Part IX

8.8K 596 0
                                    

Happy reading!^^

*****
BRIAN

Aku melihat dari sini ketika ada anak perempuan dengan rambut di kepang satu berlari ke arah Demi yang langsung menangkap tubuh mungilnya. Aku melihat Demi yang sepertinya sedang berbicara sesuatu ke Lee. Mereka berjalan menuju kafe. Dan entah mengapa tiba-tiba aku menjadi gugup. Oh sial, apa Lee akan menyukaiku? Apa Lee menerimaku sebagai ayahnya?

Aku melihat Demi memasuki kafe dan berjalan menuju meja kami. Demi menurunkan Lee dari gendongannya, Lee menatapku dan aku terpaku melihatnya. Astaga, Lee adalah duplikatku. Dia mirip sekali denganku. Matanya yang berwarna hijau dan bibirnya yang ketika tersenyum mirip sekali dengan senyumanku, rambutnya yang berwarna cokelat sepertiku.
Lee memperhatikanku. Aku akui Lee sangat cantik seperti Demi.

"Uncle siapa? Temen mommy?" tanya Lee bingung padaku.

Dan aku tidak bisa menjawab pertanyaannya. Sial. Lee akan menerimaku kan? Aku menatap Demi yang juga sedang menatapku. Demi menggeleng dan berucap 'nanti' tanpa suara.

"Lee makan dulu ya. Lee mau makan apa?" Demi mengelus rambut Lee.

"Mommy itu temen mommy?" Lee manatap Demi, lalu melirikku curiga.

"Mommy akan jelasin nanti. Nah sekarang Lee makan dulu, mau makan apa?" Lee mengangguk. Demi menarik menu yang ada di depannya dan menyuruh Lee untuk memilih.

Lee anak yang penurut ternyata, pasti itu turunannya Demi, karena kalau aku tidak mungkin. Aku anak yang bandel waktu kecil dulu.

"Lee mau makan ayam bakar, uncle nggak makan?" Lee menatapku. Astaga dia bertanya padaku!

"Em, dad..uncle juga mau ayam bakar seperti Lee." Hampir saja aku mengatakan daddy!

"Kok uncle tau nama Lee?" Lee menatapku tajam.

"Em mommy Lee yang cerita." Lee mengangguk mengerti.

"Nama uncle siapa?" tanya Lee berbinar.

Demi memanggil pelayan untuk memesan makanan.

"Brian Louise."

Lee menatapku bingung, "kok nama uncle sama kayak nama Lee?" Aku menegang mendengar pertanyaannya.

"Ya mommy sama kayak nama Lee kan?" Lee menatap Demi memastikan.

"Iya. Sama kayak Lee." kata Demi dengan senyum lembut.

Akhirnya sambil menunggu makanan datang, Lee berbicara terus menerus. Dia sangat cerewet, pasti seperti Demi tidak mungkin sepertiku.

*****
DEMI

Kami sudah selesai makan, aku menatap Brian yang tiba-tiba saja menjadi gugup. Aku menatap Lee yang sedang meminum jus jeruk miliknya.

"Lee." panggilku

"Ya mommy?" Lee menatapku

"Uncle Brian mau ngomong sesuatu." Aku melirik Brian yang menatapku tajam.

"Apa uncle?" tanya Lee semangat.

Aku melihat Brian yang melirikku meminta bantuan.

"Em, Lee mau punya daddy?" tanya Brian akhirnya

"Mau!" jawab Lee berbinar.

"I'm your daddy. Uncle Brian daddy nya Lee. Maafin daddy ya, baru dateng nemuin Lee."

Aku menatap Lee yang sedang menatap Brian dengan serius. Lalu secara mendadak Lee menatapku meminta penjelasan. Aku menghela napas.

"Iya uncle Brian. Daddynya Lee. Maafin mommy karena nggak pernah bilang sama Lee." kataku penuh penyesalan.

Tiba-tiba Lee menangis tanpa suara tapi air matanya turun cukup deras. Aku terburu-buru memangku dan memeluknya erat.

"Oh astaga. Maafin mommy ya." Aku mengecup puncak kepala Lee. Aku melirik Brian yang sedang menatap kami dengan sendu.

Brian berpindah ke sampingku dan mengelus punggung Lee lembut. "I'm sorry." bisiknya

Lee mendongakan kepalanya lalu menatap Brian, "daddy sayang Lee?" tanyanya dengan tergagap akibat menangis.

Brian mengangguk, "tentu saja daddy sayang Lee." Lee mengulurkan tangannya pada Brian dan Brian langsung menggendongnya.

"Lee juga sayang daddy." ujar Lee pelan.

Air mataku turun, sial. Apakah aku terlalu jahat dulu karena tidak langsung mempertemukan mereka? Aku menundukan kepalaku, air mataku masih mengalir cukup deras. Aku merasakan tarikan di pundakku, aku tahu itu Brian yang menarikku ke dadanya. Aku tidak peduli kami akan menjadi tontonan di kafe itu. Aku senang akhirnya salah satu bebanku terangakat sudah. Lee sudah tau siapa ayahnya sekarang. Dia bisa dengan bangga bilang kepada semua orang bahwa ayahnya Brian Louise, seorang chef yang handal.

To be continued...
*****

Thank you for read, don't forget to Vote, guys!😁

Be FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang