[MOIS VI] - Another Pieces

5.1K 481 17
                                    

Penyerangan terjadi tengah malam di Corona Australis, pasukkan Azriel kalah telak seperti yang di katakan Sylena bahwa mereka tidak dapat mengalahkan Corona Australis.

Tidak ada Azriel. Hanya pasukkan khusus Ratu Matheelda Perseus yang haus akan kekuasaan. Dan seperti kata Sylena, Azriel tidak peduli dengan adanya aku atau tidak di pihaknya. Berbeda dengan ibunya yang tidak pernah puas untuk hidup di atas kekuasaannya.

Aku tidak ada di sana tapi Lucien lah yang mengatakan hal itu padaku.

Tapi aku sendiri tidak yakin apakah itu benar.

"Pakailah jubah ini, Lily." Lucien memakaikan jubah yang tidak asing itu. "Kau akan kami antarkan pada Azriel. Sejujurnya aku tidak percaya akan mengumpankanmu padanya. Jadi kau harus jaga dirimu dan tolak ajakannya untuk men--"

"Jubah ini," aku memerhatikan jubah tersebut. "Apa sebelumnya kau pernah memberinya padaku? Di sebuah tempat tertutup dan penuh pepohonan, apa itu hutan?"

"Apa kau sudah mengingat semuanya, Lily?"

Aku merenyit dan menggeleng, "Belum. Terkadang saat melihat beberapa benda aku merasa asing lalu aku akan mengatakan hal hal yang tidak aku ketahui. Bahkan aku lupa telah mengatakan apa tadi padamu."

Lucien menyeringai, "Bagaimana dengan yang ini?" Lucien maju selangkah sehingga aku mundur dan menabrak dinding lorong kerajaan. Ia meletakan tangannya di dinding, di sebelah kepalaku. "Apa kau akan mengingatnya?"

Aku melotot dan meninju perutnya, "Jaga sikapmu, Pangeran."

Ia tertawa puas, "Kau akan baik baik saja, berhati hatilah." ia menyentuh hidungku dengan telunjuknya.

Sengatan itu menghantarkan sesuatu yang aneh. Yang membuat kepalaku berdentam sakit.

Breath Night membawaku keluar, ia mengantarkanku ke hutan perbatasan, Dixie Forest, begitu mereka menyebutnya.

"Sejauh ini kita baik baik saja. Aku harap kau juga begitu setelah menelusuri hutan ini."

Breath Night berbalik dan berlari pergi.

"Tapi.. Breath Night!" panggilku. Ia menoleh. "Tapi aku tidak tahu jalan.."

Ia tersenyum kecil, "Kau akan tahu segera. Dengan ingatanmu yang akan membimbingmu menuju Corona Borealis yang lama." lalu ia benar benar menghilang dan meninggalkanku.

Sebenarnya mereka ingin mengembalikanku atau membiarkanku di makan hewan buas?

Aku menelusuri hutan ini sendirian, aku berharap Sylena mampu mengembalikan semua ingatanku. Tapi nyatanya ia tidak bisa.

Seseorang yang mampu mengembalikan seluruh ingatanku hanyalah dua orang yang bahkan aku tidak tahu siapa mereka, siapa namanya, mahluk apa mereka.

Aku tidak tahu apapun.

Mereka Raja Ratu Dixie Mirror selain Philadelphia. Mereka ayah dan ibunya. Philadephia tentu saja bisa tapi ia juga tidak tahu kemana.

Aku tidak bisa memikirkan apapun. Sungguh. Otakku tak bisa memuat apapun lagi. Saat ini yang ada hanyalah ketakutan bertemu 'sesuatu' disini.

BRAK.

"Ais.." aku mengangkat sebelah alisku melihat seorang lelaki jatuh dari atas pohon.

"Siapa kau?" tanyaku.

Ia menoleh, berdiri dengan cepat dan tersenyum. "Hiken." ia mendekat. "Apa kau melihat seorang gadis cantik lewat sini?"

"Apa?" aku menerjap. Bocah ini tidak sedang menggodaku bukan?

MIRROR: The Cracked MirrorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang