Episode 7

5.5K 594 52
                                    

“Sekarang katakan padaku, apa yang sebenarnya terjadi tiga tahun lalu? Aku tahu orang seperti apa dirimu. Katakanlah kau memang menabrak seseorang, tapi kau tidak mungkin meninggalkan seorang korban tabrakan di jalanan.”

Changmin dan Jaejoong sengaja bertemu di sebuah kedai pinggir jalan, sudah lama sejak terakhir mereka minum bersama.

Jaejoong meneguk sojunya. “Aku tidak mau membahasnya. Kejadiannya sudah berlalu, lagipula aku juga sudah bebas, jadi aku mohon bisakah kita tidak mengungkit masalah itu?”

Changmin menghela nafas. “Baiklah, aku tidak akan menanyakan hal ini lagi tapi aku tahu kau menyembunyikan sesuatu dan cepat atau lambat rahasia yang kau simpan itu pasti akan terbongkar." Changmin begitu yakin bahwa Jaejoong menyembunyikan sesuatu di balik kasus yang menimpanya itu.

“Daripada membahas itu, lebih baik sekarang kau bantu aku mencari pekerjaan baru. Aku harus punya penghasilan tambahan, Yoojung sudah SMA sekarang dan Eomma harus rutin periksa ke rumah sakit.”

“Aku akan bantu mencari lowongan pekerjaan, Hyung siapkan saja surat-suratnya.”

“Aku tahu. Terima kasih banyak Changmin,” ucap Jaejoong dengan seulas senyum terbit dari bibirnya.

“Hanya mencari lowongan pekerjaan, bukan masalah besar.”

“Tidak hanya itu. Terima kasih sudah menjaga keluargaku selama ini. Terima kasih sudah menggantikan posisiku menjadi kakak bagi Yoojung dan juga putra sulung bagi Eomma. Jika tidak ada kau, aku tidak bisa membayangkan bagaimana nasib keluargaku. Aku berhutang banyak padamu, Changmin.” Jaejoong menatap lekat Changmin, betapa ia sangat berterima kasih pada sahabat di depannya ini.

Changmin mengibaskan tangannya di depan wajah. “Kita sudah seperti keluarga, Hyung. Tidak ada hutang budi di antara keluarga sendiri, saling membantu dan menjaga adalah kewajiban kita bersama.”

Mata Jaejoong berkaca-kaca, terharu. “Changmin-aahh…” oh tidak, sebentar lagi ia akan menangis.

Aigoo… Hyung cantikku ini cengeng sekali.” Changmin terkekeh sambil mengipasi wajah Jaejoong.

***

“Jadi,untuk laporan keuangan bulan ini perusahaan mengalami surplus. Sumbangan terbesar dana perusahaan didapatkan dari keuntungan produksi film dan juga drama. Bagaimana direktur?”

Ini adalah rapat bulanan yang dilakukan secara rutin oleh YJ Entertainment. Laporan keuangan perusahaan baru saja disampaikan oleh seorang manajer YJ Entertainment di hadapan para petinggi perusahaan.

Jin Yihan yang duduk di bangkunya melirik ke arah Yunho yang duduk tepat di sampingnya, sang direktur itu terlihat melamun dan tidak fokus. Yihan mengernyit, ada apa dengan sepupunya itu?

“Bagaimana dengan rencana girlgroup baru kita?” Tanya Yihan, menggantikan peran Yunho.

“Tanggal debut, konsep, pembuatan music video dan promo sudah dalam tahap akhir. Kami akan memberikan laporannya kepada anda, Wakil Direktur.”

Rapat itu pun akhirnya ditutup setelah memakan waktu selama hampir dua jam. Meskipun begitu, Yunho masih saja sibuk dengan dunianya. Tak sedikit pun ia mengeluarkan suara selama proses rapat berlangsung dan hanya suara Yihanlah yang aktif mengarahkan jalannya rapat.

“Kau masih meratapi kematian kekasihmu itu, Hyung?” ucap Yihan setelah semua orang keluar dari ruangan rapat kecuali ia dan juga Yunho.

Butuh beberapa detik sebelum akhirnya Yunho kembali ke dunia nyata dan menanggapi ucapan Yihan. “Jangan campuri urusanku.” Yunho membereskan barang-barangnya agar bisa segera keluar dari sana.

SECRET (Bimil)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang