Chapter 30

1.1K 140 11
                                    

"Yuki, apa kau melihat flat shoes cokelatku?" Kesha berujar dengan sedikit berteriak dari arah dapur, tangan kanannya sibuk membalik pancake di atas wajan sedangkan tangan kirinya memegang ponsel yang sejak tadi terus berbunyi, menandakan banyak panggilan yang masuk


Hari ini Kesha begitu disibukkan dengan pekerjaannya yang cukup banyak dan menguras tenaga lantaran salah satu teman kantornya mendadak sakit dan dia harus menggantikannya, belum lagi ditambah dengan pekerjaannya sendiri yang belum ia selesaikan sepenuhnya, membuat gadis itu merasa kesal sekaligus frustasi. Hari ini akan menjadi hari yang panjang dan melelahkan baginya.



"Sepertinya ada di samping pot bunga." Yuki berujar sambil menatap layar ponselnya



Dan bertepatan dengan itu sebuah bunyi benda jatuh terdengar dari arah dapur, membuat Yuki menaikkan sebelah alisnya lantas segera bangkit dari sofa dan berlari menuju dapur. Hal pertama yang dilihat Yuki, adalah kakak perempuannya yang tengah jatuh terduduk di atas lantai dapur, sambil meringis kesakitan memegangi pelipisnya. Yuki tersentak lantas menghampiri Kesha dan membantunya berdiri.



"Astaga, Kesha. Apa kau baik-baik saja?"



"Aku tidak apa-apa." Kesha menjawab sambil meraih uluran tangan Yuki, dan berdiri dengan tubuh sempoyongan. Gadis bermata biru itu lantas menghempaskan tubuhnya di kursi kayu, begitu merasa kepalanya berdenyut-denyut



"Yaampun, apa yang sedang terjadi disini?" Sebuah suara terdengar dari arah pintu, membuat Yuki dan Kesha menoleh, lantas mendapati Stefan yang tengah berdiri diambang pintu, sambil menatap heran dapur yang terlihat berantakan



"Stefan?" Ujar Yuki dan Kesha bersamaan



"Morning, Baby Boo."



Yuki tersenyum lantas melangkah mendekati Stefan, berjinjit memeluk pria bermata hezel itu. "Morning, Willsky."



"Ada apa ini? Tidak biasanya kau datang sepagi ini, Stefan." Tanya Kesha sambil meraih segelas air putih di sampingnya



"Err, aku ingin mengajak Yuki ke suatu tempat hari ini. Bisakah aku membawanya pergi?"



"Bukankah malam ini pesta bujanganmu akan berlangsung?"
"Aku tahu. Well, apakah kami boleh pergi?" Stefan berujar dengan nada tidak senang, entah mengapa dia tidak begitu berminat dengan pesta bujangannya dan sedikit kesal saat ada orang yang menyinggungnya mengenai hal itu



Hari ini dia hanya ingin menghabiskan waktu dengan Yuki, karena kemarin mereka sama sekali tidak bertemu lantaran grandpa Robert yang tiba-tiba saja mengajaknya mengunjungi berbagai perusahaan milik keluarga Robert -yang menurut penuturan kakeknya- akan menjadi miliknya kelak. Sejujurnya Stefan sama sekali tidak berminat memiliki jabatan apapun dalam perusahaan itu, dia lebih suka bekerja di perusahaan lain. Dia ingin berhasil dengan usahanya sendiri, bukan karena bantuan kakeknya atau siapa pun.




Kesha menaikkan sebelah alisnya menyadari ada nada tidak senang dalam ucapan Stefan, gadis itu menghembuskan napas pelan lantas menjawab. "Dengan syarat kalian harus pulang tidak lebih dari pukul lima sore, dan kau harus menghadiri pesta bujanganmu."



"Aku akan melakukannya."



"Bagus." Kesha menyunggingkan senyum miring lantas bangkit dari kursi ketika ponselnya berdering, gadis itu lantas melangkah keluar dapur meninggalkan Stefan dan Yuki yang menatapnya sekilas



"Dia kelihatan sibuk sekali pagi ini." Stefan berujar sambil meraih sebuah sandwich kalkun di atas piring porselen sesaat setelah Kesha menghilang dari balik pintu dapur



Everything Has Changed [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang