Part XI

8.7K 535 1
                                    

Happy reading!^^

*****
DEMI

Time now.

Seperti biasa pagi ini aku sedang memperiapkan pakaian sekolah Lee. Aku dan Lee memutuskan untuk pindah ke Jakarta dua tahun setelah Brian ketemu dengan Lee untuk pertama kali nya. Brian sebenarnya yang memaksa kami untuk pindah ke Jakarta, karena dia mau selalu dekat dengan Lee. Bahkan aku saja di suruh tinggal di samping apartment nya, dia bahkan membuat connection door antara apartment kami dan apartment nya.

Hubunganku dan Brian masih sama, kami mencoba untuk menjadi orang tua yang selalu baik untuk Lee. Tidak ada yang berbeda dari hubunganku dan Brian, mungkin jika orang lain bertanya, aku akan menjawab kami berteman. Karena memang itu kenyataan nya. Brian bahkan beberapa kali mempunyai pacar, aku baru tahu beberapa tahun yang lalu bahwa Brian playboy. Dia tidak akan mempunyai hubungan lebih dari dua atau tiga bulan.

"Good morning." Aku melirik ke pintu kamar Lee dan melihat Brian bersandar di sana.

Ah dan ya semenjak aku dan Lee pindah ke Jakarta, Brian selalu membuatkan sarapan untuk kami bertiga. Karena ada suatu kejadian yang membuat dia melakukan itu, waktu aku baru pindah ke sini. Aku telat bangun dan masak sarapan seadanya. Karena yang ada cuma mie instant jadilah aku membuat itu untuk Lee. Brian datang dan langsung marah besar denganku, katanya sarapan itu harus yang bergizi, mie instant tidak ada gizinya. Jadilah sejak saat itu membuat sarapan di ambil alih olehnya.

"Good morning." balasku

"Lee udah bangun?" tanyanya

"Udah, lagi mandi."

"Kok nggak ada bunyi airnya? Beneran mandi kan?" tanyanya memastikan.

Benar juga dia, dari tadi aku membereskan baju seragam Lee, tidak terdengar bunyi air. Aku berjalan menuju pintu kamar mandi, mengetuk pelan pintu.

"Lee? Kamu lagi apa? Kok nggak kedengaran air?" tanyaku

Pintu terbuka dan munculah Lee masih berpakaian, lengkap dengan muka bangun tidurnya.

Lee tersenyum, "mommy Lee ketiduran di dalam." katanya

Aku menghela napas mendengarnya, "mandi cepetan, udah jam berapa ini."

"Oke!" Pintu tertutup.

Aku berbalik dan menatap Brian yang tersenyum menatapku.

"Apa?" tanyaku bingung padanya

"She like me. Aku kadang juga gitu ketiduran di kamar mandi." jelasnya

"Trus siapa yang bangunin?"

"Alarm."

"Ah itulah mengapa ada jam weker di kamar mandimu." cibirku

Brian terkekeh. Aku berjalan menuju dapur.

Aku melirik ke belakang, Brian mengikutiku. "Kamu buat apa pagi ini?" tanyaku.

"Pancakes. Kemarin Lee bilang mau pancakes." jawabnya

Aku duduk di meja makan dan melihat pancakes yang sangat menggiurkan. Brian duduk di seberangku.

"Hari ini aku ada kerjaan. Photoshoot untuk maku up." ujarku

"Jam berapa?"

"Jam sebelas berangkat. Selesai paling lama sore, kalau macet malem baru sampe rumah. Kamu bisa jemput Lee kan nanti siang?" tanyaku

"Bisa." jawabnya singkat.

"Mau bawa makan siang?"

Aku menatap Brian, aku sangat menyukai masakan Brian, apapun yang dia masak. Mungkin itulah mengapa dia memilih menjadi chef.

Be FamilyTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon