Part X

9.2K 553 1
                                    

Happy reading!^^

*****
BRIAN

Aku berdiri di depan pintu rumah Demi dengan gugup. Setelah suasana haru kemarin, Demi berkata mereka tinggal bertiga dengan ibu Demi. Aku tidak jadi pulang hari ini, aku menundanya, tidak tahu sampai kapan. Hari ini rencananya aku mau mengajak Lee dan Demi berjalan-jalan.

Aku menekan bel. Apa yang harus ku katakan pada ibu Demi? Sial. Aku sudah menghamili anaknya dan tidak bertanggung jawab. Pintu terbuka dan ibu Demi berdiri menatapku bingung.

"Em, selamat pagi. Saya Brian." sapaku dengan gugup.

"Saya tahu. Demi sudah bercerita kemarin. Kamu ayahnya Lee." ujarnya "kamu sangat mirip dengan Lee." lanjutnya, memperhatikan wajahku dengan seksama.

Aku tersenyum mendengar ucapannya, Lee yang mirip denganku.

"Masuklah, Lee nya lagi mandi, baru bangun." Ibu Demi membuka pintu lebar.

"Terima kasih tante." Aku masuk mengikutin ibu Demi ke dalam.

"Nama tante Dewi, nak Brian."

Aku tersenyum gugup, "ah ya tante Dewi."

"Kamu udah makan? Makanlah bareng-bareng yuk." Aku mengikutinya ke ruang makan. Lalu duduk di salah satu tempat duduk.

"Kamu mau minum apa? Kopi atau teh?"

"Coffee please. Terimakasih tante sebelumnya." Tante Dewi tersenyum lalu membuatkan kopi untukku.

Aku memperhatian dapur rumah Demi seksama. Cukup lengkap peralatan dapur dan juga bumbu dapurnya.

"Kamu kerja apa?" Tante Dewi menaruh kopi di depanku. Aku berterima kasih padanya.

"Saya chef, tante." jawabku

"Oh chef. Udah punya restaurant sendiri?" tanya tante Dewi

"Udah tante. Sejauh ini udah ada empat cabang, tante. Termasuk di Bali." jawabku

"Apa nama restaurant nya? Kali aja tante pernah mampir." Tante Dewi tersenyum lembut.

"Louise Restaurant. Cukup dekat dari sini, di Mou's Hotel." ujarku

"Oh iya tante tau. Baru di buka sekitar beberapa bulan lalu kan? Waktu pembukaan rame banget di sana." ujar tante Dewi semangat.

Aku tersenyum, "kapan-kapan mampir ke Louise, tante. Saya kasih diskon deh." Aku terkekeh mendengar omonganku sendiri, tante Dewi juga ikut tertawa.

Aku melihat Lee yang sedang di gendong oleh Demi dari arah tangga. Apakah Lee selalu minta gendong?

"Daddy!" panggil Lee dengan semangat. Demi tersenyum padaku lalu berjalan menghampiriku.

"Good morning princess." sapaku padanya. Lee mengulurkan tangannya. Dan dia berpindah ke pangkuanku.

"Lee emang seperti itu. Dia harus di gendong ke kamar mandi dan ruang makan. Kalau tidak, dia nggak mau berangkat sekolah." jelas Demi yang memilih duduk di seberangku.

Aku tersenyum lalu mencium puncak kepala Lee.

"Lee mau ke mana hari ini?" tanyaku padanya

"Em, pantai? Berenang! Lee udah lama nggak berenang. Ya mommy ya," Lee menatap Demi dengan penuh harap.

"Iya." jawab Demi

"Yeay!"

Ah, sepertinya aku mengajak Lee pantai depan Mou's aja, supaya gampang ganti bajunya. Aku tidak tahu kalau hari ini Lee mau berenang, jadi aku tidak membawa pakaian ganti.

*****
DEMI

Aku melihat Lee dan Brian yang sedang berenang di pantai. Lee sangat menyukai berenang, sama sepertiku. Biasanya setiap dua minggu sekali aku akan mengajaknya berenang di pantai sampai matahari terbenam baru kami akan pulang ke rumah. Biasanya kami bertiga bersama mama, tapi sekarang mama nggak ikut, karena memberi waktu untuk kami bertiga.

Aku melihat jam tanganku, waktu sudah memasuki makan siang. Mereka ingin makan siang apa ya? Aku melambaikan tangan pada mereka bermaksud untuk menghampiriku terlebih dahulu dan untungnya Brian melihatnya. Aku melihat Brian berbicara pada Lee dan Lee yang melihatku.

"Kalian mau makan siang pakai apa?" tanyaku pada mereka yang sedang mengelap tubuh mereka dengan handuk.

"Lee mau burger mommy." jawab Lee

Aku mengangguk lalu menatap Brian.

Brian tersenyum, "samain aja seperti Lee."

"Lee biasanya Chicken bukan beef." ujarku padanya

"Iya aku juga lebih suka chicken burger dari pada beef burger." katanya dengan senyuman manis yang sangat mirip dengan Lee.

Sekarang aku tidak lagi bertanya-tanya mengapa Lee lebih menyukai chicken burger dari pada beef burger.

"Oke. Tunggu di sini dulu. Mommy mau beli." kataku sambil berdiri

"Iya mommy." Bukan Lee yang menjawab tapi Brian. Aku mendelik padanya dan dia tertawa.

Aku berjalan sambil tersenyum lebar menuju restaurant cepat saji, karena Lee sangat menyukai burger dari sana.

*****

Aku menatap ayah dan anak yang sedang memakan burger mereka dengan kompak. Entah mengapa cara makan mereka sangat mirip, dengan salah tangan kanan yang memegang dan tangan kiri yang memegang tisu. Ketika mayonese menetes ke bibir, mereka dengan sigap mengelapnya dengan tisu.

Aku kadang kesal karena Lee sangat mirip dengan Brian, wajah mereka, semuanya. Semoga aku dan Brian bisa membesarkan Lee dengan baik, menjadi orang tua yang baik untuk Lee.

To be continued...
*****
Thank you for read, don't forget to Vote, guys!😁

Be FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang