Feeling Of Love

5.7K 406 15
                                    


Seline Smith : Sarah Synder
Zea.                : Matt Lanter
Edward.      : Renan Grassi
Jade.            : Gregg Sulkin
Daren.       : Camerondallas
Author pov
Walaupun dengan kaki gemetaran, Seline tetap memulai rapat dengan sangat profesional dan mengakhiri rapat dengan hasil yang sangat memuaskan.

Ketika semua client sudah menyalami Jhon Rusky, Edward dan Seline, mereka semua keluar dengan tertibnya.
"Ed?" panggil sebuah suara berat dan dua pasang mata langsung menatap sang pemilik suara.
"Kau sudah pulang, Dad?" tanya Edward dengan suara datarnya.
"Ada apa dengan lehermu?" tanya Jhon dan Seline langsung menoleh kearah Edward. Edward tidak terkejut lagi mengingat bahwa ayahnya selalu tahu seberapa kecilpun perubahan gerak-geriknya.

"Aku sudah pulang tetapi mendengar kau membuat kerusuhan, aku ada disini sekarang." ucap Jhon dan Seline menggigit bibir bawahnya.
"Aku sangat gugup!!!" batin Seline frustasi.
"Jadi kau akan pulang ke AS atau hotel?" tanya Edward dan Jhon tampak berdiri dari kursinya.
"Kembali ke AS. Aku merindukan ibumu." ucap Jhon dan Seline langsung melototkan matanya.
"Aku ada disini...astaga." batin Seline memperingati.
"Kalau begitu hati-hati." ucap Edward kemudian Jhon menepuk bahu putra kesayangannya dengan tegas lalu berlalu melewati mereka tanpa menoleh sedikitpun kearah Seline.

"Ed?" panggil Seline dan belum sempat dia melanjutkan perkataannya, Edward sudah berbalik dan meninggalkan ruangan. Seline menatap kepergian Edward tanpa bisa mengatakan apapun.
"Situasi apa sekarang ini?" batin Seline tidak mengerti. Seline menarik salah satu kursi yang ada didekatnya kemudian menjatuhkan bokonganya diatas kursi.

"Ms.Seline Smith?" sebuah suara membuat Seline berhenti memijit pelipisnya dan tubuhnya menjadi kaku.
"Jangan dia, jangan dia, jangan dia..."
Seorang pria paruh baya yang merupakan ayah dari Edward duduk tepat disamping Seline.
"Yes Sir." ucap Seline dengan gugupnya.
"Anda tahu nama saya?" tanya Seline dengan polosnya.
"Janet memberitahuku. Kau sekretaris baru Edward?" tanya Jhon dan Seline menggigit bibir bawahnya gugup.
"Yes Sir." jawab Seline dan Jhon tampak mengangguk mengerti.

"Panggil aku Jhon." ucap Jhon dan Seline menggeleng kepalanya cepat.
"Tidak apa, atau kau bisa memanggilku..."
"Tidak Sir. Maaf jika menyinggung, tapi hubunganku dengan Edward tidak seperti yang Anda maupun Mrs.Janet pikirkan." potong Seline dan Jhon tampak menatap Seline dengan tatapan menilainya.
"Semua sekretarisnya akan memanggilnya dengan sebutan Mr.Edward ataupun Sir, bahkan Luna yang merupakan sahabatnya juga memanggilnya begitu. Dan kau?" ucap Jhon dan Seline memainkan kedua jarinya gugup.
"Aku? Sekretaris tidak sopan? Tidak. Psikopat itu yang..."
"Kau menginap dihotel mana?" tanya Jhon dan keringat dingin langsung meluncur dari dahi Seline.
"Apa yang harus ku lakukan? Apa? Mati aku!" batin Seline meratapi nasibnya.

"Aku menginap dipenthouse Edward." ucap Seline jujur dan Jhon tampak menaikkan kedua alisnya.
"Satu atap dengan Edward?" tanya Jhon dan Seline mengangguk ragu.
"Tapi...tapi...kami...kami tidak melakukan apapun...percayalah." ucap Seline meyakinkan.

"Releks. Kau tampak gugup." ucap Jhon dan Seline menetralkan detub jantungnya yang mulai menggila.
"Ceritakan apa yang kau tahu tentang Edward." ucap Jhon dan Seline tampak berpikir agar tidak salah bicara.
"Katakan saja. Semuanya, aku hanya ingin tahu sejauh mana kau mengenal putraku." ucap Jhon dan Seline menggigit bibirnya kaku.
"Kami tidak begitu dekat, dan aku juga tidak begitu mengenalnya. Dia pria yang dingin, tajam, bersikap tidak peduli padahal aku tahu dia tidak sedang tidak peduli, dia sangat irit berbicara apalagi tersenyum, dia suka cappucino latte dan coffe latte, dia tidak suka jus karena dia lebih suka memakan buah yang segar, dia suka sarapan menggunakan steak terkadang bacon, dia sangat workaholic dan..."
"Kau tampak sangat mengenalnya." potong Jhon dan Seline langsung merapatkan bibirnya.
"Belum! Aku belum mengatakan bahwa dia selalu membawa jalang ke kantornya dan bercinta didalam sana." batin Seline menyesal karena lupa dengan bagian itu.

What is Mine, is MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang