Jilid 7 Chapter 4 : Quest

155 12 2
                                    


"Ahhhhhh!"

Lee Hyun keluar dari kapsul dan meluapkam kemarahan karena mati disaat-saat akhir.

Meskipun dia sudah siap mati karena tingkat kesulitan quest tersebut, jadi dia tidak terlalu memikirkan tentang kehilangan nyawanya, tetapi dia ingin mendapatkan kesempatan untuk memeriksa item-item yang dia ambil.

"Sudah pasti itu adalah item yang bagus!"

Monster kelas boss.

Monster yang seperti Lich Shire sudah pasti tidak akan pernah muncul dihadapan dia lagi. Bahkan jika monster lain yang seperti itu muncul, kemungkinan besar akan berada diluar kemampuan kelompok manapun. Setelah membunuh monster semacam itu, dia bahkan tidak bisa memeriksa apa yang telah dijatuhkan oleh monster itu.

"Jika itu adalah sebuah jubah yang dijatuhkan, itu akan sangat bagus."

Lee Hyun mondar-mandir dikamarnya.

Vine's Magic Robe.

Item itu hanya muncul sekali, dan harganya belum diumumkan. Jubah itu tidak pernah muncul di situs pelelangan manapun, sebaliknya, seorang pembeli muncul melalui Dark Gamer Union. Bahkan jika itu adalah untuk pelelangan, lagian tak banyak orang yang bisa membeli item yang semahal itu. Oleh karena itu, lebih umum untuk mendapatkan item-item elit melalui Dark Gamer Union.

"Jubah. Jubah. Jubah!" Lee Hyun mati-matian berdoa bahwa yang dia dapatkan adalah jubah tersebut.

"Aku tau aku memegang sesuatu... Phew." Lee Hyun mendesah dalam-dalam.

Tak pernah ada saat-saat, didalam game, dimana segalanya berjalan mulus untuk dia.

Bahkan jika dia diserang oleh serangan skala besar, fakta bahwa sepatu dan topi miliknya telah hancur, bahkan setelah dimaksimalkan ketahanannya melalui skill Repair miliknya, adalah simbol dari kesialannya.

"Tak harus sebuah jubah. Sepatu! Ya, Kurdal's Shoes tidak buruk juga." Lee Hyun merendahkan harapannya.

Dalam kenyataannya, bahkan jika Lich Shire memakai item-item itu, tak ada jaminan bahwa item-item itu akan dijatuhkan. Istilah 'japtem' bukan hanya sekedar omong kosong. Bahkan jika dia telah mengambilnya, dia bisa saja kehilangan item tersebut ketika dia mati.

"Aku penasaran, bagaimana dengan questnya...."

Lee Hyun mendesah.

Tak ada cara untuk mencari tau.

Dengan tewasnya dirinya, hal itu meningkatkan pertanyaan bagaimana hasil perang tersebut, dan apakah dia telah menyelesaikan quest tersebut.

Dia hanya bisa mengkonfirmasi segalanya setelah log in lagi.

"Mau bagaimana lagi. Aku hanya bisa beristirahat untuk sekarang ini."

Daripada menunggu dengan cemas selama sehari, dia memilih untuk menenangkan pikirannya. Tak peduli apa yang dia lakukan, dia tidak akan bisa mengetahui apa-apa sampai pinaltinya diangkat.

Karena dia harus menyiapkan segalanya untuk quest tersebut, dia tidak bisa tidur dengan nyenyak, jadi rasa kantuk miliknya yang telah terkumpul tak lagi bisa ditahan. Lebih baik tidur dengan pikiran yang tenang.

♈♈♈

Orang-orang yang menonton Quest Orc dari Hall of Fame, sedang menunggu video tentang hasil dari perang skala besar itu.

Banyak komentar telah bermunculan.

- Kenapa videonya belum diunggah?

- Mengingat waktu video terakhir diunggah, questnya seharusnya sedang dikerjakan saat ini.

Moonlight Sculptor IIWhere stories live. Discover now