Part XX

7.8K 413 0
                                    

Happy reading!^^

*****
DEMI

Aku menatap langit-langit kamarku dengan perasaan tak menentu. Brian sudah pergi setelah jam yang lalu tapi aku masih memikirkan pernyataan cintanya. Bukannya aku tidak percaya padanya, tapi mungkin kah dia bisa langsung cinta padaku hanya dalam kurun waktu tiga bulan ini? Selama beberapa tahun ini dia ke mana saja? Mengapa baru jatuh cinta padaku sekarang bukannya dari dulu?

Aku menaikan selimutku menutupi kepala. Brian sialan! Dia membuatku pusing memikirkan ucapannya. Aku membuka selimutku karena panas tidak lama kemudian dan tersentak melihat Brian berdiri di samping ranjang. Mengapa dia ada di sini?

"Apa?" tanyaku ketus. Padahal aku sangat gugup melihatnya di sini setelah mengetahui bahwa dia mencintaiku.

Dia mendengus lalu merebahkan tubuhnya di sampingku, memejamkan matanya.

"Aku mau tidur, jangan berisik." katanya, menyebalkan

"Pulang sana! Tidur di apartemen sendiri." balasku, kesal

"Bodo."

Aku menatapnya kesal lalu mengunyel-unyel mukanya yang ngeselin.

"Demi stop. Stop it!" Biar saja rasakan, aku sangat kesal padanya. Biar mukanya jadi jelek.

"Demi!" Brian memegang tanganku agar berhenti.

"Kamu ngeselin tahu nggak!" ujarku

Brian menatapku serius, "Demi, do you love me?" Aku terdiam mendengar pertanyaannya, "Demi?"

Aku menarik tanganku dari tangannya. Lalu menarik selimut hingga bahuku dan berbalik memunggunginya.

"Kenapa kamu nggak jawab?" Aku merasakan Brian memeluk tubuhku dari belakang dengan erat.

"Aku nggak tahu, B. Aku nggak tahu." kataku pelan

"Nggak tahu apa?"

"Apakah aku mencintaimu atau tidak. Aku nggak tahu." jelasku

Aku mendengarnya menghela napas, lalu dia mencium kepalaku. "Aku akan memberikanmu waktu untuk mencari tahu apakah kamu juga cinta sama aku atau tidak."

Aku mengangguk mendengar ucapannya.

"Sekarang tidur." perintahnya

Apakah aku cinta padanya atau tidak? Aku terus memikirkan itu sampai aku jatuh tertidur.

*****

Aku keluar dari kamar dan melihat Lee sedang menonton kartun di televisi di ruang keluarga. Aku berjalan menghampirinya. Jam berapa sekarang? Mengapa Lee belum bersiap untuk sekolah?

"Lee, kamu nggak mandi?" tanyaku, lalu duduk di sampingnya.

"Engga, mom."

Aku menoleh mendengar jawabannya, "emang kamu nggak sekolah?" tanyaku bingung. Bukannya hari ini, hari senin? Atau hari ini tanggal merah?

"Hari ini libur. Tanggal merah, mom." jelasnya. Ah ternyata benar tanggal merah sekarang.

"Daddy di mana?" tanyaku pelan

"Lagi masak di dapur. Mommy belum ke dapur?" Lee menatapku bingung, aku menggeleng menjawabnya. "Tadi, daddy bilang sama Lee, kalau mommy bangun suruh ke dapur, gitu." lanjutnya

"Suruh ngapain?" Jujur aku belum siap untuk bertemu dengan Brian karena kejadian semalam. Aku teringat semalam dia mengatakan dia mencintaiku. God, he love me!

Be FamilyOnde histórias criam vida. Descubra agora