Episode 10B

6.7K 773 82
                                    

“Aku sudah mengucurkan banyak uang untuk menyelamatkan perusahaan itu. Apa yang selanjutnya akan kau lakukan? Kalau bukan karena kau yang meminta dan mempunyai rencana, aku mana mau membuang uangku.”

Kepala keluarga Jin yang tak lain adalah ayah dari Jin Yihan itu berkata setelah meneguk wine pada acara makan malamnya bersama sang putra.

Yihan tersenyum miring sambil mengiris daging steaknya. “Aku berterima kasih karena Abeoji sudah mau membantuku. Abeoji harus melihat rapat pemegang saham kemarin. Semua orang kini memandang ke arahku,” ucap Yihan bangga.

“Kau sudah melakukan kerja bagus.” Ayah Yihan menawarkan untuk bersulang dan Yihan langsung menyambutnya dengan senang hati. “Bagaimana dengan Jung Yunho?”

“Akhir-akhir ini kinerja Jung Yunho dinilai buruk. ia sering tidak bisa berkonsentrasi saat rapat. Film yang diproduksi sendiri olehnya juga menyebabkan kerugian. Debut dan comeback para penyanyi juga tidak terlalu menghasilkan. Semuanya adalah salah Jung Yunho.” Pasangan ayah dan anak itu lantas tertawa terbahak mendengar berita yang menurut mereka menyenangkan tersebut.

“Lalu dewan direksi?”

“Aku yakin beberapa pemegang saham akan memihak kita. Apa Abeoji tidak tahu kalau mereka kini sudah mulai meragukan Jung Yunho? Keponakan Abeoji  itu semakin hari semakin membuat dewan direksi kita frustasi. Menghilangkan kepercayaan dari para pemegang saham hanya tinggal menunggu waktu.

Abeoji tenang saja. sudah ada sekitar 20 persen saham yang kumiliki. Ditambah saham yang dimiliki Abeoji dan beberapa para pemegang saham yang siap memihak kita, aku yakin semua itu cukup untuk bisa menggulingkan posisi Jung Yunho.”

Tuan Jin kembali tertawa senang. “Kau melakukan kerja yang bagus, Yihan.” Ia memuji bangga putranya yang telah melakukan rencana bagus untuk menyingkirkan Jung Yunho yang merupakan keponakannya sendiri. Sebelum ia menjatuhkan kakaknya, setidaknya ia bisa menjatuhkan anaknya lebih dulu sebagai permulaan.

.
.
.

Yunho melambaikan tangannya pada seorang pria yang baru saja memasuki ruang VIP sebuah restoran yang ia pakai khusus untuk menemui sahabatnya tersebut. Sudah cukup lama semenjak terkahir ia bertemu dengan Kim Soohyun.

“Ada apa menemuiku? Apa ada kasus yang menimpamu?” ucap Soohyun tanpa basa-basi sambil mengambil tempat duduk di seberang Yunho.

Aigoo, kita bahkan belum saling menanyakan kabar. Sudah kubilang, apa aku harus menemuimu setiap ada kasus? Haruskan aku berbuat jahat dulu baru bisa bertemu denganmu?”

“Terakhir kali kau memintaku bertemu kau menginginkan aku melakukan sesuatu untukmu. Sekarang, apa lagi?”

Soohyun tahu betul Jung Yunho seperti apa. Akan selalu ada alasan dibalik ajakan bertemu dari sahabat kampusnya dulu itu. Semenjak ia menjadi jaksa, sebagian besar ajakan Yunho bertemu dengannya adalah untuk menyelesaikan masalah pria itu terutama yang berhubungan dengan hukum.

Soohyun sempat merasa tersinggung karena Yunho menemuinya hanya jika ia butuh tapi kemudian Yunho dengan entengnya berdalih dan bilang bahwa sahabat itu justru harus selalu ada ketika dibutuhkan. Soohyun bisa apa? Memang begitulah sifat Jung Yunho.

Yunho tersenyum puas, sahabatnya selalu tahu apa yang ada dipikirannya. “Sudah kuduga, kau memang pintar. Tidak salah orang-orang menganggapmu sebagai jaksa yang paling ditakuti.”

“Jangan banyak bertele-tele. Cepat beritahu aku, apa yang kau inginkan?”

“Kita sudah lama tidak bertemu. Setidaknya makanlah dulu.”

SECRET (Bimil)Where stories live. Discover now