. "Bukankah kau dan dia adalah teman baik? Kenapa kau menanyakan keadaannya padaku?"

Sepertinya aku memang harus terbuka dengan Soonyoung mengenai masalah Jihoon kalau ingin meminta bantuannya. "Sudah beberapa hari ini aku tidak bertemu dengannya. Mungkin dia sedang menghindariku."

"Apa kau baru tahu? Lee Jihoon memang menghindari semua orang sejak awal, bahkan aku yang adalah teman sekamarnya," Soonyoung mengangkat pundaknya. "Sejujurnya aku sedikit kaget ketika dia bisa begitu akrab denganmu, sementara menurutku kalian adalah pribadi yang sangat berbeda."

"Pribadi yang berbeda?" ulangku bingung.

"Kau adalah Yoon Jeonghan yang disukai semua orang karena kau begitu mudah bergaul. Sedangkan Lee Jihoon, karena dia begitu terlihat tidak menyukai semua orang, jadi banyak yang bingung bagaimana caranya untuk bisa menyukainya."

Bunga Iris dan TakdirWhere stories live. Discover now