Episode 9A

6.3K 673 67
                                    

“Pasien mengalami kelelahan yang berlebihan. Ini disebabkan oleh kurangnya tidur, asupan makanan dan tenaga yang terlalu diporsir untuk bekerja. Meskipun terdengar sepele, namun gejala kelelahan seperti ini cukup serius jadi tolong perhatikan pola makan dan tidurnya.”

Dokter baru saja pergi setelah selesai menangani Jaejoong dan mengatakan beberapa hal berupa hasil pemeriksaan.

Yunho langsung membawa Jaejoong ke rumah sakit begitu ia melihat pria cantik itu pingsan di depan makam ibunya. Sebetulnya Yunho bisa saja membiarkan Kim Jaejoong pingsan tanpa membantunya tapi entah kenapa kakinya langsung bergerak dengan cepat bahkan tanpa ia berpikir lebih dulu.

“Kau tidak boleh mati tanpa seizinku. Kau harus bangun Kim Jaejoong,” ucap Yunho sambil menatap Jaejoong yang terpejam dengan wajah pucat pasinya.

Eomma…” gumam Jaejoong dalam tidurnya.

“Bangunlah Kim Jaejoong.”

Dan mata Jaejoong pun perlahan bergerak membuka, dalam pandangannya yang kabur ia melihat wajah seorang pria yang tengah menatapnya. Tapi Jaejoong masih terlalu lemah untuk menyadari siapa pria itu, hingga ia kembali memutuskan untuk memejamkan matanya.

Oppa!” suara nyaring Yoojung adalah hal pertama yang Jaejoong dengar begitu membuka matanya.

“Yoojung-ah…” gumam Jaejoong lemah. Ia melihat Yoojung dan juga Changmin tengah menatapnya dengan cemas.

Tunggu, siapa pria tadi yang membangunkannya? Apa Changmin? Mungkin benar Changmin.

Yoojung lantas memeluk sang kakak dan menangis di bahu Jaejoong. “Oppa  baik-baik saja kan? Kenapa Oppa seperti ini?”

“Yoojung, lepaskan Jaejoong hyung. Dia masih sakit,” kata Changmin yang menarik tubuh Yoojung namun kemudian ia kembali melepaskannya setelah mendapat isyarat dari Jaejoong untuk membiarkannya.

“Aku mencemaskan Oppa,” tambah Yoojung sambil terisak.

“Maafkan aku Yoojung.” Jaejoong membalas pelukan adiknya dengan perasaan bersalah.

Lagi-lagi ia membuat Yoojung menangis. Bukannya menjaga sang adik, Jaejoong malah sibuk memikirkan diri sendiri. Satu-satunya peninggalan ibunya yang berharga adalah Yoojung dan sudah seharusnya ia menjaga dan melindunginya, bukannya membuat sedih dan cemas seperti ini.

Sebagai kakak, ia merasa gagal.

“Aku tidak mau melihat Oppa seperti ini lagi.” Yoojung melepaskan pelukannya dan mengusap wajahnya yang basah oleh air mata.

“Aku mengerti…”

Ia bersyukur, setidaknya masih ada Yoojung yang berdiri di sampingnya.

Oh, ada Changmin juga. Junsu juga.

***

“Yoochun, apa aku sekejam itu padanya?” Yunho bertanya tiba-tiba kepada asisten pribadinya yang sedang menyetir dalam perjalanan pulang.

“Ye?” gumam Yoochun agak kaget karena Yunho mendadak bertanya setelah sebelumnya hanya ada keheningan di antara mereka berdua.

“Kenapa aku selalu membuat orang menderita? Aku benci melihatnya. Aku benci melihat seseorang tersiksa karena aku. Aku tidak mau melihatnya lagi,” ujar pria itu dengan mata menatap sendu ke arah luar.

Pertama Yeji yang harus menderita karena menjalin hubungan dengannya. Kini Kim Jaejoong pun harus menderita karenanya. Mungkin ia memang jahat. Setiap orang yang berurusan dengannya pasti menderita.

SECRET (Bimil)Where stories live. Discover now