38 "Ku Mohon."

118K 6.2K 105
                                    

Sorry for typo and happy reading😘😘😘😘😘

"Hai baby, ayo makan siang!" Elvin memutar bola matanya  malas, sudah empat minggu ini,  ia mengikuti rencana Valdo, pria itu mulai menerima Kana.

"Humm,"

"Ayo... aku sudah lapar." Kana menarik lengan Elvin paksa, hampir membuat pria itu terjungkal.

Dengan gaya akuhnya, Kana mengaitkan tanganya di lengan Elvin, "Kita makan siang di mana?" Elvin mengakat bahunya tak acuh.

"Terserah kau saja." Kana menganggukan kepalanya, di kepalanya sudah banyak pilihan restauran mahal.

"Kate, aku pergi dulu, kau bisa pergi makan siang." Kate mengaanggukan kepalanya. Kana menatapanya remeh, membuat panas dalam tubuhnya meningkat.

Kate tidak tahu apa yang merasuki bosnya, mau-maunya menerima Kana, wanita gila yang mampu membangkitkan rasa marahnya. Hampir seluruh karyawan tahu, jika di mana ada Kana dan Kate, di situlah keributaan terjadi.

Alda dan Hasel, kedua wanita itu sedang asik mengepel di lantai 36, di mana Kantor CEO berada. Alda tersenyum, saat mendengar ocehan Hasel, yang menceritakan masalah dengan pacarnya.

Hasel menghentikan pekerjaannya, saat Elvin dan Kana melintas. Ia terbatuk, menginsyaratkan Alda untum berhenti. Alda mentapanya, lalu ia mengikuti arah pandangan Hasel.

Pengepelan yang ada di tangannha jatuh seketika, tubuhnya kaku, air matanya berkumpul di pelupuk matanya. Hatinya di remas paksa melihat pemandangan di hadapannya.

Elvin dan Kana, kedua orang itu berjalan tanpa menyadarinya. Alda merasakan sakit luar biasa, bagaimana bisa Elvin menyuruhnya untuk bertahan bersamanya, tapi pria itu terlihat sangat mesra dengan calon istrinya.

Alda memilih pergi dari tempat itu meninggalkan Hasel yang menatapnya iba, air matanya mengalir deras.

Tanpa melihat arah pandangannya, tanpa sengaja Alda menyenggol bahu Kana, membuat wanita itu terjungkal ke depan, hampir saja wajah menyentuh lantai, jika saja Elvin tidak sigap menangkapnya.

"Kau baik-baik saja?" Kana tersenyum, dalam hatinya ia ingin menjambak dan menampar Alda.

Elvin hanya menatap Alda dalam, ia tahu apa yang membuat wanitanya menangis.

"Maaf..." katanya dalam hati. Ia menatap Kana, membantu wanita itu berdiri.

"Kenapa kau tidak memecatnya saja?" Elvin mengalihkan pandangannya, ia menatap Kana.

"Siapa?" Elvin tahu siapa yang di maksud Kana, tapi ia pura-pura tidak mengetahuinya.

"Alda, cleaning servis itu," ucap Kana jengkel.

"Dia tidak membuat perusahan merugi, untuk apa memecatnya?" Lagi Elvin bertanya.

Kana menghembuskan napas kasar, "Dia itu tidak sopan, kau lihat tadi dia menabrakku tanpa meminta maaf," seru Kana kesal.

"Biarkan saja, yang terpenting kau baik-baik saja." Kana hanya mengaanggukan kepalanya pasrah, ia tidak mau berdebat dengan Elvin lagi.

🎋🎋🎋

Alda menangis, ia mengeluarkan segala yang mengganjal di hatinya, rooftop perusahaan Pra-corp. Ia memilih tempat yang jarang di kunjungi oleh pegawai yang lain.

"Aaarrkk!" Teriaknya, ia tidak tahan, tekan batin melihat Elvin bersama Kana membuat hatinya sakit.

Hampir setengah jam Alda menangis, dengan segala pertimbangan ia akan berhenti bekerja di sini, ia merelakan Elvin. Ia tidak akan tahan melihat kedekatana Elvin dengan Kana. Sakit yang ia rasakan tidak bisa di ungkap lagi.

M (Aku, Kamu, Maple.)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang