Episode 6

5.1K 558 18
                                    

Foto di atas adalah Kim Yoo-Jung, adik Jaejoong dalam cerita ini.

Happy reading ^^

****

"Jadi Oppa akan melakukan wawancara bebas bersyarat?" tanya Yoojung ketika ia melakukan kunjungan rutin untuk kakak laki-lakinya.

Jaejoong mengangguk dengan senyum lebar. "Doakan Oppa semoga Oppa bisa melakukannya, supaya kita cepat kembali berkumpul bersama lagi." Senyum pun tersungging dari bibir gadis cantik itu.

"Tentu saja. Changmin oppa dan Eomma pasti senang mendengarnya."

"Eomma baik-baik saja kan?" tanya Jaejoong begitu ibunya disebut.

"Baik. Dia lebih banyak menghabiskan waktunya di restoran untuk menghitung uang dan mengomel seperti biasanya," ucap Yoojung dengan nada bercanda, membuat Jaejoong terkekeh. Syukurlah, ibunya baik- baik saja.

"Jaga Eomma selalu, ya?" pesan Jaejoong yang langsung diangguki oleh Yoojung.

"Araseo. Kapan wawancaranya akan dilakukan?" tanya Yoojung dengan wajah sumringah, mungkin tak sabar menanti kebebasan sang kakak.

"Lusa," jawab Jaejoong.

Senyum Yoojung langsung mengembang lebar. "Oppa hwaiting!" seru Yoojung sambil mengacungkan kedua tangannya yang mengepal.

Jaejoong pun ikut tersenyum. "Gomawo."

***


"Kau pasti bisa melakukannya Jae. Kau sudah berperilaku baik selama di sini dan banyak hal bermanfaat yang sudah kau lakukan, jadi aku yakin kau pasti bisa melewatinya dengan mudah, " ucap Jo Mansik sesaat sebelum Jaejoong akan di panggil untuk melakukan wawancara bebas beryarat.

"Apa penampilanku sudah bagus?" tanya Jaejoong. Meski ia memakai baju tahanan, sebisa mungkin ia harus menunjukkan kesan yang baik kepada para pewawancara nanti.

"Tidak ada yang perlu di khawatirkan. Kau sangat tampan," komentar Kang Junsang sambil mengacungkan kedua ibu jarinya. "sekaligus cantik," tambah pria berumur kepala tiga itu sambil terkekeh bersama Jo Mansik yang langsung mengangguk setuju, membuat Jaejoong mengerucutkan bibirnya lucu.

"Kim Jaejoong-ssi!" seorang sipir sudah memanggilnya, itu artinya ia sudah harus pergi sekarang.

"Doakan aku."

"Tentu. Kami akan mendoakanmu di sini," ucap Mansik sambil menepuk bahu Jaejoong sebelum pemuda itu meninggalkan sel tahanannya.

Ia pergi dengan dikawal oleh seorang sipir yang memegang sikunya cukup kuat. Ia dibawa ke suatu ruangan yang masih menjadi bagian dari lapas tempatnya dibina dimana di sana sudah ada beberapa orang yang sepertinya akan ikut melakukan wawancara bebas bersyarat juga sama sepertinya.

Selagi menunggu gilirannya dipanggil, Jaejoong memainkan ujung baju tahanannya yang berwarna biru dengan gugup sambil merapalkan doa-doa. Ini adalah satu-satunya kesempatan agar ia bisa bebas dengan cepat dan bergabung kembali dengan keluarganya.

"Kim Jaejoong-ssi!" Jaejoong langsung mendongak begitu namanya dipanggil. Ini sudah gilirannya!

Jaejoong memasuki sebuah ruangan di samping ruangan tunggu tadi. Ada satu bangku di tengah-tengah dan ia langsung di perkenankan untuk duduk di sana. Dengan langkah pelan ia menuju kursi itu dan mendudukkan tubuhnya.

Di depannya, ada enam pewawancara yang akan mewawancarainya, terdiri dari orang-orang yang berprofesi di bidang hukum, baik itu polisi, jaksa, advokat dan lainnya. Namun ternyata di antara enam orang itu ada satu orang yang sangat dikenalnya, ia adalah jaksa Kim Soohyun yang menangani kasusnya dulu.

SECRET (Bimil)Where stories live. Discover now