Episode 8C

5.8K 707 113
                                    

Sunghee menunggu salah satu ruang rawat rumah sakit itu sepi dari pengunjung terutama Jaejoong, Yoojung, Changmin ataupun Junsu. Sengaja ia datang malam-malam agar bisa lebih leluasa untuk menjenguk Heechul, apalagi dengan kondisi Heechul yang dirawat di ruangan kelas tiga yang dihuni banyak orang.

"Eomonie. Ini aku Sunghee," ucap Sunghee begitu ia berada di depan ranjang Heechul dan mengambil duduk di samping tempat tidur. "Oh, syukurlah Eomonie sudah sadar." Sunghee bernafas lega saat Heechul mulai membukakan matanya.

"Jaejoong?" Heechul bertanya dengan suara lemah dan serak.

"Jaejoong oppa sepertinya masih ada pekerjaan. Yoojung masih belum datang."

"Sunghee..." Heechul memanggil lirih.

"Iya, Eomonie?"

"Sudah lama aku ingin mengatakan tentang ini."

Sunghee mengangkat alisnya. "Soal apa Eomonie?"

"Kenapa kau tidak mengaku saja pada polisi bahwa kau yang menabrak gadis itu."

Pernyataan Heechul jelas membuat Sunghee terperangah sekaligus menahan nafas. Jantungnya mulai berdegup tak karuan. Rasa takut dan gugup menjalar ke seluruh tubuhnya. Dari mana Heechul mengetahui hal itu?

Sunghee tercekat. "A-apa? Apa yang sedang Eomonie bicarakan? Aku tidak mengerti." Sunghee mencengkram roknya erat-erat dengan tangan bergetar.

Heechul kemudian mulai menjelaskan dengan suara lemah. "Malam itu, kau meminjam mobil pada putraku. Aku tahu... kaulah yang melakukannya. Tapi... kenapa kau membiarkan Jaejoong mengambil alih kesalahanmu? Jaejoong... tidak pantas menerima hukuman." Heechul bahkan harus sesekali menarik nafasnya untuk berbicara.

"Bagaimana Eomonie... bisa tahu?"

"Aku melihatmu datang meminjam mobil kemudian pulang dengan keadaan basah kuyup dan mobil Jaejoong pun mengalami kerusakan. Pasti kau yang melakukannya kan?"

Dunia Sunghee seakan berantakan dalam hitungan detik. Ketakutan mulai menguasainya. Jika dunia tahu tentang masa lalunya, apa yang akan terjadi? Ia pasti akan hancur. Memikirkannya saja membuat Sunghee ngeri. Ia tidak bisa membiarkan dunianya yang sudah susah-susah ia bangun, hancur begitu saja. Ia tidak bisa.

***

"Yoojung? Ada apa?" kata Jaejoong saat ia mendapatkan telepon dari Yoojung disaat ia tengah bekerja paruh waktu di sebuah mini market.

"Oppa, cepat datanglah ke rumah sakit. Terjadi sesuatu dengan Eomma," ucap Yoojung di seberang sana.

Jaejoong terkejut. "Apa? Aku pergi sekarang!"

Tanpa melepaskan seragam kerjanya, Jaejoong langsung berlari sekencang mungkin mengabaikan manajernya yang berteriak-teriak protes.

Saat Jaejoong hampir mencapai jalanan untuk mencegat taksi, tiba-tiba tangannya ditahan oleh seseorang, membuatnya nyaris terpental ke belakang.

Sialnya, orang yang menahan tangannya adalah pria itu, pria yang bernama Jung Yunho.

Jaejoong menghela nafas. "Maafkan aku, Tuan. Aku harus pergi sekarang. Terjadi sesuatu pada ibuku. Tolong. Soal cincin itu, aku akan mengembalikannya padamu meskipun aku harus menyicilnya seumur hidup. Maafkan aku..." Jaejoong melepaskan tangannya dan hendak kembali berlari. Namun lagi-lagi Yunho menahannya. "Kumohon!" teriak Jaejoong. "Berbaik hatilah. Aku harus segera ke rumah sakit."

Jaejoong kembali berhasil melepaskan tangannya, ia berlari ke arah jalanan. Dengan tidak sabaran ia menunggu taksi datang namun tak ada satupun taksi yang lewat.

SECRET (Bimil)Where stories live. Discover now