Episode 12

6.3K 802 187
                                    

“Yoojung-ah!”

Yoojung menoleh saat merasa namanya terpanggil namun begitu ia tahu siapa yang memanggilnya ia lantas tidak menghiraukannya dan memilih sibuk dengan mencari-cari ponselnya dalam tas untuk mengirimi sms pada Changmin.

“Kim Yoojung!” Yoojung masih tidak menghiraukannya, ia buat telinganya tuli khusus untuk suara orang itu.

“Yoojung! Ini Sunghee eonnie! Yoojung tunggu!” Wanita itu mengikuti Yoojung dari belakang yang masih sibuk dengan isi tasnya. Aisshh… di mana ponsel itu?

“Kim Yoojung kubilang tunggu!”

Sssrrrakk!

Karena Sunghee menarik tali tas ransel Yoojung, akhirnya isi tas tersebut tumpah dan berhamburan ke jalan. Yoojung berdecak kesal. Ia memunguti saru per satu barang miliknya dibantu oleh Sunghee yang juga mengambil satu per satu buku milik Yoojung.

Namun pergerakan wanita itu terhenti saat ia hendak mengambil salah satu buku Yoojung yang halamannya telah terbuka, Sunghee membaca dengan seksama apa yang tertera pada halaman buku tersebut dan langsung tercengang.

Ia mencoba menetralkan nafasnya perlahan sebelum diam-diam ia mengambil buku tersebut dan memasukkannya ke dalam tas miliknya. Setelahnya, ia mengambil buku-buku yang sudah ia ambil dan menyerahkannya pada Yoojung.

“Mulai sekarang, jangan pernah temui aku dan Jaejoong oppa lagi,” ucap Yoojung dingin, wajahnya sama sekali tidak menampakkan aura bersahabat pada Sunghee.

Sunghee menatap sejenak wajah Yoojung sebelum berucap pelan, “Kenapa?” tanyanya hati-hati.

“Kenapa Eonnie menyuruh pergi Jaejoong oppa? Eonnie tahu sendiri aku tidak bisa hidup tanpa Jaejoong oppa tapi eonnie malah menjauhkannya dariku. Kenapa? Apa eonnie takut?”

Sunghee menahan nafasnya. Gadis itu sudah tahu. Sunghee kini mengerti kenapa tatapan gadis itu sekarang berbeda menjadi lebih sinis dan ketus. “Apa? Takut? Kenapa aku harus takut?” Sunghee gugup tapi ia tidak mungkin kalah oleh gadis kecil seperti Yoojung. “Apa yang harus kutakutkan sehingga aku menyuruh Oppa-mu pergi?”

“Sesuatu seperti… rahasia?” ucap Yoojung santai tapi mampu membuat ekspresi Sunghee berubah.

Sunghee berdecak. “Rahasia? Kenapa semua orang rasanya menanyakan rahasia yang bahkan aku saja tidak tahu,” gumamnya sambil mendecih kesal.

Ani, Eonnie bahkan lebih tahu rahasia itu dibandingkan dengan siapapun.”

Sunghee kemudian tersenyum mendekati Yoojung, senyum yang menurut Yoojung sangat amat menyebalkan. “Dengar, aku membantu Oppa-mu dengan memberikannya pekerjaan di Pyeongchang. Seharusnya kau dan Oppa-mu berterima kasih padaku.” Dan senyum itupun langsung menghilang begitu Sunghee menyelesaikan kalimatnya.

Tapi Yoojung membalas senyum itu dengan miliknya. “Kalau begitu terima kasih. Terima kasih karena sudah membuat hidup kami menderita.”

***

“Kau di mana? Aku mau menjemputmu, kau sudah keluar hagwon?” seperti biasanya, hari ini pun Changmin akan menjemput Yoojung setelah pulang hagwon. Sebetulnya Yoojung tidak mau setiap hari dijemput, tapi Changmin tentu memaksa.

“Aku sudah keluar.”

“Tunggu aku saja aku di sana, jangan kemana-mana.”

“Tidak apa-apa, jalanan masih ramai. Oppa, nanti aku mau beli tteokpoki dulu. Aku lapar.”

SECRET (Bimil)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang