Jilid 5 Chapter 10 : Jalan Pilihan

163 10 3
                                    

"Chwiik!"

Pasukan Orc mendekati benteng Dark Elf.

Meskipun langkah mereka kadang-kadang terhambat oleh pepohonan dan bebatuan, puluhan ribu Orc sampai di tembok benteng secara bersamaan.

Para Elf menanggapi tanpa menunggu lagi:

"Wall of Fire!"

"Ice Storm!"

"Chain Lightning!"

Api menyelimuti tanah, es tajam dan sambaran petir menghujani pasukan yang mendekat. Ratusan Orc mati, tetapi terus menekan.

Ketika Orc sudah cukup dekat dengan benteng, para Elf mulai menggunakan busur mereka. Mereka menggunakan panah yang diperkuat, membekukan atau membutakan para Orc yang terkena.

Banyak jebakan bersebaran di jalan mereka, lubang penuh tombak yang menelan puluhan Orc sekaligus.

Akan tetapi sebaik apapun persiapan para Elf, tak ada yang bisa menghentikan para Orc.

"Chwiiik!"

"Orc! Orc! Orc!"

Kemarahan memenuhi para Orc warrior. Mereka datang untuk membalas dendam atas semua penderitaan, kesengsaraan dan kematian yang disebabkan oleh para Elf! Dan meskipun dihadapkan dengan perlawanan dan pertahanan, para Orc akhirnya mencapai tembok.

"Chwiiik! Mulai menembak!"

"Semuanya! Chwiiik! Tembak!"

Para Orc mulai menembakkan panah mereka pada para Elf. Mereka yang tidak memiliki busur, melemparkan batu-batu yang dipersiapkan sebelumnya. Menyerang dari bawah sangatlah sulit, akurasi para Orc sangat berkurang, tetapi tetap saja para Elf mulai menderita kekalahan pertama mereka.

Dari suatu tempat di barisan belakang para Orc menarik batang pohon yang besar.

Puluhan Orc mengangkatnya dan dengan usaha gabungan mereka menempatkan salah satu ujung batang tersebut pada tembok. Banyak warrior mulai merangkak menaiki batang pohon ini. Beberapa dari mereka jatuh, tetapi sebagian besar berhasil mencapai puncak.

Pertempuran sengit mulai terjadi di tembok tersebut.

Sepanjang waktu ini, Weed berdiri diatas batu, menonton peperangan yang terjadi dihadapannya dengan tertarik. Tepat dihadapan matanya, para Dark Elf memanggil roh-roh elemen dan mengirim mereka ke pertempuran. Roh api Kasa, roh air Undine, roh angin Sylph dan roh tanah Noum. Mereka meluncur dilangit dan menghujankan mantra sihir elemen ke tanah yang ada dibawah!

Kemanapun dia menatap, para Orc tengah bertarung. Beberapa Elf bahkan menyelinap keluar dari gerbang untuk menggunakan taktik geriliya. Kadang-kadang percikan api dari benturan senjata, benda-benda yang melayang, asap, dan teriakan bisa terdengar dari segala arah. Ribuan Orc mati, namun korban para Elf hanya puluhan.

"Chwiiik!"

"Karichwi! Aku tidak bisa menunggu lagi!"

"Ya! Mari kita menyerang! Chwiiik!"

Sejak penyerangan dimulai, Weed dan pasukannya tidak bergerak sedikitpun, dan para Orc mulai semakin kehilangan kesabaran.

"Chwichik! Tetap menunggu."

Meskipun pertempuran sudah berlangsung lama, dia masih tidak memimpin pasukannya kedalam pertempuran. Para Orc tidak menyukainya, tetapi masih mematuhi perintahnya.

҅Ini konyol untuk sembarangan dalam sebuah pertempuran.҆

Weed mendesah frustasi. Meskipun para Dark Elf kalah jumlah, serangan sembarangan semacam itu pada benteng tak dapat dipahami bagi dia. Para Orc maju kedepan dan mendaki tembok dibawah gempuran sihir yang terus-menerus dari musuh!

Moonlight Sculptor IIWhere stories live. Discover now