33 kilasan yang di lupakan

107K 5.6K 10
                                    

"Erin, ajak Maple tidur di kamarnya," suruh Mikha.

"Aku akan melihat keadaan Alda, dia akan baik-baik saja," lanjut Mikha lagi.

Awalnya Erin enggan meninggalkan tempatnya, tapi saat melirik wajah lelah kedua keponakannya, membuatnya membawa mereka ke kamarnya.

Erin sangat bahagia saat tahu Maple adalah keponakannya, anak sang kakak. Awalnya Erin marah besar dengan sang kakak, tapi mendengar alasan Elvin membuatnya maafkan sang kakak, tapi tidak sepenuhnya, kakaknya sudah memberikannya dua keponakan yanh lucu.

"Maple, ayo ikut Mama. Kalian sudah mengantuk bukan?" Kedua balita itu menganggukan kepalanya, Leon berjalan terlebih dahulu dengan mengucek-ngucek matanya.

"Mama, gendong," Erin membawa Ceon dalam peluka- nya,

🎋🎋🎋

"Kenapa Mik? Kenapa aku seperti ini? Di saat aku menerima pria yang akan menjadi suamiku dan ayah anak-anak, kenapa dia harus di jodohkan?" Mikha hanya mengelus punggung Alda, membiarkan wanita itu menangis di bahunya.

"Lepaskan, tangiskan semuanya, jangan di tahan lagi." Alda menangis lebih kencang lagi.

"Apa aku yang terlalu mengharapkan Elvin? Mungkin aku akan melepaskan Elvin." Mendengar perkataan Alda membuat Mikha mengangkat wajah Alda dari bahunya.

Tangannya mencengram bahu Alda kuat. "Jangan pernah tinggalkan Elvin!"

"Kenapa Mikha!"

"Karena ini semua wanita ular itu! Anna yang kau itu adalah Kana wanita yang membuat hidup Elvin hacur!" Pandangan Alda kosong, Kana? Wanita yang secara tidak langsung membuatnya kehilangan masa depan.

"Kenapa dia?" Mikha menatap Alda sedih.

"Biarkan Valdo yang menjawabnya, jadi sekarang kau tenangkan dirimu, jangan pernah berpikir untuk melepasakan ataupun meninggalkan Elvin, jangan pernah!" Tanpa sadar Alda menganggukan kepalanya.

"Semua akan berakhir saat waktunya, tapi kau harus bersabar," kata Mikha yang melihat Alda tertidur pulas, lalu menyelimuti Alda sampai dada wanita itu.

Mikha memijat keningnya, ia tidak tahu apa rencana Kana sekarang, Kana yang dulu dan sekarang pasti sudah berubah, berubah dalam hal kejahatan.

Kana, wanita itu juga sama seperti Alda hidup di panti asuhan miliki keluarga Mikha.

Mikha sangat tahu tabiat wanita itu, dari saat masih di panti, dia selalu membuat orang yang dia benci sengsara.

Alda salah satu korbannya, Alda anak yang tertutup, hanya dengan Mikha dia mau berteman. Sehingga membuat anak panti lain menganggapnya sombong terutama Kana.

Pada saat itu ada keluarga yang ingin mengadopsi anak, Mikha saat itu sedang berada di sana.

Alda yang sedang berbicara dengannya, menjadi pilihan pasangan suami istri itu. Alda hanya tersenyum, dia mau di adopsi.

Pasangan suami istri yang kaya raya di Liverpool, membuat Kana geram, kenapa bukan aku yang diadopsi?? Kenap harus anak sombong itu?

Dengan segala kelicikannya Kana yang saat itu berusia 4 tahun dia atas Alda, membuat suatu karangan cerita besar.

Mikha yang mengetahui itu, ingin mengagalkannya tapi dia juga menjadi korban Kana, di kucin di dalam toilet, membuatnya tidak bisa menolong Alda, dia hanya berdoa semoga semuanya baik-baiknya saja.

Alda adalah anak yang polos dan juga sangan peduli, saat itu Kana mendatanginya dan mengatakan kebohongan, gadis kecil itu mengatakan pasangan suami istri yang ingin mengadopsinya adalah orang yang menjual anak-anak dan membuat Alda ingin bersembunyi, Kana membatu Alda bersembunyi di gudang belakang bangunan panti, saat Alda masuk Kana mengunci dari luar.

Kana tertawa puas, dia yang akan di adopsi, bukan Alda, dengan sedikit air mata buaya dia akan pergi dari panti asuhan yang kumuh ini.

"Kana tolong! Aku takut..." mendengar rintihan ketakutan Alda membuat Kana cepat-cepat pergi dari tempat itu.

Kana memandang kalung yang ada di hadapannya, kalung emas putih yang berisikkan ukiran Alda, ia tertawa hambar. Saat ingin menyimpan kalung itu dalam sakunya, tapi kalung itu terjatuh saat ia melihat Mikha yang berlari ke arahnya dengan cepat Kana pergi dari tempat itu.

Dengan napas ngos-ngosan Mikha berlari,ia harus menemukam Alda, untungnya ia anak yang pintar, ia bisa keluar dari toilet.

Sial tali sepatunya terlepas, dengan terpaksa Mikha berhenti, saat mengikat tali sepatunya, sudut matanya menangkap sesuatu yang berkilau di sana.

Langkah kakinya membawanya ke arah benda yang bersinar itu. Kalung?? Pikirnya 'tunggu ini Alda?' 'Sial pasti Alda ada di sekitar sini,' pikirnya.

"Kana,Tolong!" Mikha dapat mendengar teriakan itu, dengan cepat ia berlari menuju sumber teriakan, yang ia yakini teriakan Alda.

"Alda!" Teriak Mikha saat membuka pintu gudang itu, sungguh sangat bodoh seorang Kana ia meninggalkan kuncinya di bawah pintu.

"Mikha..." Alda menangis dalam pelukan Mikha, Mikha yang semuran dengan Kana membuat gadis itu memiliki tinggi yang lebih dari Alda yang berusia 6 tahun.

"Aku takut."

"Tenanglah, aku selalu bersamamu." Mikha mengusap punggu Alda.

Mikha mengajak Alda masuk kedalam, panti. Sebelumnya mereka melihat mobil pasangan suami istri yang akan mengadopsi Alda, dan ternyata dugaan Mikha, benar Kana sudah merencanakan ini, gadis kecil itu membuat Alda tidak di adopsi dan dia yang akan di adopsi.

"Alad!" Teriak ibu panti.

"Mikha kenapa dengan Alda?" Tanya Rose.

"Dia di kunci oleh Kana di gudang." Mikha tidak berbohong.

Rose menutup mulutnya, ia terkejut. "Biarkan saja Kana, sekarang di sudah di adopsi, Alda kamu bisa tenang." Alda menangis dalam pelukan Rose.

Mulai sejak itu Alda tidak pernah mau di adopsi lagi.

Mikha meneteskan air mata, setiap mengingat tentang kejadian itu, entah apa yang di pikirkan Kana sekarang, Mikha harus bertanya ke Rose. Benar Rose pasti tahu asal usul Kana.

Tbc...

M (Aku, Kamu, Maple.)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang