4. Family Gathering

5.5K 538 38
                                    

Praha - Republik Ceko, 3 Januari 2033

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Praha - Republik Ceko, 3 Januari 2033

Max saat ini sedang bersama dengan Victoria dan Stevan. Ketiganya sudah tiba lebih dulu di Praha, salah satu kota yang berada di Republik Ceko. Kota ini dikenal dengan bangunan-bangunan khas kastilnya yang megah serta sarat dengan peninggalan sejarah. Sebuah kota cantik yang dapat memikat hati siapapun.

"Kenapa tidak melakukan acara dikediaman mu yang mewah itu?" tanya Stevan sambil melirik ke arah Max. Ia selalu tidak mengerti kenapa saudara laki-laki tertua dalam keluarga mereka itu selalu menyukai hal-hal yang kelewat mewah. Bahkan ketika hanya mengadakan sebuah pertemuan keluarga, Max akan dengan repot-repot menyewa segalanya ini dan itu. 

"Ku dengar kau mengundang Mikaela dan kurasa Elois akan datang bersamanya." Ucap Victoria sambil memandang keluar jendela.

Tidak ada suara untuk beberapa saat. Stevan tahu, itu adalah masalah sensitif, satu-satunya kecacatan dalam hidup seorang Max adalah keluarga kecilnya. Jangan kira hanya karena harta yang ia miliki maka seorang Max Lynford akan bertindak sesuka hatinya. Ia adalah seorang pria yang sangat setia, bahkan ketika banyak wanita siap mengantri untuk duda sepertinya kenyataannya ia masih tetap mencintai Mikaela dan berharap Elois akan berdiri dihadapannya sambil memanggilnya "ayah" tanpa rasa canggung. Sebuah keinginan sederhana bagi beberapa orang tapi tidak dengan Max, itu adalah keinginan yang sulit ia dapatkan.

"Old Town Square, kau menyewanya dengan menghabiskan berapa dollar?" ucap Stevan tiba-tiba, memecah keheningan sekaligus mengalihkan percakapan.

"Kenapa? The Collins ingin turut membantu separuh dananya?" lirik Max.

"Tidak, ini idemu. Aku lebih suka menyelenggarakan pesta di hotel jaringan The Lexus."

"Pantas saja The Collins Corporation berkembang pesat, kau bukan hemat tapi kikir." Ucap Victoria dengan melipat kedua tangannya di depan dada sambil menggelengkan kepala. Satu hal lain yang mengejutkan dari Stevan yaitu sifatnya yang kelewat hemat.

"Ku dengar Evelyn akan hadir." Lanjut Victoria.

"Pianis itu? Aku ingat ketika pertama kali mengenal musik-musiknya dari CD milik mendiang William." Kenang Stevan sambil tersenyum tipis. Ada saat-sata dimana ia merindukan kehadiran kakaknya itu, kekosongan itu yang membuat Stevan semakin mendekatkan diri pada Max dan Victoria. Ia terbiasa dengan sosok seorang kakak dan ia membutuhkannya.

"Jayden yang mengundangnya."

"Kurasa dia menyukai wanita itu." Kali ini Victoria menerka.

"Oh ya Tuhan, terkadang aku tidak suka dengan wanita. Mereka selalu bertanya dan menyimpulkan sesuatu dengan seenaknya."

Mendengar keluhan Stevan terdengar seperti pria remaja yang sudah berpengalaman dicampakkan kekasihnya beberapakali itu membuat Victoria kesal setengah mati. Jika saja Stevan bukan adik sepupunya maka ia akan dengan senang hati mendorong pria itu dari atas helikopter pribadinya di tengah kota New York, seolah ia memberikan persembahan untuk para dewa.

Closer [END]Where stories live. Discover now