36 walau 1%

127K 6.6K 102
                                    

Kana melepasakan dasi Elvin, di sela ciuman panas itu. Kesadaran Elvin benar-benar hilang dan di gantikan oleh gairah yang segera ingin di ledakan.

"Ceklek, Astaga!" Ciuman itu terhenti, kesadar Elvim kembali walau hanya 50% ia dapat melihat Alda yang terkejut menatapnya.

Lalu dengan cepat ia mendorong Kana, "Aaww!!" "Sakit baby" rengeknya, tapi Elvin tidak peduli.

"Kekuar kau jalang, keluar!" Teriak Elvin murka, Alda yang ingin keluar hanya diam di tempatnya.

"Alda diam di sana!" Alda diam seperti patung, Elvin menyeret Kana keluar, lalu menutup pintu ruangannya, setelah tadi berbicara dengan Kate, berpesan untuk jangan mengganggunya.

Kate menganggukan kepala, lalu tertawa setelah melihat Kana yang di usir kembali dengan tidak hormat lagi.

....

Alda menatap takut Elvin, saat pria itu menatapnya tajam, lalu pandangan itu berubah menjadi sayu.

Tanpa aba-aba pria itu menciumnya, panas dan agak kasar.

Alda memberontak tapi akhirnya ia luluh juga, air matanya tidak berhenti mengalir.

"Honey, please help me!" Alda menganggukan kepalanya, ia tidak tahu perbuatnya akan membuat semuanya berubah.

🎋🎋🎋

"Aakkhhh..." akhir pelepasan Elvin, etah sudah beberapa sesi percintaan yang mereka lakukan.

Elvin menatap Alda yang berada di bawahnya, lalu mencium kening wanita yang ia cintai.

"Terima kasih honey, i love you." Sebuah ciuman ia berikan di bibir Alda. Wanita itu hanya bisa menutupkan matanya, ia sangat lelah, Elvin menggempurnya tanpa henti, lihat saja langit yang tadinya cerah sudah berubah menjadi gelap. Tampa memperdulikan Elvin, Alda mulai masuk kedalam mimpi.

"Kau sangat sexy Honey, membuatku ingin 'mengabisi' mu lagi," ucap Elvin. "Tapi masih banyak waktu." Kekehnya lagi.

Elvin mencium perut Alda, bukan hanya satu kecupan tapi banyak, "semoga kamu cepat hadir, daddy menunggumu," doa Elvin, ia sangat ingin Alda hamil anaknya lagi, dan membuat pernikahannya batal.

Pandangan mata terhenti, tangannya mengusap sesuatu di atas perut Alda, tidak hilang. Jatungnya berdetak lebih cepat. Ia mengusapnya lebih kencang, tapi bukan hilang suara rintihan Alda yang ia dengar.

Itu adalah bekas luka, bekasnya masih terlihat jelas, bekas luka yang berbentuk goresan bulan sabit.

"Apakah kamu Anna? Alda adalah Anna?" Ingat Elvin kembali saat bersama Valdo.

"Walau 1% mungkin terjadi," gumam Elvin, pria itu melepas penyatuannya, "akkhh.."

Ia tidur memeluk Alda dari belakang, mennghirup aroma rambut wanita itu. "Kau Anna ku," gumam Elvin tersenyum. Sekarang ia yakin Alda adalah Annanya.

"Terima kasih..." Elvin tidak bisa menyembunyikan rasa bahagianya, lengannya memeluk perut Alda.

...

Suara dengkuran halus membuat Alda semakin menyusupkan kepalanya di lekukan leher Elvin, dan membuat Elvin semakin mengeratkan tubuh mereka.

Hampir 15 menit dengan posisi yang sangat intim, membuat Alda merasakan hal aneh. Tubuhnya tidak dapat bergerak dengan bebas, ada beban berat menghimpitnya.

M (Aku, Kamu, Maple.)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang