TUJUH PULUH TUJUH

167K 15.2K 1.9K
                                    

WARREN

Ayla Fransisca Siane Nasverindra & Gerick Jon Nasverindra

Together with

Rachel Tjahrir & Richard Tjahrir

Request the honour of your presence at the marriage of

CATHERINE NASVERINDRA and

WARREN OETAMA TJAHRIR

On Saturday, the twenty-third of September

Two thousand sixteen

at half past ten o'clock in the morning

JAKARTA CONVENTION CENTER

Jakarta, Indonesia

Please bring your invitation for identification – valid for one person

*

"Nya, loe dengerin gue bentar napa sih," dengan kesal Alle memanggil managernya yang sama sekali tidak mendengarkannya, "Loe tahu kan kakak gue yang idiot itu akhirnya akan menikah?"

Anya mendongak sebentar dan kembali mengetikkan kata – katanya yang belum selesai ia tuliskan di email-nya sebelum menjawab Alle dengan sarkastik, "Terus kenapa Le? Suka – suka Warren kan? Ribet banget jadi cowok."

"Masalahnya Anya, dia menikah dengan Cruella Deville, gue nggak setuju!"

"Kayanya mau loe setuju pun Warren nggak akan peduli Le. Daripada loe marah – marah, mending loe ganti baju karena kita akan shooting jam lima nanti dan sekarang jalanan udah macet."

Alle belum selesai mengatakan semua hal yang ia ingin katakan dan meneruskannya dengan berkata, "Nya, gue nggak setuju! Kakak gue deserves..."

Anya menengadah sekali lagi dan mengangkat alisnya, untuk menyelesaikan kata – kata Alle, "Jacqueline Langham?"

"Setelah gue pikir – pikir Nya, nggak juga. Kakak gue kebagusan kalau dapat anak presiden."

*

"Cath..." Warren memanggil nama tunangannya namun Catherine tidak menjawabnya. Warren yang berdiri memegang tangan anaknya, menunggu sebelum memanggil nama Catherine kembali, "Cath sudah selesai?"

"Mommy lagi ngapain Daddy?" tanya Max disebelahnya.

"Mommy is trying her wedding dress, Max mau lihat?" tanya Warren kepada Max.

"Tidak juga," Max menaikkan kedua bahunya dengan gaya acuh tak acuh.

"Max, kamu tidak boleh seperti itu kepada Mommy, kamu mengerti? Mommy pasti sedih," kata Warren dengan perlahan – lahan. Sudah dua bulan ini Warren mencoba untuk mendekatkan Max dengan Catherine kembali namun tidak ada satu hal pun yang dapat ia lakukan untuk membuat Max menyukai Catherine. Max selalu menghindar dari Catherine dan Catherine mulai merasa frustasi menghadapi anaknya sendiri, sehingga Warren sudah hampir kehilangan akal sehatnya mencoba untuk memperbaiki masalah ini.

"Daddy, kapan Daddy akan membawa aku ke Jacqueline? Grandmamma promised me, ya kan Daddy?" tanya Max menggalihkan pembicaraan dari topik semula.

EAT, METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang