M 23 "The Wedding Day??"

165K 7K 89
                                    

NO EDIT DAN  SORRY FOR TYPO

HAPPY READING

🎋🎋🎋

Matahari belum menampakkan sinarnya, namun wanita bermata biru itu sudah sangat repot dengan mempersiapkan segela hal yang menyangkut kebutuhan  anak kembarnya.

Alda, wanita itu sekarang sedang mempersiapkan semua perlengkapan yang akan ia bawa menginap di hotel, yang menjadi tempat di gelarnya pernikahan Elma dan Kris.

"Maple, ayo turun!" Teriak Alda dari lantai 1 penthouse-nya.

"Iya, mom!" Teriak Leon.

"huuu, akhiranya selesai juga," seru Alda.

Ia memandang 2 buah koper besar di hadapanya. Koper-koper yang berisi keperluan Alda dan Maple selama seminggu. Seminggu? Ya Alda dan Maple akan menghadiri pernikahan Elma dan Kris lusa. Sisanya mereka akan berlibur disana, di Belanda.

Elma dan Kris memilih menikah di Belanda, tempat kelahiran Elma dan itu juga salah satu keinginan anak yang sedang di kandung Elma.

"Ayo mom." Alda melihat kedua anaknya yang sudah berdiri di depan pintu, mereka berdua terlihat sangat tampan.

"let's go boys," seru Alda, ia menggandeng tangan kanan Leon dan tangan satunya lagi menggandeng tangan kiri Leon.

 Dengan senyum mengembang, Alda berjalan keluar dari unit apartemennya, setelah memastikan pelayan suruhan Kris yang tadi mengakut kopernya, keluar.

Maple berlarian ke arah lift sedangkan Alda hanya terkikik melihat kedua jagoannya yang begitu semangat.

"Hati-hati!" peringat Alda kepada Maple.

"iya mom," jawab mereka yang langsung masuk kedalam lift.

Saat Alda hendak masuk kedalam kotak besi itu, matanya tanpa sengaja memandang pintu apartemen milik CEO, tempatnya bekerja.


Ada debaran aneh di dada kirinya, entah kenapa ia ingin bertemu dengan Elvin. Apa ini rindu? Alda menipis pikiran itu, tapi hatinya tidak bisa.


"Madam, anda tidak ikut masuk?" Tanya salah satu pelayan itu.

Mendengar pertanya itu,  membuat Alda kembali kedunia nyata, sekali lagi Alda memandang pintu penthouse itu, dan masuk kedalam lift.

Lift mulai bergerak turun, kehebohan Maple tidak membuat lift terasa sunyi, namun berbeda dengan isi hati Alda yang merasa ada yang kurang.

Elvin itulah yang kurang. Bagi Alda, kehadiran Elvin beberapa bulan belakangan ini, terus mengganggu pikiran Alda.


Apalagi setelah insident ciuman itu, semakin membuat perasan Alda tidak tentu. Apakah ini namanya jatuh cinta? Alda menggelangkan kepalanya. Sekali lagi ia menepis pikiran itu tapi tidak bisa, malahan pikiran itu semakin menghantuinya.

"Mommy kenapa?" Tanya Leon, yang tadi melihat Alda menggelengkan kepalanya.
"Mommy tidak apa-apa, ko Le." Menganggukan kepalanya.

M (Aku, Kamu, Maple.)Where stories live. Discover now