Jilid 7 Chapter 3 : Lich Shire

64 6 0
                                    

Immortal Legion yang mengerikan.

Secara individual, mereka adalah monster yang sangat kuat, namun mereka menjadi lebih mengerikan sebagai sebuah kelompok. Wajah dari para Orc dan Dark Elf menjadi pucat saat mereka melihat Immortal Legion tersebut. Beberapa Orc bahkan membuang senjata mereka dan melarikan diri dari medan perang!

"Ueek!"

Mapan juga ketakutan. Immortal Legion tersebut memberikan tekanan sebesar ini!

"Kuuee! Kuuueeee!"

"Bunuh semuanya! Buat lebih banyak teman. Ku ku ku!"

Para Serpa Witch tertawa.

Prajurit Undead kuno dan monster-monster raksasa mulai menyerang. Mereka berusaha untuk memanjat ke sisi lain dinding.

Ini adalah sebuah bencana!

Namun, bagi Mapan, Weed tampak lega dan penuh semangat.

Sampai sekarang memang sedikit membosankan, tetapi aku akhirnya bisa bertarung secara serius.

'Yah, kurasa sudah saatnya bagiku untuk menunjukkan kekuatanku sepenuhnya, dan mengalami lebih banyak kesenangan mengalir padaku.'

Melawan pasukan ini akan jauh lebih menyenangkan.

Dari Immortal Legion tersebut, para Zombie dan Ghost jumlahnya adalah yang paling sedikit, tetapi secara individual, mereka adalah monster yang kuat.

Belum pernah terjadi sebelumnya ada monster kuat sebanyak ini berkumpul untuk sebuah alasan, dan dia akan menghadapi semuanya.

Tiba-tiba, Weed mengangkat tangannya.

"Aku baru saja mulai. Para Dark Elf, bersiap untuk menembak!"

Weed berjalan ke tempat para Dark Elf yang menunggu di tempat yang tinggi sejak mulainya pertempuran. Ada 50.000 panah yang tersedia untuk busur mereka. Para Dark Elf mengarahkan busur mereka ke langit dan menunggu perintah Weed.

"Tembak!"

Shuchouchoushuk!

Ini adalah serangan panah yang pertama sejak pertempuran dimulai. Anak panah yang tak terhitung jumlahnya sepenuhnya menyelimuti langit. 50.000 ujung anak panah yang telah dia simpan berkilauan dibawah matahari.

"Diatas.... dari pegunungan. Gawat... rasanya tak menyenangkan."

"Jangan berhenti."

Para Undead Warrior mengangkat perisai mereka diatas kepala mereka. Perisai-perisai itu tampak seperti relik tua, mungkin sudah berumur lebih dari seratus tahun, hancur berkeping-keping setelah dihujani oleh ribuan anak panah. Mereka yang tak memiliki perisai harus menghentikan anak panah tersebut dengan memblokirnya dengan tangan kosong.

"Aaaaahhh!"

Dengan ribuan anak panah mendarat dimana-mana, para prajurit Undead kuno berteriak kesakitan. Tetapi satu dari undead Soldier kuno itu diam-diam tertawa.

"Ke ke ke ke!"

Ukuran tubuhnya besarnya tidak biasa dengan jarak yang lebar diantara tulang-tulangnya. Berkat hal itu, anak panah itu hanya melewati tulang-tulangnya, tak menyebabkan kerusakan.

"Ke ke ke!"

Rahang si Undead Soldier kuno itu terbuka lebar saat dia tertawa senang.

"Gelombang kedua siap. Tembak!"

Anak panah menghujani pasukan undead setiap detik, karena perintah Weed.

Lagi, si Undead Soldier kuno itu menyilangkan tangannya dan hanya menatap ke langit saat anak panah melewati tulang-tulangnya.

Moonlight Sculptor IIजहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें